TMCBLOG.com – Pecco Bagnaia datang ke Seri MotoGP 2022 ke-18 di Phillip Island dengan kondisi hanya terpaut dua poin di belakang Fabio Quartararo. Bintang dan Ace Rider Ducati itu tahu bahwa dia berada di posisi yang tepat untuk merebut gelar Juara Dunia MotoGP 2022 walaupun memang secara umum di tiga balapan apapun bisa terjadi karena Nggak hanya dia dan Fabio Saja yang masih punya peluang itu. Sejak GP Sachsenring pada bulan Juni, pembalap pabrikan Ducati Francesco Bagnaia telah meraih empat kemenanga. Setelah jatuh di Jerman, pembalap Italia itu 91 poin di Kejuaraan Dunia di belakang Fabio Quartararo, yang memimpin klasemen Kejuaraan Dunia. Dengan gagalnya penampilan pembalap Prancis itu di GP Thailand, Bagnaia memperkecil jarak di klasemen MotoGP menjadi dua poin.

Dalam sebuah wawancara dengan motogp.com, pembalap berusia 25 tahun dari tahun lalu berbicara tentang musimnya dan peluang bertahan melawan Quartararo. “Saya dalam kondisi terbaik saya. Berbeda dengan ketika di Moto2 saat itu dimana Saya berjuang untuk menang sepanjang waktu di depan, itu adalah situasi yang sama sekali berbeda. Sekarang saya jauh lebih baik dalam hal kecepatan dan mentalitas,” tegas anak didik Valentino Rossi ini.

“Pada awal musim, motornya tidak begitu kompetitif, saya mengalami banyak kesulitan. Kami membutuhkan banyak waktu untuk memperbaiki situasi kami. Ketika kami akhirnya kembali ke Eropa, kami dapat memulai kembali. Sejak itu kami telah berhasil untuk selalu menjadi yang terdepan. Saya selalu naik podium atau saya menang. Sayangnya, saya juga membuat banyak kesalahan, jadi saya kehilangan banyak poin.”

“Kinerjanya bagus, bahkan ketika kami mengalami pasang surut. Ketika saya jatuh sebelum liburan musim panas, itu karena saya memiliki pola pikir yang salah. Saya selalu jatuh saat saya berkata pada diri sendiri, ‘Sekarang saatnya santai. Bersama dengan pelatih saya dan dengan orang-orang di sekitar saya, saya mencoba memahami apa yang salah. Kami melakukan banyak analisis untuk melihat bagaimana kami bisa berbuat lebih baik,” kata pembalap Italia, yang sementara ini telah merayakan sepuluh kemenangan di kelas Primer setelah sebelumnya merupakan Juara Dunia Moto2 2018.

Pecco sangat menghormati pPimpinan Klasemen sementara, Fabio Quartararo. Namun demikian, ia melihat dirinya dalam situasi yang lebih baik di akhir musim. “Fabio saat ini yang harus dikalahkan. Dia adalah salah satu pembalap terkuat, juara dunia tahun lalu. Saya dalam situasi yang lebih baik daripada Fabio karena saya merasa lebih baik dengan motor saya,” kata runner-up Piala Dunia itu. “Saya tahu bahwa saya benar-benar dapat memberikan tekanan dan menyerang. Dia memiliki lebih banyak masalah dengan sepeda motor. Sepeda motor kami lebih lengkap.” – Taufik of BUitenZorg | @tmcblog

44 COMMENTS

  1. Pressure jelas ada di Pecco dan Fabio, gak boleh ada miss sekecil apapun. Kayanya race besok malah Miller yg bakal jadi penentu skenario. Dia juga lagi dalam tren bagus dan nothing to lose.

