TMCBLOG.com – Gagal untuk memperoleh slot yang ditinggalkan oleh Suzuki, tidak membuat Sito Pons, pemilik tim Pons Racing patah semangat. Ia terkenal dekat dengan Carmelo Ezpeleta dan ketika Suzuki pertama kali mengabarkan akan mengakhiri kegiatan MotoGP, ia adalah salah seorang yang pertama menghubungi Carmelo. Namun ya pernyataan Dorna tegas walaupun Pons dekat dengan Carmelo : team pabrikan yang keluar harus diganti dengan team pabrikan kembali. Banting setir dari sana, Sito Pons merencanakan sesuatu yang lebih ‘stabil’ dan berkelanjutan dalam upayanya untuk bisa kembali ke kelas primer di masa mendatang.

Pons melihat bahwa di kelas intermediate ada tim dari pabrikan, seperti KTM, dengan tim terkait seperti Ajo dan GasGas, Honda dengan Honda Team Asia, atau Yamaha dengan Yamaha Master Camp mempersiapkan team feeder. Sito mengaku ingin menjalani status tersebut dengan pabrikan lain. Kepada Marca, Pons mengatakan; “Ini adalah opsi yang sangat bagus dan memberi anda stabilitas.”

“Kami ingin mencapai kesepakatan dengan Aprilia, Ducati atau Yamaha untuk dapat membuat tim Moto2 yang, jelas, menjamin mereka kumpulan pembalap untuk masa depan. Secara tradisional, pembalap kami telah pindah dari tim kami ke MotoGP dan itu akan menjadi kesepakatan yang kami cari. Kami akan menyukainya. Namun ketika tidak berkolaborasi dengan pabrikan, bukan berarti anda kalah dalam hal hasil, tetapi anda memberikan inferioritas dalam hal keberlanjutan di masa depan”, jelasnya.

Hmm. . menarik nih. Mungkinkah Ducati atau Aprilia akan tertarik dengan proposal tentang sebuah junior team di Moto2 untuk pembalap incaran mereka agar siap berlaga di kelas tertinggi, lewat wadah team Moto2 yang dinaungi oleh Sito Pons ini? – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

21 COMMENTS

  1. Semua ngincer penjenjangan tapi dari moto2 doang gada yg mau main ke moto3 wkwk

    Tapi kalau ada honda sama ktm ngekep bakat dari binaan mereka sejak moto3, mereka pada sewot 😂

    • Kayanya bukannya masuk Yamaha bakal masuk VR46 jg. Klo VR46 ga beralih ke Yamaha ya jelas sama aja Yamaha bayarin kuliah calon rider Ducati. Ntar begitu lulus dari moto2 malah lanjut karir di pabrik Borgo Panigale bukannya Hamamatsu, eh Iwata.

      • Tenang… sdh jelas VR46 akan merapat jd satelit Yamaha setelah kontrak dgn Ducati selesai.

        -satelit yamaha kosong.
        -satelit utama ducati cmn Pramac, dan cmn satelit utama yg dpt motor spec berjalan.

  2. Pons melihat peluang dng mendengar keluhan Yamaha kmrn ttg “bisnis” ini. Dari sisi bisnis mmg menarik krn investasi yg saling mutualisme bagi investor dan investee.
    Sdgkan dari sisi tontonan bursa transfer sepertinya akan kurang menarik. Bagi rider sendiri sbg produk jg akan mengecilkan daya jual dan kebebasannya krn klausul kontrak.

  3. karena makin Dikit pembalap yg punya prospek karir menjanjikan buat masuk ke Pons karena bingung kalo abis dari sana mau kemana karena gak punya kedekatan dgn pabrikan tertentu lagi,bahkan makin kesini tim Pons pun kayaknya kalah beken dgn tim italtrans sekalipun

    Aaron canet aja jg ngambang yg awalnya ada kemungkinan naik ke MotoGP tapi akhirnya malah memburuk performanya mungkin karena efek psikologis jg karena ga kunjung ada tawaran dr manapun

  4. Bilang aja udh pusing nyari sponsor, liat Ajo ama VR46 dapet cuan gede krn koneksi ke pabrikan motogp sbg tim feeder dan ga perlu pusing nyari sponsor, Pons pengen jg. Daripada jauh2 nyepik ke Aprilia ato Ducati mending deketin pabrikan Italia laen yg jelas ada di moto2, yak si MV Agusta. Beralih aja dari Kalex ke MV, sambil ajuin proposal sbg tim kedua. Toh MV Agusta progressnya minim bgt krn ridernya dikit. Biar ga omr Kalex mulu. Trik Honda dan KTM yg ogah modal gede dgn nempel stiker di Kalex yg mulai diikutin pabrikan laen, makin menghomogenkan kelas moto2. Dorna jg ga tegas sih, udh mah mesin ga open, ini ada bau2 monopoli Kalex malah dibiarin. Ga sejalan ama tujuan awal moto2 dulu yg katanya mengakhiri monopoli suatu pabrikan paling kompetitif.

    • setahu gua utk frame udah di open, ya tapi karena sutter dan lainnya gak kompetitif, maka secara alamiah terjadi seleksi yg mana akhirnya Kalex jadi idola…
      jangan ngambek bang…
      hahahaaa…

    • Jadi gimana kalau semua tim dengan sadar memilih kalex ? dibatasin satu sasis maksimal buat berapa tim gitu ? Nanti kalo tim nya ga nemu pabrikan sasis yg cocok, ga balapan dah atau ngambek

      yg susah ajang moto2 nya lagi

  5. Ah kalo udah penjenjangan begitu malah gak seru, serasa udah ketebak arahnya. Ibarat pebalap A, B dan C dari Moto3 sampai MotoGP di tim yang sama walaupun beda kelas.

    Malah kasihan sama yang susah perform macam Lecuona, Raul dan Gardner yang langsung out diganti adik kelasnya. Vietti dan Ogura juga masih nunggu nasib kakak kelasnya dulu, si Vietti malah abu-abu masa depannya.

    • gak juga bang, namanya seleksi alam akan tetap terjadi..
      gak semua buah yg ditanam akan berhasil,. akan ada juga yg busuk dan akhirnya gak kepake..
      gak perlu saya jelasin kan?..

  6. Aprilia deh please
    Mereka udah kaya sejarah di kelas intermediate ini, mungkin bisa aja mereka terjun dengan rangka sendiri. Ide yang menarik sepertinya

  7. Sito pons salah satu orang yang mengikuti zaman, ketika para tim kolaborasi, dia mulaii ngikutin. Ya kalo kaga ketinggalan zaman dengan idealismenya.

    Daripada ketinggalan lebih baik terlambat, seperti Aspar gasgas moto2, moto3, Fim JuniorGP, dll…

      • Elu yg ga nyambung. Komen mukegeli selalu didasari tim dari pabrikan junjungannya. Klo junjungannya ini doi komen gini, klo junjungannya itu doi komen gitu. Gitu aje ga ngerti, pantes gampang ketipu kalimat bijak bertendensi.

Leave a Reply to RichardGN Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here