TMCBLOG.com – Berkat Support dari Pirelli selaku Suplayer Tunggal WorldSBK akhirnnya tmcblog bisa menyicipi dan mereview megah dan hebatnya Sirkuit Mandalika di Lombok menggunakan Motor Kawasaki Ninja ZX-25R dan CBR250RR yang dua duanya menggunakan Ban Baru Pirelli yang dirilis untuk Asia Pasifik : Diablo Rosso IV.

Secara umum pengetesan ini dilakukan sekitar 24 Jam setelah Superpole Race dan Race 2 WorldSBK Mandalika 2022 yang membuat Alvaro Bautista mengunci Gelar Juara dunia 2022. Kondisi Treknya seperti yang diceritakan oleh banyak Pembalap WSBK dan WSSP : Mulus, Lebih halus dibandingkan keadaan saat Pertama Kali dipakai WSBK setahun yang lalu dan memiliki tingkat Porositas yang lebih kecil karena ternyata menggunakan Kerikil yang berbeda dimana Kali ini Kerikil dari Gunung Rinjani yang di kobinasi dengan asphal Luar negeri yang dipakai Oleh ITDC Untuk pelapisan Ulang Jelang Seri WorldSBK 2022.

Karena kondisi permukaan asphal sirkuitya baru, Dan secara umum baru 3 hari saja dipakai gelaran Internasional di tiga kelas ATC, WSSP dan WSBK . . Hanya ada satu garis saja racing Line yang paling ideal. Namun Saat Tmcblog mencoba baik itu sengaja maupun Nggak sengaja ( Karena salah keluar dari racing line ) pada dasarnya dengan Kapabilitas rider amatir dan kecepatan yang tidak tinggi seperti saat pengetesan menggunakan Motor 250 cc standar sebenarnya daerah di luar Area Hitam hitam racing Line masih aman aman saja.

Tapi kalau sudah masuk ke Pembalap profesional yang ngebejek Motor sampai limit baru deh terasa bahwa diluar racing Line akan mulai terasa lebih ‘licin’ Gripnya .. Secara umum Rata rata lebar Area Hitam yang banyak menempel Karkas karet itu sekitar 1 meter dari total lebar badan Sirkuit sepanjang 15 meteran.

Dan Sepanjang tmcblog coba menggunakan baik ZX-25R maupun CBR250R Mayoritas sektor Sirkuit Mandalika menurut tmcblog tipenya flowing. Dan hanya 3 spot saja yang bisa dibiang kita harus stop and go serta melakukan hard Braking yakni T1, T10 dan T15. Bagian paling mengasyikan adalah Pasca T2 sampai menjelang T10 yang bisa dibilang Area paling Cepat di sirkuit, Kita jarang menyiksa Mesin motor dengan pengereman di Area ini  . . fast Corner , Fast Area, mirip flip flop saja

Ada Dua Daerah yang patut diperhatikan yakni T7 dan T13 yang dua duanya berjenis Blind Crash Corner. Di Tikungan ,mungkin karena ada sedikit perubahan elevasi ditambah siang hari panas dan menimbulkan ‘fatamorgana’ akan membuat Tikungan di depannya asli Nggak terlihat sama sekali.

Kalau baru sekali nyobain Mandalika harus hati hati di Kedua tikungan ini. Butuh sekitar 3 dan 4 lap untuk Mulai hafal  . . dan memang harus hafal Karakter kedua tikungannya sehingga tanpa melihat pun kita sudah siap segalanya, gas, Gear atau persiapan Model pengereman Guna Menyongsong kedua tikungan ini . . . Asli serem banget buat first timer.

Jenis tikungan Sirkit Mandalika sendiri sangat beragam dan lengkap, Mulai dari Tikungan sempit alias Tight Corner seperti T1, TT10, T15 dan T17 . . Chicane yang dilanjut Double Apex di T T2-T3 lanjut T4 . . sampai buat tmcblog ada tikungan yang bahkan tidak dianggap sama sekali yakni T9. . maksudnya ? Otak tmcblog menganggap bahwa T9 itu ‘tidak ada’, Dari T8 sampai ujung menjelang T10 dibuat garis lurus macam back Straight dengan cara Menghajar kerb di T9 asal jangan kena ijo ijo track Limit . . Hal ini tmcblog pelajari ketika dengan CBR250RR tmcblog mencoba belajar dibelakang galang Hendra yang ngacir di T8-T9 dan T10 menggunakan Yamaha R6 . . Nggak kekejar, Namun Bisa belajar dari momen tersebut !

Pada dasarnya tmcblog senang banget akhirnnya setelah sekian lama bisa juga nyobain Sikuit yang proper dimana kita hanya tinggal mikirin bagaimana pendekatan kita terhadap Karakter tikungan dari trek tanpa harus diganggu pemikiran mengenai kondisi dari asphal treknya itu sendiri . ..  Track Day Di Mandalika itu Ngangenin dan Sepertinya akan jadi Candu, dua pekan lagi Insyya Allah Ulang ahhhh . . . Gassss ! Silahkan dikunyah kunyah sob

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

37 COMMENTS

  1. wearpack baru nih,hitam keren terkesan misterius seperti rider yg baru pindah pabrikan buat test tunggangan baru

    Sekarang punya sponsor pribadi pula
    sukses terus wak 👍

  2. jadi itu karena fatamorgana ya bukan karena bekas gusuran kuburan
    soalnya kalo bekas kuburan mungkin setiap lap harus ngelempar rokok atau nyalain klakson

  3. udah nonton di youtube wak haji!
    berasa jadi pebalap sungguh-sungguh di mandalika terlebih itu Wearpack baru ya wak? 😁

  4. jadi inget dulu, wak haji sbenernya seneng bgt trackday sampe bikin wearpack khusus, ya bgitulah, candu katanya..
    terus bbrp tahun trakhir malah ga pernah nongol di sentul.. ternyata bgtu alasannya
    bgitu nyobain mandalika, nyesss..
    kecanduan lagi😂

      • pake rekorder terpisah aja wak,terus diselotip di dalam body belakang motor (biar suara lebih jernih gak kena suara hembusan angin dll) terus tinggal editing ngepasin antara suara dan gambarnya (sama narasi tambahan jika diperlukan)
        biasanya vlogger2 yg upload pure suara mesin ngelakuin itu

  5. mantep wak, akhirnya kesampaian juga,, sebenarnya layout sirkuitnya cukup bagus krn potensi overtaking nya yg seru ga kyk sirkuit2 herman tilke yg overtaking nya kalo ga di straight ya tikungan stop and go, tapi sygnya potensi overtake seru itu masih belum 100% keluar krn kondisi track yg tak memadai, mudah2an dgn aspal yg skrg dan semakin menyebarnya rubber di aspal membuat potensi itu bisa keluar di bbrp kejuaraan,

    • Bener, Kalau nanti Racing linenya sudha lebar, saya yakin potensi cuuck cucukan di Tikungan akan lebih baik Karane Tracknya lebar 15 meter euuy

  6. Curhat wak
    Pengen banget nyobain balap ke Mandalika sampe limit
    selama ini kalo lagi pengen mentok² cuman gasrukin footstep ke aspal jalanan Tawangmangu
    ada sirkuit trail & roadrace d Boyolali tapi gak safety banget & entah kenapa jalanan d sepanjang gunung lawu rasanya lebih enak daripada sirkuit roadrace tersebut

Leave a Reply to Edi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here