Home MotoGP Yamaha MotoGP Membuka Diri Terhadap Konfigurasi Mesin V4

Yamaha MotoGP Membuka Diri Terhadap Konfigurasi Mesin V4

50

TMCBLOG.com – Baru-baru saja, pimpinan proyek Yamaha M1 MotoGP – Kazutoshi Seki – berbicara terbuka di MotoGP.com mengenai situasi paket motor pada saat ini dan masa depan (2023) dari Yamaha MotoGP. Seperti kita ketahui memang dalam beberapa tahun belakangan, Fabio Quartararo cukup sering memperlihatkan keinginannya agar Yamaha menambah variabel top-end power di mesin Yamaha M1 agar bisa kompetitif terutama di straight sirkuit. Seki-san pun menjawab “Tentu kami mengerti apa yang diinginkan pembalap kami mengenai motor dalam hal top-speed.”

“Kami sendiri belum berada di level performa maksimum dari mesin. Ada banyak resiko sebagai contohnya durabilitas mesin [dan] karakter mesin. Jika kami sepenuhnya fokus ke top speed mungkin Mesinmbisa lebih agresif. Jadi kami berusaha untuk mengoptimalisasi mesin. Ini merupakan hal yang sangat sulit. Kami berusaha mengoptimalisasi (lagi). Semua area; mesin, sasis dan juga aerodinamika semua telah dimodifikasi.”

Fabio Quartararo mengaku motor Yamaha M1 yang sekarang lebih agresif bila dibandingkan dengan Yamaha M1 spek 2019 ketika pertama kali ia naik ke kelas primer. Quartararo mengaku kerap kali berada di batas/limit dari motor. Mengenai hal ini Seki-san menjawab “Saya tak tahu jika motor kami lebih agresif. Saat ini, sangat sulit memenangkan kejuaraan dengan keadaan ini, karena pabrikan lain sangat kuat. Kami mencoba membuat keseimbangan yang baik antara power mesin yang besar dengan karakter smooth.”

Saat test Misano yang lalu Fabio Quartararo memberikan feedback yang cukup positif terhadap paket awal dari motor Yamaha M1 2023. Fabio bilang bahwa top speed dan akselerasi paket mesin tahun depan lebih baik. Mengenai motor baru ini Seki-san memberikan tanggapannya; “Yamaha telah membuat motor (M1) 2023. Pada penampilan selanjutnya kita bisa lebih kompetitif lagi.”

Masih banyak lagi ruang yang bisa kami lakukan di mesin inline-4. Dan jika kami pikir [konfigurasi] mesin lain memiliki keuntungan lain dibandingkan inline-4 ya kami akan memmpertimbangkannya. Menurut saya arahan [pengembangan] kami akan seperti itu.”

Secara umum menurut TMCBlog memang apa yang dikatakan oleh Kazutoshi Seki di atas adalah untuk sementara ini walaupun terbuka terhadap pemikiran untuk pindah ke konfigurasi mesin lain (V4), Yamaha akan tetap fokus di mesin inline-4. Menurut mereka ada masih banyak ruang performa yang masih bisa dikembangkan di mesin inline-4. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

    • yeee…saya pembaca setia para blogger kondang. dan juga automotive enthusiast. Wajar Yamaha mempersiapkan diri dengan mesin v4,secara semua lawan mamakainya. suzuku yang sejalan malah mundur alon alon. namun apakah speedcorner yamaha masih melekat dengan mesin v4. klo iya yamaha tak akan terkalahkan. Ahli mesin F1 ke yamaha pasti dikasi project buat v4 selain mencoba aerodinamika dan kulikan mesin I4 M1 saat ini. secara kemarin topspeednya dah mendekati ducati.

    • menurut gw masin inline 4 masih sgt relevan kok, yg jadi masalah skrg itu menurut gw bukan top speed (krn dr dulu udh jadi signature M1), krn mereka bisa meraih 8x jurdun dgn top speed seadanya, yg jadi masalah menurut gw yaitu senjata utama M1 (cornering speed) yg bbrp tahun terakhir ini ga bisa maksimal di gunakan dalam race yg sebenarnya,
      banyak isu, terutama sejak unifikasi ECU dan software dmn M1 mulai sering banyak masalah,, belum lagi diperparah motor2 V4 (terutama Desmo) skrg punya racing line yg sgt2 identik dgn motor inline4 terutama entry, middle, dan exit corner (thanks to winglet i think), meskipun dalam bbrp kasus saat race M1 kelihatan lebih cepat di tikungan tapi ga bisa dimaksimalin krn stuck dibelakang V4 yg nutup jalur ideal M1, makanya Fabio bilang kalo overtaking dgn M1 itu “nightmare”, soalnya rider dituntut bekerja keras mencari celah utk overtaking sambil harap2 cemas di straight agar ga kena salip krn rider V4 lain dibelakang udah mulai mendekat, beda dgn rider V4 yg menurut gw lebih “rileks” krn rata2 mereka melakukan overtaking di pertengahan/ujung straight,,
      mungkin ini yg membedakan MotoGP dgn WSBK skrg yg penuh aksi overtake, krn masing2 motor dan rider masih punya racing line mereka sendiri, masih murni dipengaruhi layout engine, sasis, firing order, dan riding style ridernya sendiri, jadi masing2 bisa baca celah satu sama lain, kalo MotoGP skrg racing line mereka terlalu identik satu sama lain yaitu racing line yg sempurna, hingga sulit mencari celah utk overtaking kecuali rider membuat blunder, atau situ Marc Marquez yg punya riding style unik dan mental juara,