    • gw ekspek Miller bakal ga mau patuh ama team order, tapi gw berharap pihak Ducati mau ngerti dan ga sabotase motornya,

  2. it’s okay, meskipun gw lebih pengen Fabio jadi jurdun, tapi Pecco pun juga layak mendapatkannya, yah meskipun banyak yg bilang ada tim order lah atau factory order ya kalo Pecconya bapuk ya bapuk aja, tapi sejauh ini doi emg rider yg kenceng dan sulit dikalahkan meskipun sering blunder, comeback-nya di paruh kedua musim ini bener2 luar biasa, mungkin salah satu yg terbaik, doi bukan orang yg ekspresif kyk Fabio jadi jarang keliatan marah2 atau gembira berlebihan, diserang netizen dan jurnalis SJW pun selo2 aja,

  3. ya lebih santai lah wong ada 7 Ducati lainnya yang bisa diorder-order. jadi 4 kalau Martin, Miller dan The Beast milih berkhianat dan sebodo teuing semuanya demi diri mereka sendiri

      • Masih ada kemungkinan…
        Siapa yang menyangka dari selisih point 91 sekarang jadi 2…
        Meskipun presentase nya kecil, tapi tetap masih bisa berharap.

    • masih bisa dong, never say never Kate wak haji
      baaam….Fabio dan bagnaian sikut2an sampe jatuh dan ke 2 nya dirawat sebulan .

  4. Kayaknya waktu Miller bilang ” I’am alive” ada semangat tersendiri kalo dia ingin buktikan ducati salah membuangnya…

    • bukan membuang om, tapi miller duluan yang ttd kontrak dengan ktm karena ktm ambil celah ducati yang belum nentuin keputusan kontrak pada saat itu

    • dah telat
      dah dikasih 2 tahun nyatanya ngampas
      dari yg diplot jadi pembalap utama, performa medioker berakhir jadi wingman
      giliran gak ada tekanan baru perform
      tuh rekan setimnya tetep stabil juara seri 6x walaupun dihajar pressure kiri kanan
      penggantinya juga bisa juara seri 4x pake motor lawas
      jadi ya emang layak dibuang

  5. Di Phillip Island nanti Quartararo tidak sendirian menghadapi Ducati, ada MM-93 yg makin membaik progressnya.

    Adanya MM-93 dibalapan tentu akan membuat kacau konsentrasi pembalap Ducati yg berafiliasi dgn VR46 academy.
    Pembalap Italia yg berafiliasi dgn VR46 academy bagaimanapun tidak akan bisa menyembunyikan ketidakharmonisan mereka dgn MM-93.

      • 2015 juga balapan untuk dirinya sendiri, karena provokasi berlebih aja, sifat joker-nya keluar, senyum maut senang mengacak-acak

        • 2015 itu cuma ada 1 pilihan. jika Marc atau Pedrosa menyalip Lorenzo , alamat pak tua keluar sebagai juara dunia. dengan tetap memberi Lorenzo diposisi depan , maka Tropy masih berada di Spanyol.

  6. Cuma ngingetin aja bang pecco, jangan jumawa dengan keunggulan motormu bisa jadi bumerang lho, entar balapan di negeri boomerang. Hehe..

  7. mungkin banyak yg gak suka dg brand ducati di motogp entah karena apa
    apa karena mereka tidak bisa membeli motornya sehingga tidak ada rasa bangga ketika ducati d depan
    beda banget ketika pabrikan jepang yg d depan, mungkin banyak dari netizen yg merasa bangga dan bahagia ketika merek pabrikan yg motornya bisa mereka beli bisa kompetitif

    entah karena memanfaatkan celah regulasi, bantuan dorna atau konspirasi² liar lainnya
    motor ducati patut d acungi jempol
    inovasinya banyak membuahkan hasil positif yg kemudian sering d ikuti oleh rivalnya

    sedangkan sekarang ada apa dg pabrikan jepang, bahkan sy lihat pabrikan sultan honda struggle banget hanya karena kehilangan marq dan pabrikan jepang sekarang seperti tidak memiliki inovasi tiap tahunnya

