TMCBLOG.com – Menarik melihat tulisan Manuel Pecino dilamannya. Di awal Artikel, Manuel Memulai dengan beberapa Frasa pertanyaan yang hadir dari beberapa pembalap terutama yang pada tahun depan sudah dipastikan Pindah ke team/ Pabrikan lain seperti “Saya sekarang bagaikan penumpang di sepeda motor saya.”, “Tolong Suruh Valencia datang dengan cepat.”, “Saya tidak memiliki sekrup baru sejak Silverstone.” dan lain lain . . .  beberapa pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan para Pembalap yang merasa seperti layaknya”pengungsi” dimana mereka telah berbulan-bulan mengetahui bahwa mereka akan menggunakan sepeda motor yang berbeda tahun depan. . . . ada apa ini, simak Opini Manuel ini sob . .

Pembalap yang, karena akan pindah haluan Musim yang akan datang ini, menjadi “tidak terlihat dan terabaikan ” oleh majikan mereka saat ini dan telah terjebak dalam ketidakpastian sejak saat itu. Sebut saja Pol Espargaró, Alex Márquez, Raúl Fernández, Remy Gardner, dan Darryn Binder dalam kasus paling ekstrem. Dan duet Jack Miller dan Miguel Oliveira dalam kasus yang sedikit lebih halus.

Bagi pembalap pembalap ini,  paruh kedua musim ini seolah tak ada ujungnya. Setelah jelas mereka akan meninggalkan team/ pabrikan – karena mereka atau tim telah membuat keputusan – mereka dikunci dari rencana masa depan pabrikan, tidak ada pengembangan signifikan di Tunggangan mereka dengan berbagai alasan Mulai dari Budjet sampai Upaya Menangkal Spionase.

Semua ini bukan salahnya pabrikan. Tentu saja, Logikanya dalam Kompetisi MotoGP yang kian ketat seperti ini mereka tidak membiarkan “pembangkang” mengetahui rahasia teknis terbaru mereka dan menginformasikan kepada Kompetitor ketika mereka mengemudi untuk kompetisi musim depan.

Mungkin Letak kesalahannya ada pada Karakter kontrak pebalap di MotoGP hari ini yang bisa dibilang tidak memiliki pola dan bisa seenak Pabrikan kapan mereka mau mengikat Pembalap dan umumnya kontrak ditandatangani hampir setahun sebelumnya. Pembalap dari merek lain dikontrak umumnya sebelum liburan musim panas atau bahkan sebelum awal musim. Di atas kertas, solusi untuk masalah ini cukup sederhana: MotoGP harus membuat semacam jendela transfer. Dimana ada satu Kerangka waktu terbatas di mana produsen, tim, dan pengemudi dapat memanfaatkan waktu tersebut menegosiasikan masa depan Pembalap dan pabrikan. – Manuel Pecino

25 COMMENTS

  1. Dibikin jendela transfer-pun pembalap dan pabrikan tetap bisa deal/komunikasi dibelakang layar, seolah gak ada apa-apa atau bahkan gak ada ketertarikan tetapi begitu jendela transfer dibuka langsung diumumkan deh…
    Kalau solusi agar pabrikan tetap memberikan paket motor terbaik buat pembalap ya jendela transfer yang transparan dan menjelang akhir musim sehingga pembalap tetap dapat full support setidaknya sampai 2-3-4 seri terakhir

    • Jadi ingat ketika Jorge pindah ke Repsol, gak ada rumor apa-apa tetiba langsung deal dengan Puig dan HRC… Padahal isunya saat itu antara ke Suzuki, Balik Yamaha, atau Absent

    • Ane jadi keinget pas 2016 dimana JL ngumumin pindah pabrikan di awal musim banget malahan, kurleb di seri Qatar. Nah disitu agak penasaran seberapa besar kontribusi Yamaha buat JL, soalnya nego2an kontrak di awal musim banget dan pabrikan lain waktu itu belum segitunya.

  2. yah paling cepat pas libur musim panas sampai sekitaran akhir tur Eropa sblm tur Asia, krn kalau terlalu telat juga ga bagus utk pabrikan dan rider, krn pengembangan motor jadi terhambat,

  3. susah untuk menyamakan ajang ini dgn sepakbola misalnya. sekalipun ada jendela transfer, tentu para pabrikan sudah punya ancang2 si pmblap ini masih d pkai atau tidak dan ketika mereka merasa mereka akan melepaskan pmblap ini musim berikutny mka mereka akan membatasi suport teknis sekalipun blum ada pengumuman bhwa s pmblap bkal pindah

  4. iyes,Remy Gardner lebih parah sih,udah kasih trophy juara,cuma dikasih kesempatan kurang dr 1 tahun pula karena tidak lama diumumkan penggantinya kan otomatis di stop pula dukungannya

