TMCBLOG.com – Honda di musim 2022 ini mempeorleh momen titik nadir dimana tak satupun pembalapnya berhasil mencetak poin kejuaraan untuk pertama kalinya dalam 40 tahun di Grand Prix Jerman pada bulan Juni 2022 yang lalu. Marc Marquez sempat hadir di pit box Repsol Honda pada GP Austria 2022 dan mengadakan press conference khusus dengan media di mana dia berbicara dengan jujur ​​​​dan mendalam tentang proyek Honda saat ini, dan bagaimana dia merasa perlu hadirnya perubahan visi jika mereka ingin mengembalikan status mereka sebagai raja MotoGP. Dalam podcast Carpool kepada jurnalis wanita DAZN -Izaskun Ruiz-, Marc memperjelas kembali apa yang ia lihat dari Honda akhir-akhir ini.

“Honda tidak tersesat, tetapi sedang berada pada titik di mana akan sangat mudah untuk panik. Dan ketika anda panik, Anda membuat keputusan di saat yang panas, keputusan cepat yang mungkin anda sesali nanti. Hal baiknya adalah tidak ada satu di tim dengan penutup mata. Saya memberi tahu mereka: ‘Jangan berpikir bahwa mengganti pembalap akan menyelesaikan masalah’.”

“Ini bukan bencana. Ini seperti sebuah teka-teki, semua potongan di atas meja dan beberapa di antaranya dalam keadaan terbalik. Saya tidak meminta kepala siapa pun (seseorang untuk diganti), tetapi dalam cara bekerja, saya mendapatkan perasaan bahwa informasi, ide yang sangat bagus sedang hilang, hanya karena… Saya tidak tahu, pesannya terkadang hilang.”

“Tujuan saya, ketika rekan setim (baru) datang, adalah untuk mengalahkannya. Saya tidak peduli apakah dia seorang rookie atau juara dunia seperti Mir. Saya ingin berada di satu sisi kotak atau yang di sisi yang lain, (saya ingin) kedua motor bisa menang, seperti pada tahun 2013 ketika saya datang.”

Yes, namun begitu pada dasarnya pada saat kembali nanti, Marc Marquez ingin memperoleh paket motor juara atau paket motor yang bisa mengantarkannya menjadi seorang juara kembali. “Itu tergantung pada Honda, saya selalu mengatakan bahwa Honda adalah Honda, merek impian saya. Mereka sangat menghormati saya dan saya sangat berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan kepada saya, tetapi selama saya bersaing dan percaya bahwa saya memiliki level, saya ingin proyek yang menang, Jika tidak…..” dan Marc tidak mau meneruskan perkataan ataupun penjelasannya setelah diksi “Jika tidak” itu kepada Ruiz. Hmmm ada pemikiran untuk pindah pabrikan kah pasca 2024 kalau Honda gagal memberikannya paket motor yang berpotensi untuk juara lagi?

Dalam podcast Nico Abad, Oscar Haro berpendapat bahwa saat ini sejatinya Ducati memiliki keinginan/idealisme untuk menyatukan adik kakak Marquez di Ducati, Dan pada tahun 2023 nanti tujuan mereka sudah 50% terwujud. Lalu akankah pada musim 2025 nanti sisa 50%-nya akan terlaksana?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

56 COMMENTS

    • Kayaknya ducita nggak peduli soal itu deh om.
      Ngimpinya mereka kan menyamai pencapaian kang Pancing, jurdun mereka satu-satunya.

    • Pecco bisa jurdun tahun ini..
      Mental kalau salah pilih ban, yang penting finish poin.. jangan dnf…
      5 kali juara seri..

      • caranya ya seperti yang si om Akang sampaikan, semua pembalap Ducati harus all out, paling tidak supaya top 3-5 itu ga ada nama FQ di setiap seri. nice teamwork

    • ducati nungguin marc sebenarnya cari penyakit!..
      akan banyak obstacle yg kudu dianalisa sebelum benar2 memutuskan apakah ambil MM93 atau ambil petarung yg siap dengan segala kondisi dan dalam kondisi siap tarung…
      MM93, once he broke his arm once again, that’s finish!…
      inget kembali kenangan bersama JL….!!

      • Tersirat ada ketakutan kalo marq ke ducati…takut marq mendominasi terus nembus 10 kali juara..hehehe..mudah kebaca

      • Klo Ducati ngebet ngambil Marc Marques jadi pembalapnya di tahun 2025 nanti akan menjadi sebuah perjudian buat ducati, karena Marc sudah tidak muda lagi dan riding style Ducati sekarang lebih kepada riding stylenya butter-hammernya Jorge Lorenzo, Pecco Bagnaia bisa kompetitif sampai saat ini karena telah mempelajari data telemetrinya Jorge Lorenzo dan Fabio Quartararo juga bisa kompetitif juga mempelajari riding stylenya Jorge Lorenzo di Yamaha, mungkin menurut pendapat saya Marc lebih cocok ke KTM karena KTM RC16 itu Honda RCV versi Eropa dan ditambah Dani Pedrosa sebagai mentornya di KTM seperti awal mula pindah ke Repsol Honda

  1. apakah mungkin ada kaitannya kalo Marc ga terima adiknya dilengserkan dari RHT dan kini malah jadi pesakitan di LCR hanya demi seorang Pol?

