TMCBLOG.com – Tahun 2022 ini adalah tahun pertama MotoGP berjalan tanpa Valentino Rossi. Belum dapat dibuktikan, namun memang secara umum absennya Vale ditengarai punya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan paling tidak jumlah penonton langsung di sirkuit seperti yang sudah terjadi di Mugello beberapa bulan yang lalu. Gelaran pekan ini di Misano akan jadi benchmark kedua mengenai hubungan kausalitas Valentino Rossi dan MotoGP ini. Dorna sudah mencoba meghadirkan solusi yang solid yakni rencana Sprint Race mulai tahun depan untuk lebih memberikan value kepada para fans dan penonton MotoGP.

Selama ini baik dari pihak pabrikan dan juga dari pembalap sudah dimintai pendapatnya. Sejauh ini ada yang menyukai ada pula yang tidak dengan berbagai alasannya. Nah, kali ini TMCBlog mau share kepada sobat sekalian kembali mengenai salah satu alasan yang menurut beberapa orang bisa mendegradasi status dari balapan MotoGP sendiri di masa depan. Opini berikut hadir dari mantan pembalap Loris Reggiani yang sempat dipublish oleh Motosprint.

“Dengan perpisahan Valentino Rossi, banyak yang berhenti menonton MotoGP. Pada tahap ini, saya tidak melihat siapa pun yang mampu menggairahkan penggemar selain pengendara sepeda motor itu sendiri, jadi kita perlu mencari jalan baru”.

Yang juga cukup menarik dari opini Loris adalah potensi pendegradasian status dan pentingnya balapan hari Ahad/Minggu yang sudah menjadi tradisi semenjak awal balapan Grand Prix hadir sampai 2022 ini. “Semakin banyak balapan yang anda lakukan, semakin banyak kejuaraan yang diturunkan nilainya (devaluasi).”

“Saya kira ide baru ini akan menjadi bumerang: pasti di awal ratingnya akan naik, karena rasa penasarannya akan lebih banyak. Namun, minat akan semakin turun nantinya,” kata Loris Reggiani memperingatkan -, “ini akan menyebabkan devaluasi balapan. Pada saat itu terjadi maka tidak ada yang akan mengingat siapa yang memenangkan apa dan kapan.”

Secara umum setengah point race yang diperoleh pembalap di Sprint race 2023 mendatang masuk dan akan dapat dipakai di Point Championship sementara Juara race Seri tetap akan mengambil referensi pada Juara race Utama ( Main race ) di hari Ahad – tmcblog

 

19 COMMENTS

    • Ya betul. Ngapain mikir devaluasi. Banyak race devaluasi ? Banyak pembalap? Devaluasi juga ? …

      Kalo ga banyak slot pembalap, bisa jadi kita ga pernah dengar nama Loris Reggiani

    • Model orang tipe Gaslah teruss, Gaslah…
      Gitu nyungsep bingung!

      Setiap tayangan itu harus di analysis mbro!, di liat algoritma. Kecenderungan audiens seperti apa, genders, Usia, Minat.

      Gak bisa asal gaslah…

  1. Iya sih,Race di trek yg sama dalam satu musim pun jg nontonya gimana gitu,kayak musim MotoGP 2020
    Jerez 1-jerez 2,portimao 1-portimao 2,dll

  2. 1.Kalah di balapan hari sabtu jd gak begitu penting karena nilai point sedikit di banding kalah balapan di hari minggu.
    2.Belum lagi mikir kalau balapan sabtu push maksimal akan menambah resiko jatuh dan cidera lbh besar yg akhirnya mempengaruhi balapan di hari minggu.
    3.Biaya pabrikan akan lbh besar untuk menyiapkan alokasi motor tambahan.
    4.akhirnya dengan bnyknya tambahan balapan maka komsumsi bahan bakar fosil bertambah jg di setiap serinya
    5.Alokasi dan biaya bertambah untuk Ban buat race ( dry dan wat race) di race sabtu dan minggu
    6.Dst

  3. Bener juga… Semakin banyak race. Maka tidak ada yg Qt tunggu. Gak nonton Sabtu g PP ada Minggu, gak Nonton Minggu g pp ada Sabtu. Apalagi klo race x gak ada duel. Bosen bos apalagi 2 race. WSBK dulu bosenin, sekarang aja karena duel sengit 3 pemeran utama terus2n y jd lebih menarik. Intinya butuh duel yg sengit dan lakon utama. Rossi udah pensiun. Peran berikut nya pasti y Marquez…. Sekarang motogp tanpa peran utama.y ky nonton berita

  4. Abis race peluk pelukan, saling say hallo!!

    Awal mulanya itu dari sosmed, instagram!

    Para pebalap harus bertingkah positif,atau bisa di serang netizen huh!! Gak bisa saling serang!

  5. Cedera di hari sabtu bisa absen di balapan utama.
    Sebelum ada SR, rider yang harus rehat untuk recovery selama [misal] 1 bulan biasanya cuma ketinggalan kurleb 3 seri balapan, tapi setelah ada SR jadinya tertinggal 6 balapan.
    Hilangnya kesempatan meraih poin maksimal pada 1 kali race weekend jadi 37 poin, dimana sebelum ada SR ‘cuma’ hilang kesempatan meraih 25 poin maksimal.

    Semakin banyak rider yang pake strategi damage limitation. Eaaa…

    • Teori ini setidaknya sudah terbukti pada kasus penggantian ban dari BS ke Michelin. Sama-sama berisiko kehilangan banyak point jadinya ya banyak yg main aman tadi. Akhirnya balapan kurang menarik karena dogfight hanya ada di penghujung sisa balapan->ikon baru gagal tercipta->pamor Motogp menurun.

      Sprint race adalah counter strategi dengan harapan terjadi dogfight sejak awal balapan karena jumlah lapnya sedikit. Tapi dampak lainnya juga tak bisa dikesampingkan pembalap.

      • @Smoke

        Kalo overtaking… Lebih ke elektronik – winglet/Aero

        Sprint race malah nambah kemungkinan dog fight karena rider ga mikir durabilitas ban

        • Sejauh ini banyak pembalap sepakat kalo durability Bridgestone jauh lebih baik dibanding Michelin. Degradasi bannya tidak seekstrim Michelin, sehingga bisa dipush sepanjang balapan. Muaranya bisa duel tanpa khawatir kehilangan grip sejak lap-lap awal.

          Sprint race? Lah kan saya juga nulis gitu di paragraf dua, Bro.

    • @om Nugie

      Damage limitation pasti dipikirkan buat yg bersaing championship. Mau ada SR ataupun ga ada SR.

      Resiko cedera akan selalu ada. Nggak di SR, di FP1-3 juga. Buat ngejar auto Q2. Apalagi kalo cuaca mix n tricky.
      Selama RD konsisten tegas (ex kasus nakagami) rider juga awas.

      Adanya SR juga memungkinkan contoh… Jack Miller bisa lebih bersaing dgn Dovi.
      Alex Rins bisa lebih bersaing dgn Mir
      Di championship… Karena memang ada rider yg bisa langsung panas.

      Itu contoh aja…

  6. Bahasa kasarnya dorna parah nih,ini balap roda 2 MotoGP dengan resiko kecelakaan lebih besar dan lebih parah daripada balap produksi masal,kasihan ridernya ,mereka bukan robot loh,terlepas dari sirkus entertainment,😭

Leave a Reply to Jerami Klakson Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here