TMCBLOG.com – Dorna Sport baru-baru ini saja mengumumkan bahwa ada perubahan status kejuaraan MotoE dari awalnya World Cup (Piala Dunia) menjadi World Championship (Kejuaraan Dunia). Dan ini akan membuat MotoE mulai tahun 2023 akan sejajar statusnya dengan tiga gelaran kejuaraan lain di World Grand Prix sepeda motor : Moto3, Moto2 dan MotoGP.

Balapan FIM Enel MotoE mulai berjalan tahun 2023 saat seri ini berkembang menjadi kompetisi delapan putaran yang akan berisi total 16 balapan dan secara resmi memperoleh status Kejuaraan Dunia. Musim ini menandai dimulainya era baru yang menarik dengan lebih banyak balapan, dan menyambut produsen tunggal baru kejuaraan: Ducati.

Musim 2023 juga akan melihat debut trek baru di kalender saat balapan MotoE akan hadir juga di Silverstone untuk pertama kalinya 2023 nanti. Salah satu sirkuit berkecepatan tinggi paling spektakuler di dunia, venue Inggris akan menjadi tantangan baru bagi motor balap listrik ini.

KALENDER SEMENTARA MotoE 2023

Mengenai jadwalnya, sesuai dengan kalender sementara, setelah dua kali tes pra-musim, satu di Jerez dan lainnya di Barcelona, ​​musim MotoE 2023 dimulai di Grand Prix Prancis di Le Mans yang ikonik sebelum putaran 2 ke Autodromo Internazionale del Mugello yang spektakuler. Selanjutnya adalah Sachsenring dan kembali ke Jerman, sebelum TT Circuit Assen menjelang liburan musim panas.

Silverstone memulai paruh kedua musim ini, menjelang kunjungan lain ke Red Bull Ring di Spielberg. Circuit de Barcelona-Catalunya kemudian menggelar putaran kedua dari belakang saat venue mengubah slotnya di kalender, sebelum World Circuit Misano Marco Simoncelli menutup musim MotoE 2023 nanti. – Based on Dorna Info

22 COMMENTS

    • Race di Eropa, Motor Eropa, Ridernya juga Eropa… Panitianya juga wong Eropa.

      Btw inilah the real Ducati One Make Race

    • liat dulu siapa suppliernya. mau jumlah seri dibawah ketentuan world Championship maka diakalin jumlah racenya yg diatas ketentuan, maka dinaekin jadi world championship. mau serinya cuma di Eropa maka diakalin gimana caranya tetep statusnya world. selama Ducati yg maen, selama itulah regulasi bakal dicari celahnya walupun selobang jarum. aturan jumlah seri minimal masih rancu, abu2 antara 1 seri = 1 race ato 1 race = 1 seri. selaen itu ampe detik ini ga ada aturan FIM yg mewajibkan sebuah kejuaraan dunia harus antar benua, selama diadain di lebih dari 1 negara maka udh bisa dapet titel kejuaraan dunia. mangkanya jaoh hari dulu gua berkhayal dan sempet gua tulis jg di warung ini seandainya udh muak ama kejuaraan dunia yg prototipe maupun massal secara tersirat nguntungin Ducati, maka kejuaraan pabrikan Asia dan publik Asia bisa aja bikin kejuaraan dunia sendiri, itu ARRC kasih aja jadi 12 seri udh auto jadi kejuaraan dunia kok. gua penasaran dgn overproud nya bangsa Melayu dan India, jg fanatisme org Jepang terhadap merk nasional mereka, bakal bikin kejuaraan dunia garapan Dorna ini oleng apa kaga, krn kalo Asia udh punya kejuaraan dunia sendiri maka fans balapan garapan Dorna mayoritaa tinggal dari negara2 mediterania doang. inggris raya aja udh punya BSB ama TT.

      • Kalo kata Josep Borrell; “Eropa adalah taman. Sebagian besar dunia adalah hutan,”
        Jadi gak kaget sama narsisme bangsa mereka ketika keliling yurop dianggap sama dengan keliling dunia. Bhahaha…

      • mereka kira benua mereka udh dunia begitu ke Arab liat onta jalan ditengah pasir takjub, liat lele segede hiu di Amazon heran, liat gunung tropis ada saljunya ga percaya. kaya katak dalam tempurung dong wkwkwk. tapi kalo liat dari sisi tata kota dan kasta sosial, yg dimaksud Borell valid jg sih no offense imho

        • sebelon ada yg salah paham, gua jelasin maksud kasta sosial gua tadi adalah kesenjangan ekonomi, bukan kasta kaya di jaman klasik dulu yg udh ga berlaku di byk negara.

  1. Apapun dillakukan, terlebih asal Ducati senang.., kehilangan konsestan berarti kehilangan cuan..
    Prinsip Promotor.

Leave a Reply to STAN LOOΠΔ/ Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here