TMCBLOG.com – Kemenangan Pecco Bagnaia di Red Bull Ring Bukan saja Menasbihkan hegemoni pabrikan Borgo Panigale ini di Spielberg – Austria, namun juga menorehkan dua Catatan tambahan Baru yakni Kemenangan ke 5 Bagnaia di Musim 2022 dan menjadi pebalap Italia kedua di era MotoGP modern yang memenangkan tiga balapan berturut-turut setelah Valentino Rossi. Kemenangannya di depan Quartararo Juga tentunya memperpanjang Nafasnya dalam Perburuan gelar Juara Dunia Pembalap karena dipastikan jaraknya Ke Quartararo Kian mendekat. Quartararo Sendiri buat tmcblog merupakan Man Of The race MotoGp Austria 2022 itu sendiri. Misi balap di Spielberg Buat Quartararo adalah Seperti Mission Impossible. Berkompetisi dengan banyak Mesin V4, F1/4 Bukan Hanya berhasil melimitasi Kerusakan ( damage limitation ) namun Juga memperlihatkan Karakter tak mudah menyerah walaupun Ia mengaku bahwa hampir setiap waktu Ia berada dalam Posisi batas kemampuan dan performa dari Motor serta sering banget berada dalam keadaan hampir Crash. P2 Buat Quartararo Mungkin Sudah seperti Juara Jika kasusnya seperti di Speielberg ini.

Jak Miller yang finish Posisi tiga seakan berlaku sebagai wing-man pecco di awal race . . namun ia segera tampik dengan mencoba beberapa kali Push Pecco walaupun akhirnnya Kondisi Bannya tidak memungkinkan hal itu terjadi.

Sementara itu Ducati sepertinya kembali kesulitan menentukan siapa yang akan menemani pecco Tahun depan karena baik Batianini dan Martin tidak bisa memaksimalkan balapan kali ini dengan baik. Kalau Saja Quartararo Nggak balapan, Gelar man of The Match kayaknya Malah akan kami sematkan ke Luca Marini yang menjadi pembalap Independet terdepan di race ini

Fakta Bahwa Quartararo finish 10 Point lebih tinggi dari Aleix yang  memang sedikit banyak membuatnya mengembangkan jarak dari pembalap Aprilia tersebut saat bergerak menuju Trek Sirkuit marco Simoncelli dua pekan lagi. Jaraknya mengembang dari Aleix Espargaro dari awalnya 22 Point menjadi 32 Point. Namun Jarak Pecco mendekat ke Quartararo dari awalnya 49 Point ke 44 Point menuju Balapan Home kedua Bagi Ducati.

Oh ya satu lagi catatan buat Pecco, sementara ia menjadi pembalap yang paling sering Menang selama 13 seri pertama MotoGP 2022 dengan 5 kali Juara. Semenjak Jerez sampai Spielberg ini, Bagnaia Hanya Menang atau DNF.

Pasca Sielberg, Ducati Kian menjauh dari kejaran Yamaha di Klasemen Pabrikan. Jaraknya menjauh dari 91 Point pasca Silverstone menjadi 96 Point pasca Spielberg ini. Sementara itu Jarak antara Aprilia racing ke Ducati lenovo team menjauh menjadi 111 Point pasca Spielberg ini. Sementara itu Honda menjadi Pabrikan yang mengoleksi Point klasmeen manufaktur Paling rendah di Spielberg yakni dengan hanya 2 point.

Pasca Spielberg Ducati Lenovo kembali mengambil alih pimpinan Klasemen team dengan Jarak 13 Point dari kejaran Aprilia racing yang berada di posisi ke dua. Monster energy Yamaha berada di posisi tiga dengan jarak 53 point dari Ducati Lenovo.

Dengan Fakta Bahwa Bastianini mengoleksi Nol Point dari Austria membuat Klasemen pembalap Independent kembali dipimpin Oleh Johann Zarco dengan jarak 7 point dari Bastianini.

