TMCBLOG.com – If ain’t broke don’t fix it! Mungkin konsep ini lah yang sedang dijalankan oleh Honda dan AHM dalamm beberapa produk terakhirnya seperti pada ADV 160 dan terakhir facelift Honda CBR250RR. Terlihat seperti tidak banyak perubahan fisik dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada kedua produk, walaupun jika kita lihat lebih jauh ada perubahan parameter power di mana power maksimum yang bisa diraih pada New CBR250RR facelift ini lebih tinggi 1 PS dibandingkan dengan versi sebelumnya. Nah, kita akan bahas di mana saja perubahan yang diberikan sehingga power dari motor ini bisa melonjak . .

Via penjelasan pak Endro Sutarno dari TSD AHM diperoleh informasi bahwa Honda mengubah (menaikkan) secara umum rasio kompresi dari mesin 249 cc paralel twin dari 12,1:1 menjadi 12,5:1 dengan cara: mengubah permukaan piston silinder dan pergantian flywheel/roda gila mesin yang memiliki bobot lebih ringan sehingga mesin lebih mudah berputar/lebih memiliki crank inertia yang lebih ringan.

Nah, kemudahan berputar dari crankshaft ini juga dibantu dengan penggantian ring piston yang memiliki torsi tekanan ke dinding silinder lebih kecil dari pada spek ring piston generasi sebelumnya. Penggantian spek dari ring piston ini akan membuat piston lebih mudah dalam melakukan gerakan naik turun di ruang bakar.

Hadir perubahan di bagian camshaft (kem/noken as) di mana untuk camshaft IN itu hadir perubahan pada sudut punuk buka tutup dan juga ketinggian dari profil sehingga klep in akan membuka dan bisa mengalirkan jumlah campuran udara dan BBM lebih banyak. Selain itu juga diamater silinder dari tunnel intake out dari throttle body juga diperbesar (atau intake manifold yang menempel inlet port kepala silinder) untuk bisa meminimalisasi hambatan saat penyaluran campuran udara-BBM. Bahasa mudahnya, Honda-AHM merevisi dimensi dari inlet port pada CBR250RR terbaru ini.

Perubahan di kepala silinder ini juga dibantu dengan perubahan pada sektor transmisi di mana pada semua gear, rasio gearnya berubah total dan tidak sama dengan generasi CBR250RR sebelumnya. Honda juga mengubah hitungan final gear (rasio gigi sprocket depan – sprocket belakang) dari awalnya 14-41 menjadi ke 14-42 atau dengan kata lain rasio final gear menjadi lebih ringan yang TMCBlog tengarai adalah untuk mengejar akselerasi yang lebih bagus.

Perubahan pada suspensi depan ke tipe SFF BP (Separated Front Fork – Big Piston) juga cukup signifikan, namun dua sok kanan dan kiri dari CBR250RR tidak disarankan untuk ditukar pakai dengan milik CBR150RR walau terlihat mirip karena struktur dan spesifikasi jeroan [seperti spek spring rate dan valving] dari suspensi dipastikan beda merunut pada perbedaan bobot dan karakter motor CBR150R dan CBR250RR. Tinggal giliran di-test aja nih supaya ada bukti empiris dari kenaikan performanya. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

  1. dari spesifikasi cbr250rr yang baru di website ahaem, sumbu roda berkurang 4mm dari versi lama. dilihat dari archive web.

    Jarak Sumbu Roda lama 1.389 mm
    Jarak Sumbu Roda baru 1.385 mm

    power 42 ps / 31 kw lebih besar daripada R3 : 30,9 kw

  2. sampe merubah rasio transmisi ini udah overkill sih, jarang2 pabrikan upgrade rasio mesin di generasi yg sama utk menaikkan power,

  3. mungkin buat mensiasati yg makin kedodoran kalo di straight lawan ninja manualtech,dan aturan baru throttle body n bobot R25

  4. Wak, generasi sebelomnya kan usd sff nya ada dipanjangin sedikit dari versi paling pertamanya jadi di atas segitiganya ada keliatan nyembul sedikit

    di versi ini, masih sama nyembulnya atau udah dibuat proper rata sama segitiganya ?

  5. Terlalu niat buat motor yang cuma dijual di Indonesia, Jepang, Thailand dan Malaysia. Total penjualannya kurang lebih 3000an/tahun. CBR10000RRR mungkin lebih laku daripada itu wkwkwk

      • situ udah kebanyakan duit apa gimana,dikasih kok ga mau,kan bisa dijual kembali dijadiin cuan kalopun megap megap buat ngerawat

        kecuali kalo dikasihnya dgn embel2 pajak ditanggung pemenang ya,hadiah mobil mewah dr bank2 aja banyak jg yg gak diambil pemenangnya karena harus nebus pajaknya n surat2

    • dulu ada orang Jepang jawab. ekspektasi naked lebih murah daripada full fairing, padahal cuma beda plastik sedikit ini malah merusak psikologi harga

Leave a Reply to RichardGN Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here