    • knpa semua masih membanggakan mesin V4….?? Yamaha itu juara dgn mesin inline 4…. inline 4 itu istimewa… secara sejarah nya, Yamaha selalu mengambil langkah yg berbeda…. klo ducati udah bisa membuktikan 4 X berturut2 juara, baru deh boleh dibanggakan mesin V4 nya… top speed memang perlu, tapi balapan kan gak selalu lurus…. IMHO

      • v4 bukan hanya milik Ducati, Honda dgn konfigurasi V engine bhkan lebih banyak jurdunn dan yg membedakan mesin V dulu dan sekarang adlh sekarang udah lebih mudah d ajak nikung bhkan speed corner udah jauh meningkat

        • berkat aero winglet,ecu mm,sirip dino motogp v4 skrg berasa i4 di speed corner..
          dtmbh ban ngeselin gk bisa ugal2n sampai lastlap.
          topspeed dan nikung oke tapi aksi hiburan tikung menusuk di lintasan ampe geol2 berkurang,mkny wsbk lebih amazing

        • @saimo peduli amat ama efek winglet kek efek rider kek efek apa kek, tetep faktanya v4 udah bisa mengemulsi keunggulan speed corner i4 dengan tetap mempertahankan keganasan powernya

    • kalo winglet dilarang gak yakin v4 eropa jadi jinak kayak domba,Suzuki dgn gsv yg gagal dan honda dgn rcv nya aja sering kali jadi perontok tulang apalagi mesin eropa

      • kembalikan semua ke bentuk awal kalo mau bicara power mesin mah, sebab cepat bukan cuma soal mesin…
        saya gak perlu tulis panjang kali lebar, kalian semua pakarnya…
        sampe sini paham?

  1. coba Genesis aja dulu,siapa tahu 5 Valve pneumatic udah cukup buat kasih top end yg mempuni tapi gak terlalu mengubah karakter M1

  2. waini. lagipula jadi satu-satunya pemakai inline dimotogp bakal jd handicap sendiri dlm hal performa, bagus deh klo Yamaha akhirnya terang2an buka kemungkinan bikin V4. alasan pemilihan inline4 dulu krn pgn make itungan rangka gp500 jg udh ga relevan di jaman skrg, buktinya jaman skrg Ducati ama Honda bisa bikin V4 4 tak hampir sekecil V4 2 tak.

  3. bukannya YZR 500 juga V4 ? dulu tahun 70-an awalnya jg inline koq…
    Ya wlopun V4 500cc 2T itu dimensi mesinnya kecil
    Jadi bbukan barang tabu bagi ymh bikin mesin V

    • Era 2tak Yamaha paling sering gonta-ganti konfigurasi mesin, dari V, Inline sampe ke Square, cuma di era 4tak aja mereka mandek di Inline

  4. selama rider utama mereka masih konsisten di top 5, saya rasa gak akan mereka pindah ke konfigurasi mesin lain
    kecuali ada regulasi baru dengan merubah kapasitas atau jumlah silinder ditambahkan + hardware software pribadi, mungkin kalau situasinya begini sangat memungkinkan tim manapun bakal melakukan perombakan mayor atau malah total

    biarkan dia (pabriken blu) mencari “jalan tinjanya” versi mereka sendiri, selama masih ada rider yang berkemampuan seperti jo99 or fa20, saya yakin mereka masih mampu berjuang untuk merebut piala dunia

  5. Sekitar 9-11 kpj penambahan yang diminta taro.
    secara teori? guampang bagi yamama mengabulkan.
    secara praktek? nggak segampang itu bestie.
    setidaknya tes misano kemarin ikhtiarnya dilakuken

  6. Di MotoGP ada rules larangan penggunaan material tertentu ngga ya buat komponen mesin? Buat menambah durabilitas komponen mesin.

    Jaman dulu bgts kan ada tuh di F1 dilarang penggunaan material Beryllium sebagai pelapis head silinder mesin McLaren Mercedes.
    Alasannya cost material dan trmsk material berbahaya. Padahal hanya intrik Ferrari krn tersaingi oleh McLaren.

  7. Entah kenapa dulu2 saya lebih merasa persaingan itu antara rossi vs stoner, rossi vs lorenzo, rossi vs marc, marc vs lorenzo,
    Berlanjut i4 vs v4

    Tapi makin kesini dengan berbagai perubahan regulasi berasa banget persaingan antara pabrikan jepang vs eropa (ducati terutama)
    Sudah bergeser bukan honda vs yamaha tapi honda yamaha vs ducati aprilia

  8. Taro jika jurdu tahun ni, selepas kontrak 2 tahun kedepan yakin nilai jualnya meningkat. Gmana gak, motor kalem bisa d explore 105-110% dari kemampuannya. Apalagi kl bs mengendarai Ducati/Honda. Bisa2 langsung klop. Asal tidak bnyak cidera. Lorenzo yg blm merasakan Ducati yg skrg aja ud mulai bs kompetitif, apalagi ketika fisiknya saat berjaya.

  9. itu gambar mesin leher knalpot cuman 1 pipa doang kah? tapi jika emang pengen pindah ke V4 butuh waktu lama untuk bisa juara mungkin 4 tahun baru bisa click

  10. bertahan saja di mesin inline, lambat laun niscaya akan diganti semua ke mesin listrik, seneng ga seneng teknologi akan mengedepankan efisiensi dan yg ramah lingkungan. bentar lg.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version