TMCBLOG.com – Jelang venue balap Monster Energy British Grand Prix di sirkuit Silverstone 2022, Triumph mengumumkan serangkaian pengembangan mesin inline triple Moto2 765cc, yang berasal dari motor produksi massal Triumph Street Triple RS. Didampingi oleh Direktur Pelaksana Dorna, Carlos Ezpeleta, Chief Product Officer Triumph -Steve Sargent -mengatakan pada media bahwa Triumph akan meningkatkan limit RPM, tenaga, dan performa dari mesin yang memulai debut tahun 2019 menggantikan mesin 600 cc 4 silinder CBR600RR tersebut.

Sejak debutnya pada tahun 2019, mesin 765cc tiga silinder Triumph telah banyak mendefinisikan ulang kelas ini dengan 68 rekor laptime, 20 pemenang berbeda, dan top speed 300+ km/jam pertama di kelas intermediate Moto2.

Karakteristik dari mesin Triumph triple telah menuai pujian luas dan dianggap sukses menutup celah performa dari kategori intermediate ke kategori MotoGP dalam hal performa motor dan gaya berkendara pembalap yang dibutuhkan. Mesin ini menjadi lebih relevan dalam peran Moto2 sebagai kategori penjenjangan ke kelas primer. Seperti kita ketahui selain powernya yang besar, dari segi elektronik Moto2 juga telah membenamkan sistem elektronik yang mirip dengan MotoGP pada Triumph triple Moto2.


Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penggunaan mesin Triumph di Moto2 silakan klik dan Simak artikel ini


Selain itu Steve Sargent juga mengungkapkan bahwa rangkaian pengembangan terbaru dari Triumph telah dikerjakan dan dijanjikan akan memberi pembalap lebih mengoptimalkan lagi paket kinerja mesin, elektronik dan ban setelah empat musim pertama (2019-2022). Dari perkataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa tweak baru mesin triple Triumph akan hadir mulai Moto2 musim 2023 nanti.

Perkembangan terbaru dari mesin dijanjikan akan semakin meningkatkan performa top-end mesin. Tweak fisik yang akan dilakukan Triumph untuk mesin Moto2 2023 adalah:

  • Meningkatkan rasio kompresi,
  • Menghadirkan kepala silinder baru,
  • Valve (katup) yang lebih panjang untuk meningkatkan lift,
  • Profil camshaft (kem) baru,
  • Pegas katup (per klep) yang direvisi spesifikasinya.

Untuk mempertahankan rekor keandalan mesin peningkatan lebih lanjut dari mesin ini akan berfokus pada piston, konrod (connecting rod), dan kruk as (crankshaft) untuk mengatasi tekanan piston yang lebih tinggi sebesar 90 Bar (naik dari 85 Bar). – Based on Dorna info

20 COMMENTS

  1. Coba Carlos diberikan kepercayaan lebih tinggi untuk kelola MotoGP, mungkin darah muda dapat membuat MotoGP lebih menarik, pak Carmelo istirahat aja sambil nonton

    • Feeling gw Carmelo baru mau istirahat klo udah istirahat dgn tenang. Itu udh kaya jabatan seumur hidup mana mau dia lepas gitu aja, kaya gatau mentalitas org yg suka megang cerutu aje lu ah, nonton pilem lu kurang jauh

    • Opa Carmelo itu ibarat Godfather nya MotoGP.

      Btw ngomongin F1, dulu si opa Bernie Ecclestone itu kemana ya? Asli disconnect nih ane dari dunia F1 sejak era Schumi.

  2. Ini nih kelas yg bikin penonton motogp menurun bebas tapi Dorna ga nyadar. Sejak ada moto2 dan gp250 dihapus, antusiasme penonton tribun ke kelas intermediet menurun jauh. Dulu nih sekedar cerita aja, sejak jumat bahkan penonton udh berjubel ke sirkuit sejak jam FP gp250 mau mulai, tapi sejak 2010 penonton jumat bahkan buat nonton motogp aja berkurang, baru rame di hari H itu jg krn masih ada gp125. Sejak 2012 penonton baru bener2 rame ampe sesak cuma saat moto2 mau selesai dan tujuan mereka cuma nonton motogp.

  3. Jadi keinget jaman smp dulu ikutan lomba tamiya.
    Dinamo wajib sama, karena sponsor. Disegel. Disediakan panitia. Sistemnya diundi. Sisanya (sasis dll) bebas suka-suka. Mirip balapan moto2 😂

  4. moto2 pas pakai mesin cbr600rr keliatan lebih edan motornya eh pembalapnya, generasi mak markes, fabio lahir dari sono masuk motogp dan bisa juara, generasi lulusan mesin 765 kek kurang sangar wkwkwk.

Leave a Reply to john lee Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here