    disaat pabrikan eropa mencoba aero body yg aneh² d motor mereka, pabrikan jepang motornya masih polosan, gak banyak aero body yg menempel
    besok2 kalo ternyata pabrikan eropa mendapatkan efek positif dari part² tsb pabrikan jepang baru mau ikutan pake

    apa karena budaya jepang yg sangat disiplin yg takut melanggar peraturan dna takut membuat kesalahan (perfeksionis) membuat mereka main aman dalam menentukan sebuah pilihan?
    kalo aturannya A ya mereka bikin motor A gak mau liat apa ada celah yg bisa mereka manfaatkan

    • Gimana mau punya inovasi klau ecu dn sofware di seragam kan sdg kan kekuatan pabrikan Jepang kan ada nya di situ makanya mereka berloba” Adu teknologi ecu inhouse di motogp tp skrg gk bisa ya mau tdk mau mereka hrs merubah minset inovasi teknologi’a ke inovasi lele 😅😅😅🤣🤣🤣

      • 2016 sejak selesai perseturuan antara rossi dan marc di tahun 2016 juga itu ban di ganti merk michelin dulunya bridgestone

    • pandangan yang benar , tapi versi ente.
      versi orang lain tentu pandangannya berbeda.
      Ducati bukan d benci , tapi disini yang perang 2 fansboy abadi.

      struggle pun demikian , dilihat dari mana dan apa pembandingnya. Hnd off ( tanpa juara ) cuma 2 tahun tanpa Mm ,dari sekian tahun selalu merengkuh gelar juara dunia apa pantas d bilang struggle , bagaimana dg pabrikan lain yang prestasi alakadarnya apalagi Ducati yang 20 tahun ada gelar berapa ?

    • belum ada kerugian dari regulasi terhadap pabrikan honda , dan yang lain pun belum mendapatkan untung.
      mana contoh pabrikan lain untung dengan regulasi penyeragaman ECU ? Yamaha ? Ducati Suzuki ? Aprilia ? KTM ? atau honda?
      tak dipungkiri masih Honda dong , kapan dilakukan penyeragaman ECU ? dari tahun tsb mana yang terhebat dalam meraih gelar ?
      masih Honda dong.

    • motor ducati patut d acungi jempol
      inovasinya banyak membuahkan hasil positif yg kemudian sering d ikuti oleh rivalnya
      ——————
      👆👆👆
      ini alasannya kenapa orang pada geli ducati…
      sombongnya nular ke yang nganggumi

      padahal PAKTANYA GELAR 1 BIJI DI GRAND PRIX hingga komen ini digulirkan

      wkwkwk lawak banget

  8. lebih lengkap di sini sy artikan akan ada banyak backup dari tim satelitnya dukati,
    sedangkan Yamaha/ 3 motor yg lain nya selain taro hanya di barisan belakang,
    kuncinya ada di MM #93 mau bantu Yamaha atau dukati

  9. sebagai penonton balap motor prototype sejagat saya bingungnya cuma satu, yaitu bingung cemilan apa yang paling cocok buat temen nonton tiap racenya, apakah itu mendoan, martabak, ataukah roti bakar ? Tapi tentu wajib ada kopi item, harus itu. 😀

  10. Tahun ini Ducati jaya sih. WSBK dan MOTOGP. Untuk Taro, sudah lepaskan saja. kalau bs menang ya gassss, kalau ngerasa ga bisa ya g dpaksa. drpd cidera menahun

  11. yg vinna less trjerembab nguber mm taon brapa dah?
    wkwk
    dikadalin si engkes ber lap lap. di akhir langsung libas

  12. siap2 aja mulai Pi bkalan disuguhi perintah mapping 8 oleh tim merah, gak nurut auto nyungsep layakny lorenjo 2017-2018. beroa kali lorenjo dapat kode mapping 8 pasti berujung ke gravel.
    jelaslh bagnaia lebih pede

Leave a Reply to Kokom Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here