TMCBLOG.com – Kita tidak bisa membandingkan plek-ketiplek antara sepeda motor dengan mobil. Harus ada diferensiasi pendekatannya, begitu juga di Motorsport. Formula 1 saat ini memiliki regulasi teknis yang terkendali namun juga sedikit terbuka dan memungkinkan pabrikan melakukan pengembangan-pengembangan hebat yang punya potensi berguna bagi kendaraan produksi massal ke depannya. Sementara di MotoGP? Banyak pengebirian regulasi teknis . . . Mesin? Sudah pasti digembok pengembangannya saat musim berjalan, udah gitu bore kudu 81 mm (maksimal). Ya diameter max 81 mm, mau diapain lagi??  Angka ini sudah sangat cerdas sekali dipilih oleh regulator karena dengan angka ini MotoGP sudah hampir menyentuh limit di pengembangan mesin.

Pengembangan mesin di F1 terlihat sedikit lebih fleksibel mengikuti perkembangan zaman. Mulai dari murni ICE mesin 2400 cc V8 naturally aspirated digantikan oleh 1600 cc enam silinder konfigurasi V (V6) dengan turbocharger, sampai saat ini mereka diperbolehkan melakukan kombinasi power unit yang punya relevansinya dengan mobil di pasaran produk massal. Yes, sistem hybrid lengkap dengan generator, MGU-K, MGU-H, turbocharger, baterai dan unit kontrol untuk elektronik. Sekali lagi motor dan mobil berbeda, jangan juga ini artinya motor harus juga ngikutin blue print ini: generator, MGU-K, MGU-H, turbocharger. Ambil yang feasible, mungkin hybrid yang setengah lebih sederhana dari F1?

Dan ternyata pemikiran ini juga dipikirkan oleh Gigi Dall’Igna. Direktur Ducati Corse ini mengungkapkan OPINI PRIBADINYA yang sama sekali bukan opini general Ducati mengenai seperti apa yang bakalan MotoGP seharusnya lakukan di masa depan. Seperti kita ketahui grand-strategy Dorna terdekat adalah penggunaan bahan bakar terbarukan sebanyak 40% pada 2026 dan 100% pada 2027. Mereka terkesan masih agak kaku dengan belum mau mengutak atik soal regulasi mesin yang sampai saat ini mengharuskan bertipe naturally aspirated tanpa bantuan unit generator hibrida. Dan mengenai ke depan secara terang-terangan Dall’Igna melempar ide pribadinya soal mesin hybrid buat MotoGP.

“Tentu saja anda harus memperhatikan biaya di MotoGP.” tegas Dall’Igna dalam percakapan empat mata dengan Speedweek  “Tetapi jika anda tetap menetapkan komponen yang seragam untuk unit penggerak hibrida seperti ECU, yaitu jika baterai dan motornya sama untuk semua pabrikan, biayanya tidak akan meningkat begitu banyak.” Begitu Dall’Igna yang nggak hanya sekedar melempar wacana, namun juga sedikit pendekatan solusi biar bisa mesin hybrid namun juga tetap bisa mengendalika soal yang selama ini ditakutkan Dorna yakni biaya operasional yang tinggi.

Kawasaki Hybrid HEV

“Saya belum melakukan studi lebih rinci tentang ini. Itulah mengapa saya tidak bisa membuat pernyataan konkrit tentang berat, biaya dan sebagainya. [Namun] Pada akhirnya, ini adalah konsep yang masuk akal jika direncanakan dan dilakukan dengan benar. Hal tersebut akan bergantung pada apa yang sebenarnya anda inginkan dari unit penggerak yang efisien seperti itu.”

“Saya pikir kita harus membangun mesin pembakaran internal yang lebih kecil. Pada akhirnya (wacana) ini bisa menjadi teknologi yang mungkin juga masuk akal untuk mesin jalan raya. Saya pikir itu ide yang cerdas untuk masa depan. Itu pendapat saya – tapi mungkin saya salah.” Wah wah wah, gimana menurutmu sob?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

46 COMMENTS

  1. Bisa lah MotoGP pakai mesin hybrid 3 silinder 800 cc tapi tetap naturally aspirated dengan bahan bakar nabati 100%, ECU+software bebas lagi.
    Apalagi kalo ke depannya itu sangkutan2 jemuran (baca: winglet) dilarang.

  2. yang pasti motogp perlu berbenah dan beinovasi agar tidak semakin ditinggal penggemar, terutama yang nonton langsung di sirkuit. Sedih sekali melihat Silverstone kemarin terlihat dari TV ada sebuah tribun yang benar-benar kosong

    • Di masa depan, bisa jadi V6 digantikan oleh inline-4 ataupun V4 utk mengurangi dimensi keseluruhan mobil F1 tanpa mengorbankan safety.

  3. jumlah silinder dipangkas,palingan sih jadi 2 silinder
    suaranya makin ga nendang,udah mah sekarang ngek ngok doang suaranya karena FO sama semua

  4. Kok sya ketawa ya ketika d bilang kompenen unit penggerak hibrida harus sma seperti ECU dan ban ban saat ini,?? ECU sama ban sama pengembangan mesin d bekukan dan klau jdi komponen hibriba juga harus sama??? Knp gak sekalian aja d buat omr kyakny moto2

  5. Pengembangan motor udah banter, eh ridernya yg medioker. Kalo jadi bani andai, Lord hohe di jagain bisalah jurdun.

    • Juara dunia karena di kawal, bukan di puji malah di benci. Bilang punya skill tinggi tapi gak pd sama kemampuan sendiri.

