TMCBLOG.com – Hari kedua test Misano 2022 secara umum Juga menampilkan marc Marquez yang berhasil memperbaiki Pace nya dan Segi kedurabilitas-an kekuatannya dari awalanya pada hari pertama hanya bisa 4 lap Per run menjadi sekitar 6 lap Per-run. Namun Bintang hari pengetesan kedua ini adalah Yamaha dan pembalapnya Fabio Quartararo. Di pertengahan hari kedua saja, Fabio berhasil memuncaki Time sheet dengan 1:31,116 yang artinya bisa 0,056 detik lebih cepat dari laptime tercepat hari pertama yang ditorehkan Francesco Bagnaia.

Quartararo memiliki tiga motor di kotaknya, begitu pula rekan setimnya di tim Monster Energy Yamaha MotoGP, Franco Morbidelli. Diketahui bahwa salah satu motor yang terakhir memiliki sasis dan mesin baru. Quartararo mengatakan pada hari Selasa kemarin bahwa sasis 2023 akan digunakan di Aragon.

Ini berarti Bahwa sebenarnya Platform mesin baik itu bentuk fisik serta detail detail seperti Mounting engine dari Mesin 2023 akan sangat mirip dengan mesin 2022. Mesin 2023 memang secara umum dikulik detail jeroan yang berhubungan dengan performa top-end Power sesuai dengan permintaan Selama ini Fabio.

Selain menorehkan Laptime yang fantastis yang juga cukup menarik adalah Torehan laptime Fabio yang juga cukup tinggi bila dibandingkan ketika pembalap Prancis ini torehkan saat 3 hari race weekend Misano 2022.

Selain itu Di Honda, Marc Marquez – yang melakukan pengujian hanya di sesi pagi pada Hari pertama  – ingin menyelesaikan satu hari penuh dengan motor pada hari kedua – sebuah tanda yang sangat positif bagi Juara Dunia delapan kali itu sendiri dan HRC. Dia juga memiliki tiga motor di garasinya, dua dari spesifikasi 2022 ditambah satu yang tampaknya lebih berorientasi 2023, dengan sasis yang berbeda dan swingarm yang berbeda.

Selain itu ada beberapa Update lain yang bisa ditemukan pada hari kedua pengujian Di misano ini, antara lain adalah ;

Pecco Bagnaia dan Zarco telah memasang perangkat baru pada tuas kopling yang fungsinya diperkirakan untuk meningkatkan performa dan kehalusan efek dari kerja transmisi ketika pembalap melepas Kopling saat start

Ducati menguji Evolusi Frame baru untuk meningkatkan kemampuan menikung

Pembalap penguji Stefan Bradl menguji prototipe Honda 2023 dengan ekor yang lebih bervolume dimana ditengarai Honda sedang menguji bentuk dari mass damper yang cukup besar serta dan saluran masuk udara ( Ram Air Intake ) dengan bentuk baru.

pada akhirnnya test hari kedua diakhiri dengan menempatkan Fabio Quartararo sebagai yang tercepat dengan catatan laptime 1:31,054 atau Lebih cpat dari laptime rekor Sepanjang masa sementara 1:31,065 yang ditorehkan Pecco tahun 2021.

Karena ditorehkan Fabio pada keadaan test, maka Laptime 1:31,054 tidak secara resmi menggantikan Rekor Laptime Pecco. Namun biar bagaimanapun Juga secara umum Di saat Diberikan mesin baru hasil Racikan Luca Marmorini, Yamaha M1 jadi kelihatan Punya Potensi lebih . . Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

33 COMMENTS

  1. Wak aku curiga
    Mungkin ga alat buat start Ducati sebenarnya udah di tes sama Zarco mungkin?(prototipe awal)
    Karena udah 2 race ini startnya kayak kurang bagus

    Kalo potensi Yamaha sih sebenarnya gw setuju apa yg dibicarakan sama Simon crafar kalo misalnya Yamaha M1 Fabio yg di bawa sampai limit aja bisa seperti ini performa nya apalagi kalo M1 nya bisa step up dan Fabio bisa bawa dengan gaya yg sekarang jika nanti potensi bagus maka seharusnya M1 bisa maju 2 step kedepan tapi jangan lupa saat Yamaha step up Ducati pasti bakal step up juga
    Ini yg bikin Fabio tahun ini agak susah buat mempertahankan gelar nya M1 2022 bisa ngalahin GP21 tapi susah melawan GP 22 update sejak Catalunya test

    Kayak contoh merc di F1 udah merasa bagus dengan peningkatan buat tahun depan ternyata Team RedBull malah 2 langkah di depannya

    • imho karna yamaha lagi krisis, dan publiki menyorot itu. Dan ya kalau ada potensi ketemu jalan keluar dari keadaan yg katanya krisis, ya pasti pada diomongin

      yg mana tim yg problemnya kurang diperhatikan publik karna dianggap kurang krisis, ya berevolusi juga. Jadi pas musim depan samasama perform keliatan seakan mungkin yamaha ketemu 1 step eh pabrikan lain udah jalan 2 step aja

      • buntutnya Bradl udah hampir se-semok NSR doohan, sayangnya gak ada 2 ujung knalpot yg nongol ditengah

        Padahal sejak milenial ekor dibikin seramping dan mininalis mungkin,sekarang jadi BBW lagi,kayak fashion yg balik lagi di era sebelumnya

  2. Nah ini poinnya,komen dah terwakili. Klo laptime sudah mengalahkan record ini bisa bikin ducati ketar ketir jg…karena justru kemampuan laptimenya menurun meski corneringnya meningkat.

  3. berharap M1 nanti ga cuman fokus di performa mesin aja, tapi gmn bisa potensinya full dikeluarkan oleh rider selain Fabio,

  4. Yang diperhatikan jangan FQ, uda terbukti hanya dia yang bisa memaksimalkan potensi M1, Dovi aja mengakui…
    Lihat bagaimana progress FM21, kalo masih struggle juga, bahaya buat tahun depan karena hanya mengandalkan 2 sembalap saja. Kasian FQ ga ada yang bantuin.

    • justru FM21 yang harusnya push dirinya buat ikutin pace nya Taro dong

      kalau ada yg jelas bisa cepet, tapi pabrikannya lebih sibuk buat ngimbangin si yg lebih lambat itu namanya bukan balapan..

  5. Pabrikan eropa kl taun ni gk jurdun..taun depan ketar ketir,walau M1 cuma 2 unit lawan omr 8 duc2,4 aprilia,4 ktm..
    Kolaborasi enginer jepang+marmorini hadirkan M1 request si mbah

  6. kalo 2023 yamaha performanya meningkat dan apalagi bisa juara, fiks dan kemungkinan besar team VR46 bakalan jadi satelitnya Yamaha di 2024

  7. Maap compare data laptime ini jeruk ke jeruk ga ya?soalnya setup ketika test dan race kan beda, simpelnya misal kondisi bensin tinggal dikit pas tes ya lebih ngacir. mksdnya compare sama laptime tes misano 2021 gimana ya?lebih cepat kah?kalo ini buat psywar buat pabrikan sebelah bole2 aja sih,cuma kepo lebih dalem analisisnya,penasaran efek marmorininya,diapain tuh M1,semoga gak kayak 2017-2018

Leave a Reply to yayak Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here