    Klo dikaitkan lagi ke isu hengkangnya Alzamora, RCV 2021 yg berubah total, dan mandeknya komunikasi antara RHT dgn Honda Jepang, apa mungkin kepergian Alex ke Gresini adalah strategi keluarga Marquez agar RHT mendengarkan 100% masukan Marc atau kalo tidak maka Marc jg akan pergi ke Ducati?

    • salah satu cita cita marc marquez yang belum tercapai adalah membalap 1 tim dengan adeknya, 2020 gak bisa duhitung karena dianya gak ikutan balap

      • Nah ini…
        Impian MM93 adalah bisa balapan motoGP bareng adiknya dalam 1 tim.
        Balapan itu versi MM93 adalah balapan yg mengejar kemenangan, bukan sebagai penggembira saja.

        Soal tim pabrikan….itu bisa dilihat situasi dan kondisi besok, pabrikan mana yg baik dan
        cocok.
        Bukankah saat ini, terlepas dari cederanya, MM93 tetap dan masih dianggap yg terbaik.
        Minimal dia punya potensi…

    • Kalo gasalah Marc sendiri yg nyuruh adeknya pindah ke ducita, mungkin niatnya biar adeknya ga suffering di karir rookienya di kelas tertinggi, siapa ga kasian smaa adeknya baru naek kelas tpi gabisa push maksimal, kalo Hodna sudah membaik mungkin bakal ditarik lagi ke Hodna, dan mungkin sebaliknya Marc yg pindah kalo hodna melarat terus

  2. jarang2 Marc mengeluh soal tim nya, biasanya ini anak selalu punya vibe positif,, tapi sekali dia mengeluh, ultimatum ke pabrikan langsung keluar dr mulutnya,

  3. ntahlah, menurut gw Ducati juga ga sepenuhnya bebas resiko jikalau mau menarik Marquez bersaudara ke naungan mereka,
    krn kemungkinan besar proyek rider mereka yg selama ini dibangun akan sedikit kacau kalo Marc masuk, di Ducati skrg banyak rider dr manajemen VR46 dan itu termasuk Ace ridernya pula, kayaknya bakalan ada yg “tersakiti” nantinya, belum lagi rider2 kyk Bastianini, Miller, Zarco,
    bisa jadi bakalan ada man management disaster 2.0,
    yah meskipun semua resiko tsb ga ada apa2nya demi merengkuh gelar juara yg udah lama didambakan,

  4. MM93 ini selaluu dan selalu (sejauh yg saya tau, dan di motogp) sangat halus dan berhatihati dalam memilih kata-kata. Dan harus diperhatikan dengan effort dan mindset curiga yang lebih untuk tau bahwa kalimatnya ini sedang mencirikan keadaan yang seberat apa

    Begitupun adeknya, si Marquez jangkung, bukan tipe koar-koar juga. Pas kemarin di factory sempat p2, ga yang overproud gimana gimana juga

    Salute

  5. Habis manis sepah dibuang, pabrikan laen dapet sepanya doang wkwkwk

    Tapi udh abisin belasan juta yuro pertahun hanya utk bayar org yg lebih sering duduk dirumah ya emg udh layak cari pembalap laen sih. Kalo di telisir era Puig ini era terburuk Repsol Honda sejak 2004. Di 2003 jg buruk krn mendewakan motor mereka dan biarin tim terbaik bedol desa buat ngoprek M1 ampe jadi RCV versi inline4.

  6. Ganti sepaket dir tek dan dir ops…
    Takeo dan Puig…

    Takeo gg bisa manage RcV.. sejak Marq absen
    Puig gg bisa manage Pebalap… sejak Pedro out

  7. 2023 adalah penentuan karir Marquez. Apakah dia akan kembali/setidaknya mulai kembali ke performa terbaiknya dan menjadi title contender atau bahkan juara dunia, atau apakah ini akan menjadi titik jatuhnya karir Marc.
    Kalau Marc merasa masih bisa dan mampu juara di Honda, saya yakin dia akan stay dan tetap ada di Honda sampai dia pensiun.
    Tapi kalau dia merasa Honda tidak mengalami perbaikan dan tidak bisa support dia maka pilihannya tinggal pindah pabrikan/cari kolam baru yang masih ada ikan buat dipancing atau berhenti memancing alias pensiun.

  8. Iye gak tanggungjawab yaa setelah raih 6 gelar jurdun dengan Honda RC213V
    😊

    Gak bertanggungjawab tuh, setelah ngerusak pengembangan motor lalu pergi gitu aja, dan kaga raih poin lebih baik dari yang rebahan di rumah

  9. Laahh, bukan gitu konsepnya. Semua pembalap pgnnya jadi juara. Kalau tim dan motornya ga bisa kompetitif ngapain juga harus stay ? Logika aja, lu jadi pembalap, lu pertama naik di tim satelit, bertahun2 lu disana, lalu ada tawaran ke tim pabrikan dengan motor kompetitif, masa mau lu tolak demi kesetiaan ? Dunia balap ga se perasaan itu. Para pembalap hidup di dunia kompetisi, bukan dunia perasaan

  10. Gw sbg hater MM sih maunya dia di hnd…karena kalo di ducati…ngeri banget…bakal dominasi banget ,ga seru…bisa2 rekor idola gw lewat…u name it lha : juara dunia bisa 10 lebih dan juara dgn motor berbeda

Leave a Reply to Muke-Gile. Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here