  6. Mantap ini,600cc turbo hybrid…salah satu faktor kenapa motogp ini bosenin ya ini,evolusi mesinnya termasuk lambat,padahal mereka jni kelas prototype

  7. Setuju sih Wak, lagipula motogp ini kan prototype ya, jadi tempat inovasi.
    Akan buat banyak inovasi setiap pabrikan yg kemungkinan bisa jadi motor produksi.

  8. Mau ketambahan turbo, atau bahkan hybrid, masih ok deh. Asal jangan full EV.
    Saya setuju kata bos KTM. Puluhan bahkan ratusan ribu orang, menyemut ke sirkuit motogp itu untuk nonton balapan motor ICE. Dengan segala aura dan kebisingannya.

  9. Kalo dibilang pengembangan mesin hampir limit karena dicekek regulasi, ya jatuhnya subjektif.
    Tapi kalo liatnya hasil pengembangan paket motor utuh (mesin/sasis/ban/elektronik), jelas bertumbuh.
    Tiap tahun hampir semua rekor disobek-sobek berjamaah. Rekor silvestone kemarin bahkan di injek sampai selisih 0.4 detikan.

  10. regulasi mesin saat ini udah kurang relevan, kalau saya lebih suka kasi bahan bakar seragam, max 15 liter aja, cuma itu yang boleh dibakar dan gak ada campuran oli, aditif, dll

    desain mesin terserah (2tak, 4tak, tanpa batasan kubikasi dan jumlah silinder), boleh pakai turbo

    gas sisa pembakaran dimonitor ketat, untuk meastikan itu “bersih” (buat gimmick marketing)

    kalau mau hybrid, cukup seragamkan jenis, kapasitas, dan bobot baterai

  11. kalo hybrid nanti mau seberat apa jadinya motornya? mesin ICE sampe 10th lg masi jadi nilai jual (suara) motogp, memang bener bbm nya dulu yg dari bahan bio, lalu kalo itu udah mentok, lgs aja lompat ke mesin listrik dengan transmisi

    regulasi yg harus diubah biar seru adalah supplier ban bebas, mesin boleh utak atik paling enggak 1th bisa 2x, ECU balikin ke in house, jadi tiap pabrikan lebih bebas berkreasi sampe maksimal (jaman motogp awal 2002 – 2006, selalu seru, meski waktu itu VR yg mendominasi)

  12. Tumben? Bukannya mmg GP ditujukan jg sbg R&D utk motor produksi masal? Dan segala limitasi selama ini dng alasan finansial khususnya agar yg lain bs mengejar Honda & Yamaha? Strategi yg sama pada WSBK utk Kawasaki. Apa mungkin sdh jenuh upaya juaranya blm jg kesampaian? Apalagi kompetitor jg sudah mulai terbiasa dng aerodinamis dan Magneti Marelli?

  13. pendapat Gigi Dall’Igna mirip mirip dengan pendapat saya, jangan jangan Gigi Dall’Igna bisa baca batin saya sambil gosok gigi pakai rantai gigi sambil liatin gigi slavina dan gigi hadid waktu nunggu di dokter gigi, xixixixxii

  14. idenya menarik, tapi bukannya baru mild hybrid yg ada di pasaran kan, yah gw gak tau hybrid yg lebih wow lagi di motor negara lain.

  15. Jaman penjajahan Jepang aja udah disuruh nanem pohon jarak buat bahan bakar pesawat militer jepang. Udah hampir setengah abad kalo serius energi yg terbarukan itu mungkin . Masalahnya Dolar kuat krn jual beli minyak saudi yg harus pakai dolar,sementara dolar senjata ekonomi . Dan jepang jg udah jd sekutu AS. Mandeklah itu semua riset . Kini aja di indo mulai galak kendaraan listrik krn oligarki batubara pengen balik modal pemilu,bukan krn go green . Emang menguasai politik itu ada pentingnya, idealisme para insinyur dan ilmuan bisa dikebiri politisi

  16. Hybrid masuk akal sih tapi motor bakalan tambah berat.
    Mending ganti bahan bakar ke Synthetic fuel masalah kelar.

  17. Motor masspro pun sudah bersayap, bahkan hev kawak terbaru pun ada sayapnya, jadi susah untuk kembali ke desain gelondongan

  18. Kl hybrid, motor+batre ditambah mgu-k mgu-h, kira2 ditaro dimana,
    trs kira2 bentuknya jd kaya apa?
    Bagian depan dah banyak sayap2,
    Bagian pantat ducati, aprilia yamaha & honda udah ada mass damper,

  19. ketika ducduc bertitah, d situlah regulasi diubah

    dorna auto ngadain rapat buat bentuk regulasinya

    mentang mentang motoE pake ducduc taon depan, langsung pengennya ntu teknologi d terapin d motoGP

  20. Baru ducati dah punya motor listrik tuh..dikira pabrikan jepun gak punya. Justru klo hybrid bahaya buat yamaha yg pke i4 tarikan awal bakal menandingi v4. Tul gak ya

Leave a Reply to Sanjaya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here