Tiga team Ducati Menguasai Top-3 Klasemen Tim Independent pasca race di Spielberg dimana Pramac Ducati yang dibesut Zarco & Martin memimpin dengan 212 Point.

Marco Bezzechi menjadi Penampil Rookie terbaik di Spielberg dan Ini membuatnya Kembali memperkuat Posisi sementaranya di Klasemen Rookie of The year. Bez memimpin dengan 68 point dan berjarak 45 point dari kejaran fabio Di Giannantonio. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

41 COMMENTS

  1. Jos gandos kotos kotos Tararo, cuma dia yg mampu memaksimalkan performa M1
    .
    Kesempatan buat rebutan juara dunia untuk aleix espergaro semakin susah,nambah jarak poin dr Tararo. Paruh kedua harusnya dimaksimalkan

  2. Fabio dan razgatlioglu harus pushgas sampai batas limit maximal…trek lurus benar2 menjadi PR yamaha untuk meladeni ducati..

  3. Yg heran,cakram beast kok bisa mleyot bikin rem nge-slong padahal dr bahan campuran carbon

    btw,Somkiat chantra best sih,bikin squat jantung last lap 😂😂

  4. dbilang motor Yamaha inferior kok si Taro ngegas bisa kayak gtu d track speed oriented. dibilang superior kok Dovi dan Morbi ga ada baunya.

    bukan Yamaha untuk Taro, tapi Taro berusaha untuk Yamaha. Kalau tahun ini ga juara dunia, entah sehancur apa mental Taro. Benar2 push sendirian didepan dengan segala keterbatasan

    • makanya dlaamperpanjang kontrak dia neken yamaha..tahun depan motor harus ada perubahan..klo kaya gini lagi..ya gakuat gakuat..
      apalagi tahun depan “kengerian itu akan datang” 🤣

  5. Awal race sudah kepikiran…kayake bakalan ducati lg ini krn mendominasi starting grid. Bagi ducati mkn hal ini suatu keuntungan, tp bagi saya yg sudah menyimak moto gp sehak era wayne rainey, kevin schwantz, mike doohan…keseruan motogp mmg mulai berkurang krn: balapan didominasi sepeda motor tertentu, aksi para rider yg setelah menang berkumpul saling memberi semangat jg koq terkesan “aneh” untuk balapan (yang dulunya) paling dinanti sedunia.

  6. Push to the limit..el diablo rosso fabio 20 bersama stoprak di wsbk berjuang dgn keterbatasan power dgn skill mengagumkan..cocok ditandemkan di factory yamaha sekalian bikin sekat2 tambah seru

  7. Mentalitas Taro udah mirip paduka Hohe , kuat , ngotot , biarpun dalem pikiran udah yakin kalo ini bukan trek yamama, tapi tetep tampil ngepush full throtle jabanin ducita di trek lurus ..
    Semalem kayak liat paduka pada masa jayanya ..
    Semngat Taro!

  8. Klo gak jurdun malu banget ducati dengan 8 pembalap digrid. Tapi tantangan berat adalah melewati aleixs. 2 minggu lagi mungkin cederanya pulih total. Sedangkan fabio mental juaranya sudah kuat ditempa dr musim lalu. Sedangkan diducati ada anea dan martin yang bakal mrecikin bagnaiya juga. Meski bagnaiya slalu menang..fabio cukup dibelakang dia tiap race dr 7 race kedepan. Bisa jadi klo fabio tak mampu ngacir bakal bawa kalkulator. Cuma pendapat mimin

  9. Bagnaia masih ada ada, kalau konsisten dan ada pasukan Ducati yang siap mengcover supaya Fabio susah nyalip…

    • Enaknya di mana kalo juara dengan bantuan rider lain?.. Masih ingat jolor jurdun 2015 tapi gak di anggap sama sekali bahkan oleh fans yamaha.

