TMCBLOG.com – Pro-kontra mewarnai lantai diskusi netizen yang mungkin belum puas dengan hasil close racing MotoGP Misano 2022 yang dimenangkan oleh Pecco Bagnaia secara tipis sejauh 0,034 setelah adu drag race setelah tikungan terakhir sampai garis finish bersama Enea Bastianini akhir pekan yang lalu. Diksi “team order” atau bahkan sampai “factory order” mengemuka semenjak sebelum race di Misano (Bastianini belum diumumkan sebagai pendamping Pecco) ketika saat itu Gigi Dall’Igna mengecam jika ada pembalap Ducati lain yang melakukan manuver manuver berlebihan bisa memberikan Pecco Bagnaia hambatan.

Bastianini dinyatakan sebagai tandem Pecco buat dua tahun mendatang di tim pabrikan Ducati. Awalnya banyak spekulasi bahwa mungkin ada deal deal khusus antara Bastianini dan Ducati yang berkaitan dengan bagaimana caranya membalap dengan rapi dan tidak membahayakan potensi juara dunia salah satu pembalap Ducati dan atau sampai mencelakakan semua sehingga ujung-ujungnya ‘amsyong’ bagi Ducati secara keseluruhan seperti yang mungkin sempat diperlihatkan ketika dulu Iannone X Dovi ketika bertandem.

Singkat kata hadirlah race Misano yang super-close dari awal hingga akhir karena secara umum Pecco mayoritas memperoleh banyak tekanan baik dari Vinales maupun akhirnya Bastianini di paruh terakhir balapan. Diperkirakan memang manajemen Ducati dan Ducati Corse agak ketar-ketir ketika melihat fight terutama ketika Bastianini mencoba melewati Pecco di lap akhir. Terlihat bagaimana Bastianini agak sedikit late braking dan memang hampir bersentuhan dengan Pecco di T4 walau akhirnya Bastianini bisa mengelak dan itu menyebabkan ia kehilangan waktu sekitar 0,2 detik.

Secara umum jika dilihat dari data sektor 1 Pecco Bagnaia itu punya race pace yang lebih kencang dari Bastianini. Seharusnya memang jika dilihat dari data data statistik seperti ini sejak awal Bastianini harus ingat bahwa sektor 1 bukan lah tempat/sektor terbaik untuknya mencoba melewati Pecco karena Pecco sangat rapi dalam membela dan menjaga teritorial setiap apex kunci dari tikungan-tikungan pada sektor ini. Bastianini umumnya hanya kalah 0,1 detik dari Pecco di sektor pertama ini dan kesalahan T4 membuat ia kalah total sampai 0,3 detik dari Pecco.

Setelah itu bisa dilihat dari data race pace bahwa di sektor 2, 3 dan 4 Bastianini bisa dibilang ‘ngamuk ‘. Secara umum sektor 1 gegara kejadian T4 tersebut, ia kehilangan waktu 0,2 detik namun pada sektor 2, 3, 4 ia push banget dan dikombinasi ketiga sektor ini Bastianini bisa lebih cepat sampai sekitar 0,4 detik dari pada Bagnaia. Namun dengan dikombinasikan dengan perbedaan jarak di lap sebelumnya, ngamuknya Bastianini di sektor 2, 3, dan 4 belum cukup untuk mengalahkan Pecco di garis finish.

Jika melihat apa yang dilakukan Bastianini di lap terakhir dan juga kengototannya di 8 lap terakhir balapan sangat menunjukan bahwa menurut TMCBlog tidak ada team order/factory order dilakukan/dijalankan oleh Enea Bastianini . .

Namun memang agak sedikit mengiritasi ketika kita mendengar ungkapan CEO Ducati Claudio Domenicali di akhir balapan yang mengomentari aksi Bastianini terutama di 8 lap terakhir dan khususnya di lap terakhir terhadap Bagnaia yang buat TMCBlog seperti dianggap ‘membahayakan kepentingan Ducati’ dalam rangka mengejar gelar juara dunia 2022 yang sangat diimpi-impikan Ducati tersebut.

“Kami berbicara dengan anak-anak kami sebelum Misano. Mereka tahu untuk tidak terlalu agresif terhadap satu sama lain. Saya pikir Enea berperilaku baik sampai lap terakhir. Tapi manuver pengereman terakhir di lap terakhir tidak diinginkan karena dia harus mengambil banyak resiko. Kami tidak suka itu.” Begitu kata Domenicali.

