TMCBLOG.com – Saat ini KTM MotoGP memiliki paling tidak dua pembalap uji (test rider) utama yang kuat : Mika Kallio dan Dani Pedrosa. Namun jika kita coba flashback ke belakang, KTM sempat memiliki 5 orang test rider di masa awal mereka memasuki MotoGP yakni; Mika Kallio, Tom LΓΌthi, Alex Hofmann, Randy de Puniet dan Karel Abraham. Dari lima test rider ini singkat cerita hanya bersisa satu yakni Mika Kallio. Pada tahun 2019, tim uji KTM Red Bull kedatangan Dani Pedrosa, seorang pembalap pemenang MotoGP 31 kali setelah 13 tahun bersama dengan Honda. Dan membentuk duo test rider kuat KTM sampai dengan tahun 2022 ini.

Dani Pedrosa yang kini berusia 37 tahun menyatakan belum akan pensiun selaku test rider. Namun usia Kallio yang sudah menginjak 40 tahun dan KTM harus bersiap mencari pengganti Kallio sebagai test rider mereka. Mika Kallio sendiri saat ini sudah lebih sering berlaku sebagai pelatih berkendara untuk tim pembalap MotoGP sementara kerja sebagai test rider telah didelegasikan kepada Jonas Folger.

Mengenai hal ini, Hubert Trunkenpolz selaku CEO Pierer Mobility AG mengatakan; “Tidak mudah menemukan test rider MotoGP yang benar-benar bagus. Anda hanya bisa mengambil mantan pembalap MotoGP, yang lainnya tidak ada artinya. Kami harus secara terbuka mengakui bahwa kami perlu mengambil tindakan di sini. Kami sudah memikirkannya, tetapi belum menemukan solusi nyata. Kami harus memastikan bahwa kami menemukan test rider yang lebih muda daripada Kallio. Kami memiliki pembalap penguji yang hebat di Pedrosa dan Kallio, tetapi mereka terus berkembang dalam beberapa tahun.

Calon pengganti dari Mika Kallio nanti akan sangat penting karena bukan hanya berlaku sebagai test rider, namun juga harus siap dan memiliki performa yang setara saat dibutuhkan sebagai pemain pengganti. Oleh karena itu tanpa tedeng aling aling KTM menunjukan minatnya pada sosok Stefan Bradl yang kontraknya sebagai pembalap uji HRC akan berakhir di akhir musim 2023.

“Kami tahu situasi kontrak Stefan,” aku CEO Stefan Pierer. “Pembalap berbahasa Jerman selalu diterima bersama kami.” Yes bahasa Jerman adalah bahasa resmi dan bahasa Ibu dari negara Austria yang merupakan negara asal dari Brand KTM, dengan banyaknya insinyur dan juga teknisi yang berbahasa Jerman tentu akan lebih memudahkan riset dari motor mereka karena bisa dikatakan tidak ada language barrier di antara tim pengembang. – Taufik of BuitenZorg

24 COMMENTS

  1. Akwkwk honda yg lagi masamasa terpuruknya aja masih tetep menarik untuk dibajak di mata ktm. Selalu menarik selalu menarik.

    Memang definisi benci tapi rindu pabrikan satu ini wkwkwk kaya tim barisan sakit hati nya honda XD

    • Kalo H dominan di WSBK,ane yakin KTM juga langsung gercep bikin motor superbike buat menyainginya
      Sayangnya ya cuma jadi ayam sayur

  2. hmmm, bhs yg mirip kyknya bakal jadi faktor yg sulit utk di tolak oleh Bradl, selain tentu perbedaan budaya kerja antara pabrikan Eropa dgn Jepang juga menjadi faktor, kira2 Bradl bakal tergoda ga ya ,, ?

  3. bradl juga mentor balap Di Jerman untuk anakΒ² pake honda loh!!

    tapi bisa jadi sih bradl mau ktm, soalnya lebih menarik dari kedekatan bahasa, rumah, dll.

    yeaah RC KW masih terus melekat hingga ujung waktu πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

  4. kok KTM pusingΒ² nyari tes rider luar circle, itu Augusto Fernandez calon di afkir tunggu 2024, atau Jack Miller juga calon afkiran dan kenyang naek v4

  5. aneh emg KTM ini, dulu Kallio pas wildcard selalu ngotot dan lebih sering didepan Pol ama Smith, tapi disuruh alon2 fokus ngetes. ampe akhirnya waktu Kallio terang2an bilang ke media dia ngejar posisi atas tapi malah di balap kecelakaan parah, mereka lsg cabut semua hak wildcard Kallio taon depannya. kaya bagi KTM itu tua = ga boleh ngebut. skrg mereka ribet sendiri nyari pengganti Kallio, padahal peran Kallio cuma tes rider mau ampe umur 49 jg kalo masih bejaban mah layak pake. KTM aje yg suka nyari ribet sendiri. sasis udh kebukti dibuang Ducati mereka kolot mau pake, regenerasi acak2an masih aje dilakuin gimana pembalap mau loyal. udah lah, mending ikutin trik Suzuki. lebih hemat, rider kerasan, prestasi jelas didapat bulan cuma modal meres skill Binder ama Aloevera doang.

    • Suzuki make tes rider udh senja semua umurnya, itu jg selaen Guintoly cuma mantan rider reguler jsb. emg KTM cari ribet sendiri, mau tes ridernya Lorenzo jg kalo secara teknis mereka masih kolot yaudah hasilnya gitu2 doang. udh punya Pedrosa jg mereka masih ga nyadar diri jg faktor kegagalan RC16 bukan tes rider tapi mereka sendiri. thankyou dani

    • selama insting dan kebugaran nya dijaga emang harusnya gak apa-apa,Biaggi aja beberapa kali masih dipercaya Aprilia jajal rsgp kan ya?padahal udah kepala lima,lagian test rider ga perlu cepat banget yg penting peka dan bisa menjabarkan dalam kata2

      kecuali udah kalo mendekati 60 tahun biasanya minyak persendian udah mulai kering dan kepadatan tulang juga menurun

    • Nah itu lucunya wkwk jelas kalau Kallio yg tua, ngeliat pol ama smith yg lemot padahal mereka rider beneran yg fulltime make itu motor, jelas ada napsu “aelah lu pade lemot, gw kenceng, ya gw mending gaspol lah” wwkwk

      • nah betul, kalo soal pembalap redbull sih banyak, cuma arahnya ktm ini kayaknya emang pembalap2 yang dekat dengan austria (kecuali Pedrosa, karena emang kalo gak segera diambil bisa diambil pabrikan lain). Contoh dari awal aja udah jelas kebanyakan pembalap2 daerah sana Mika Kallio, Alex Hoffmann, Thomas Luthi, Jonas Folger, Karel Abraham, kalo De Puniet sih karena pengalamannya udah banyak di berbagai pabrikan, termasuk De Puniet pernah jadi tester Suzuki pas awal2 Suzuki comeback ke MotoGP.

Leave a Reply to tortor Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here