  10. Bener kan grafik Espargaro menurun, terakhir podium aja 6 seri lalu. Tinggal tunggu waktu doang P2 direbut rider Ducati, bahkan ga cuma menurun jadi P3, ada kemungkinan bakal jadi P4 ato lebih. Hasil race semalem komennya ga nembus 200 krn kang ketek lagi betapa.

      • kalo mengulang musim lalu kemungkinan Pecco bakal blunder lagi di saat2 krusial, dan ujung2nya Taro lagi yg bakal jurdun,

        • Quartararo 99% jurdun 2022. Kemungkinan gagal yg 1% nya cuma faktor apes doang, bukan krn dia skillnya dibawah rider laen ato yg rebut posisinya skillnya diatas dia. Komen gw buat Quartararo persis komen gw ke Marquez sebelon 2020, dia rider terbaik saat ini, seengganya ampe detik ini. Dorna harusnya lebih Highlight persaingan/perebutan P2 klasemen aja. Percuma aktorin Espargaro buat rebut posisi Quartararo orang dia skill udh ketaker segitu doang, Bagnaia jg mudah crack, Zarco udh lupa rasanya menang, Enaena namanya di tim satelit pake motor yg udh stop pengembangan selaen aero pasti ada resiko teknikal issue ama mental jg tentunya, krn motor yg outperform bakal bikin dia harus selalu balap 110% yg jelas resikonya crash.

        • Dalam arti Espargaro klo cara balapnya masih begitu udh mustahil ngejar poin Quartararo, disisi laen 3 rider Ducati jg punya titik lemah masing2. Tapi 4 rider di belakang Quartararo ini bakal saling sodok rebutan P2 klasemen, bahkan Miller ama Martin bisa ikut percaturan jg tapi mereka berdua berat, harus sering menang tanpa dnf buat sekedar mepet poin Piccolo. Never say never, menurut gw kasih aja tropi ke Quartararo skrg, kita fokus ke perebutan P2 yg bakal seru krn bakal liat rider2 Ducati saling sodok dan Espargaro yg ngebalap secara defensif yg bikin poin dia makin dilucuti ama lets say 5 rider Ducati terbaik saat ini (Piccolo, Joko, Enaena, Miller, Martin). Seru.

    • Iyaa gregetan bgts.. msh naik Suzuki yg bawa dia jurdun aja jatoh mulu, lah gmn bsk naik motor celeng RCV4. Mir bukan solusi Hondut so far

  11. sirkuit berikutnya yg kurang bagus utk Yamaha tinggal Aragon, dan mungkin Buriram, utk lainnya, peluang FQ juara seri selalu ada, Misano, Motegi, Philip Island, Sepang, Valencia, sekali AE ato FB dnf ato finish diluar 10 besar, sudah berat ngejar FQ, chance juara dunia FQ tahun ini mungkin sudah sedikit diatas 50%

  12. Fabio itu bukan hanya nyelamatin muka yamaha, tp nyelametin muka kompetisi motogp itu sendiri,,,

    Coba banyangin klw tanpa quartararo,,jadinya bukan motogp tapi DUCATIGP,,,
    Sebel gue…miris,,liat kompetisi bukannya perang antar kontruktor tp dikuasai satu manufacturer karena jumlahnya bejibun,,ga adil banget

    Sayang nih klw the next GOAT fabio, kerja kerasnya ketutup ,,dikeroyok motor ducati

    • Setuju dgn pendapatnya bro👍
      Kayanya aleix tdk punya mental juara.
      Banyak terbantu oleh pengembangan motornya
      yg status konsesi. Berharap oliveira tampil lebih garang tahun ini tapi…ah sudahlah
      Btw Fabio memang jagoan ane..he he

  13. Menunggu aksi markes ngacak acak barisan depan dan juga menunggu kemenagan terakhir suzuki buat hadiah perpisahan mereka …

Leave a Reply to Slebretgobret Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here