Namun bagi TMCBlog pribadi sebenarnya, terlepas dari salah atau benarnya perkataan yang disampaikan Domenicali di atas atau benar atau tidak adanya perintah pabrikan untuk ‘menggoalkan Pecco’,, pernyataan tersebut sebenarnya malah menegaskan bahwa Bastianini tidak melakukan team order/factory order . .

Dan akhirnya, walaupun Ducati/Domenicali sendiri belum menyatakan apapun, namun Enea Bastianini sendiri yang bicara di depan media pasca hari pertama Misano test kemarin bahwa Ducati telah meminta maaf kepadanya soal pernyataan pasca race hari Ahad kemarin. “Kami menganalisis data setelah balapan dan saat mengerem saya lebih jauh (lebih telat) dari Pecco dibandignkan dari yang bisa kita lihat di televisi. Untuk alasan ini, Ducati meminta maaf kepada saya setelah pernyataan hari Minggu.” Yes mau dilihat dari manapun memang Bastianini sudah menjalankan misinya di balapan dengan benar -benar terhormat. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

46 COMMENTS

    • Kedepannya kan gatau siapa yg lebih jago dan yg ngejurdunin Ducati. Jadi seharusnya Ducati ga boleh meng-kebiri si Bestie.. gatau kan malah justru nanti si bestie yg pecahin telor ke-2, bahkan ke-3 nya Ducati kelak?
      Persaingan Rossi -Hohe di Yamaha walaupun panas tensinya tapi gak merugikan mereka berdua dan Yamaha ttp untung kan?
      Yg tajam makin tajam, yg tidak tajam menjadi tajam, yg tumpul menjadi tidak tumpul lagi haha

  1. Pecco memang rapih banget balapnya, sampe MM pun waktu di aragon ga bisa juara. Di race kemarin pun baik Vinales maupun Enea sulit buat nyalipnya.

  2. tetep aja udah ada ultimatum dr gigi..trus udah dikasih jatah pake baju merah tahun depan..seenggaknya ga 100 persen buat mau salip bagiono🙈🙈

  3. memang gak ada team order, tapi pas sebelum balapan dimulai kemaren kalo ga salah si Paolo Ciabatti bilang “ga ada team order tapi kalo mau nyalip harus bersih dan sopan dgn rider Ducati lain”
    kalo ngeliat race Pecco kemaren emg hampir mustahil utk overtake secara bersih krn emg dia rapi bgt racenya ga ada celah apalagi buat kesalahan,

    • ga ada team order tapi di klausul kontrak rider factory uda ada pasal :
      dilarang membahayakan pertarungan gelar 2022
      wkwkwkwkwkwk

  4. “Mereka tahu untuk tidak terlalu agresif terhadap satu sama lain..” ini istilah lain team order yang diperhalus.
    Balapan senggolan udah biasa, ga perlu minta maaf..

  5. Tinggal menunggu beberapa sisa race kedepan, seperti apa yang dilakukan factory.
    apakah bakal muncul saran, usul, ataukah bahkan perintah dari Claudio Domenicali….

  6. mau di bilang factory order atau gak tetep aja ujung²nya bakal factory order kalo membahayakan klasemen pecco, ducati cuma jurdun rider doang yg belum kesampean lagi, jurdun motor sama tim factory/satelit dah menguasai

  7. kalo liat dari translatenya bener ga tu wak?
    kok kali diliat keseluruhan kalimat

    kaya EB di judge kok lu maksa ngerem awalnya. tapi pas cek data ternyata EB ngerem “duluan” dibanding PB (menjaga supaya tidak bersentuhan dengan PB)

  8. yg paham pasti akan bilang kalau bastianini sebenarnya bisa nyalip Pecco, Besti mau nunjukin kalau dia juga mampu dan bisa P1, tetapi dia juga sadar ga akan 100% jadi hanya nempel2 aja biar terkesan ga ada team order. dalam hal ini bastianini sudah menjalankan balapan sebagaimana mestinya

  9. Mustahil mereka ga lakuin ractory order, kecuali motornya cuma ada 2 dan penampilan jomplang. Miller, Enea, bahkan Martin sanggup menang kok, jelas Ducati yg tunjuk siapa yg berhak jurdun dan siapa yg dilarang menang, kecuali nih, ace ridernya apes ga bisa finis krn suatu hal ato penampilannya acakadut diposisi belasan, baru dah tuh Enaena ato Martin bahkan Miller bisa menang. Selama ini kan gitu kalo lu mau perhatiin, Enaena awalnya bisa menang dgn bikin dnf Piccolo krn diawal dia statusnya cuma rider independen, skrg dia udh ngantongin kontrak factory buat taon depan maka dia statusnya skrg sama ama Miller dan duo Pramac, dilarang ngeganggu Piccolo.