  5. kecil kemungkinannya,Dorna bakal tetap ngikutin cara F1,kalo F1 tidak melakukannya ya mereka juga tidak.
    itu Ricciardo udah dipastikan nganggur dari kapan hari,

    belum lagi kalo ada pembalap yg tiba tiba mengumumkan pensiun yg bisa aja dr awal musim,kan tim butuh kepastian untuk dapatkan pengganti,beda dgn bola yg masih banyak pemain cadangan jikapun tidak dapat pemain yg diinginkan,imho

  6. yg ga loyal paling cuma beberapa kaya Joko, Lorenzo ato Dovi, tapi seolah semua kaya gitu. ga inget apa gimana nangisnya Iannone ama Petrucci di balap terakhir bareng Ducati? ato gimana sakit atinya Pedrosa ampe mutusin pensiun ketimbang nimbang pilihan ke Petronas ato Suzuki ketika dilepeh Puig? jendela transfer itu perlu, pertama buat ngehargain pembalap non spanish tapi bakat lumayan yg mudah kesingkir kaya Darryn ama Remy, jg buat batasin ktp tertentu. ktp Spanyol cuma jago ngebanyol ada yg bisa belasan taon dimotogp, ada pula yg dimasukin tim nomor 1 dunia jadi papan bawah, dapet tempat jg di pabrikan lama. ada pula yg harus ke geser oleh pay rider. asal transparan aja, jendela transfer bakal naekin kualitas motogp itu sendiri krn yg balap disana hampir pasti skillnya bagus, bukan krn ktp, deket engkongnya Dorna, ato beli seat kaya Diggia ama Alex Marquez.

  7. jendela transfer malah aneh menurut gw, rider dateng pergikan bawa² sponsor juga malah ada yg sering bentrok juga kan sponsor pribadi sama tim yg akan dilabuhi.
    sangat kecil juga akan disetujui dorna aturan jendela transfer rider karena salah satu ladang drama dorna dan media² kan drama² pemutusan kontrak rider.

  8. belom ada yg seheboh waktu VR hijrah dari H ke Y (dan tentunya dengan diikuti hasil yang bagus, bahkan lgs di seri pembuka)

  9. jika dibuat, maka perlu ada sanksi jika melanggar
    jika ada pelanggaran, maka harus ada pembuktian
    sementara kesepakatan bisa dilakukan secara verbal
    belum urusan kapan n brp lama, yg semuanya berefek positif n negatif
    kadang malah seperti males mikirin jadi terserah loe aja

  10. sesederhana mematuhi kontrak aja bagi kedua belah pihak, toh di ttd secara sadar oleh keduanya

    kalo langgar, kena pinalty!

    kLo memang kontrak 1 musim tok, yaa Terima ketika pabrikan gak perpanjang musim depan, yang penting ada tenggat waktunya untuk dia dan manager cari alternatif,

    toh kalo si pebalap berkualitas ori, dijamin ori! ehh.. dijamin banyak tim nampung, kecuali si pebalap skill B nol gelar di kelas sebelum nya, yaa kudu ada backing sponsors, karena kalah tander dari pebalap titipan orang dalam yang nol gelar.

    balik lagi punya gelar kaga?? kalo punya tapi butuh adaptasi, kudu ada backing sponsors untuk ngalahin pebalap titipan orang dalam yang nol gelar

    balik lagi kalo gak punya gelar?? yaa.. Terima aja di tendang, !!

    bnyakk bersyukur udah pernah nyicipin MotoGP, toh ajang lain bisa nampung, karena lulusan MotoGP nilainya besar sekalipun papan bawah, karena sudah dibuktikan pendahulunya yang mampu juara di kelas lain

  11. tapi jendela transfer juga bukan solusi final, berkaca di olahraga lain yg udah familiar dengan jendela transfer pun, “perlakuan2 khusus” atas talent2 yg akan bergerak (berpindah) tetap akan ada…

  12. Segala yg ada di dunia profesional layak dong pake sistem jendela transfer macam ini. Apalagi untuk individu dengan skill spesifik seperti atlet. Hukum alam akan ketemu dgn hukum kapitalis, siapa ada dana dan kemampuan di situ mereka menang. Bentuk penghargaan secara kompetisi dan buku tabungan.
    Toh tim dengan dana setajir apapun suka ga suka cuma bisa naruh 2 pembalap di tim utama, plus 2 cadangan di tim satelit. Mungkin kalo mau diatur kasih pembatasan di situ. Untuk ngasih space bagi tim2 privateer (kalo masih ada tim yg beneran privateer) atau tim satelit buat membina pembalap sendiri/untung2an seperti kasus Quartararo.

    Yes, I’m in.
    Goodbye Franco Morbidelli and friends, yg balapan ogah2an.

  13. iya mending bisa bebas pindah aja ditengah musim mana tau dengan pergerakan lebih cepat lebih dapet kompetitifnya ga nunggu setahun zonk dulu

Leave a Reply to STAN LOOΠΔ/ Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here