  10. Para pembesar sudah blak-blakan tentang ambisi mereka bikin bagnaia jurdun. Jadi siapa yang percaya kalo ga ada factory order dan team order.

    • Sebenarnya kan waktu bestia mimpin klasemen ga ada bahasan kek gini. Artinya mereka juga support bestia sama kayak Pecco…

      Belakangan bestia ga konsisten. Pecco naik seiring matangnya motor 2022… Dari hitung hitungan yang bisa juara Pecco Zarco Bestia.

      Sangat wajar kalo mereka pengen rider nya juara. Dan ga enak juga kalo lihat rider lain P1 sementara P2 sd P5 Du-cati …

      Sama aja kayak Yama-ha milih development ke Fabio dan menolak bikin motor yang lebih kaku buat Vinales. Itu kan karena ga mau Vinales ganggu kans Fabio juara

  11. emang pecco nya yg buang badan biar bestia ngerem lebih dalam sehingga kalo ga dapat gap lebih lebar atau paling buruk jika besti gak mau ngalah ya crash berdua tapi karir besti bisa dipastikan akan tertutup di Ducati sehingga pecco punya kuasa lebih untuk milih teammate lagi

  12. Nah ini mungkin poin yang mau disampaikan paolo ciabati, intinya boleh overtake rider ducita lain (maksudnya Pecco yg sedang berjuang jurdun) tapi jangan sampai ada senggolan yang berujung salah satu atau salah duanya crash, yang berakibat chance jurdun tahun ini semakin jauh untuk dicapai. Mungkin nih.. mungkin saja, jikalau seandainya.. bestia sanggup overtake pecco dengan rapi dan aman ga bikin crash pecco kemarin.. dan P1.. mungkin masih bisa ditelorin.. eh tolerir bos ducita .. tapi ga menampik usaha bestia kemarin untuk memperhalus adanya team order / factory order juga sih.. who knows

  13. Kelihatan juga sih dari raut muka pemilik gresini racing yg gak ada rasa bangga kala bastianini nyentuh garis finish..
    Dah jelas factory order itu.. mau di pit box atau di parc ferme, raut muka pemilik team gresini gak ada rasa senengnya sama sekali.. datar tanpa ekspresi
    Padahal biasanya juga girang2 sewaktu bastianini masuk podium

  14. ya sprtinya emg g ad team order, saat ini bastia nmpak tdk ada keurgenan untuk mengganggu championship pecco, tp setidaknya kmren bastia nampaknya sengaja ‘mengukur’ pecco.. dn apapun hasilnya dlm pikiran bastia akn digunakan saat mmulai musim baru.. tp untuk sisa musim ini bastia nmpknya akn jd wingman yg kuat untuk pecco

  15. Sulit dipercaya mmg. sekarang kebetulan pace Besti “kebetulan”ga sekenceng Pecco sampai akhir race baru nempel2. nah kalo ternyata Besti lebih cepet dari awal race plus posisi didepan Pecco apa iya tim Duc bakal ngasih statement sama? feeling gw responnya akan “agak” keras ke Bestia. palagi ada wejangan mba gigi sblm race

  16. serba salah jd tim merah skrg . Faktanya motor terbaik di grid ya motor mereka. Fakta juga penguasa grid terbanyak dari pabrikan mereka juga. otomatis sorotan publik jd lebih tajam mengiris iris

    • ya gmn lagi blum bs jurdun sampe skrg, sblumnya halangannya marquez yg lg on fire, setelah marquez cider di 2 taun terakhir blum bs jurdun juga, pdhl punya motor yg kompetitif terbanyak di grid kurang apalagi wkwk

  17. terus kenapa kalau ada team or factory order? kenapa jadi masalah buat netijen?
    masih jauh lebih absurd fenati masih bisa balapan.

  18. Petinggi resmi sudah bilang ga ada team order
    Wak haji udah kasih analisis ga ada team order
    Komentator sotoy pokoknya team order.!!
    Dasar badut keyboard.

    • Komentator kaya elu cocok jadi pengangguran yg dibayar buat jadi keyboard warrior, nalar ga jalan boro2 kritis, ucapan klise aja ditelan mentah-mentah.

Leave a Reply to gegewepe Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here