TMCBLOG.com – Gambar di atas adalah contoh swingarm berbahan serat karbon milik Ducati Desmosedici GP22 atau GP23 yang diambil fotonya dari Valencia Test yang lalu. Terlihat pada area yang TMCBlog tunjuk bahwa untuk bagian as roda dari swingarm, mereka masih menggunakan semacam ‘insert’ yang terbuat dari logam. Umumnya swingarm berbahan komposit karbon (carbon composite) pada daerah yang bertemu dengan part lain yang bergerak ataupun menahan torsi seperti as roda, pivot as swingarm dengan sasis utama dan juga daerah yang bertemu dengan sistem suspensi masih menggunakan tambahan baik itu sebuah insert maupun part jenis lain yang menggunakan material berbahan dasar logam (seperti alumunium alloy/billet dan lainnya).

Mungkin karena ada hubungannya dengan kegiatan dinamika pergerakan seperti gerakan rotasi di pivot maupun kegiatan memegang sumbu as roda sehingga kalau dipakai material berbahan dasar karbon yang umumnya masih dibangun menggunakan material layer lembaran karbon akan sulit membangunnya menjadi bagian part yang solid/pejal/berisi (umumnya bagian dalam swingarm umumnya hollow/berongga).

FYI, model swingarm ini banyak terlihat di Ducati, KTM, maupun Honda dalam beberapa tahun belakangan. Terlepas dari akhirnya pabrikan Honda balik arah dengan memakai kembali material alumunium untuk swingarm RC213V pada akhir musim 2022.

Namun fenomena menarik melihat swingarm dari Aprilia RS-GP yang hadir pada test Valencia bulan November 2022 yang lalu dimana mereka menggunakan swingarm yang lebih mendekati 100% berbahan komposit karbon. Hal ini bisa TMCBlog konfirmasi setelah tidak melihat hadirnya insert logam di daerah lubang tempat meletakkan batang as roda di ujung swingarm atau juga disebut axle block.

Yes di daerah yang butuh kekuatan karena sebagai lubang tumpuan poros as roda yang dikunci dengan mur/nut, terlihat pada foto di atas bahwa Aprilia menggunakan material yang mirip dengan mayoritas keseluruhan body dari swingarm yang dilapis menggunakan lembaran karbon dengan arah yang sesuai keinginan dari tingkat dan angka fleksibilitas yang diinginkan. Namun . . .

. . Jika kita lihat lebih dalam pada foto di atas adalah khusus pada bagian axle block, Aprilia sepertinya mengembangkan metoda lain dalam penggunaan karbon yakni forged carbon (forged composite). Perbedaan utama antara serat karbon tenunan biasa dan forged carbon fiber/composite adalah material serat karbon ini terbuat dari pasta atau serat karbon cincang kecil.

Tidak ada pola anyaman yang sama pada parts dengan proses forged carbon karena serat diorientasikan seluruhnya secara acak, sehingga setiap produk forged carbon yang sudah jadi utuh akan menjadi unik untuk dirinya sendiri. Karena ‘randomnya’ pola dari forged carbon composite saat penanganan, membuat proses pembuatannya lebih mudah untuk dibuat menjadi parts yang ‘tebal’. Tentu sulit untuk menenun 1 layer karbon dengan tebal 2 cm tho?

Kenapa dinamakan forged carbon? Dengan forged carbon/forged composite, serat karbon cincangan (chopped carbon) biasanya ditempatkan ke dalam cetakan kompresi (ditekan). Resin dimasukkan ke dalam, dan semuanya kemudian dikompresi bersama ke dalam cetakan menggunakan tekanan yang sangat besar. Proses ini mirip dengan penempaan  (forging) material logam, oleh karena itu dinamakan forgedcarbon. Karena ribuan [mungkin jutaan hingga milyaran] serat karbon acak tanpa anyaman fabric tersebut tidak saling mengikat, sehingga proses tempa/forging ini lebih membuat proses pembuatannya lebih fleksibel untuk menentukan bentuk parts yang lebih kompleks dibandingkan dengan menggunakan lembaran kain serat karbon yang sudah teranyam rapi.

Gambar di atas adalah foto swingarm Aprilia RS-GP terbaru yang posisinya dibalik. Bisa kita lihat lubang poros A dan B yang merupakan lubang poros as roda terbuat lewat proses forged carbon sementara di daerah C yang juga merupakan lubang poros pivot masih menggunakan insert bermaterial logam sebagai joint. Yes, mungkin karena pada titik C gerakan putar dari poros as pivot swingarm bekerja lebih intens sehingga lebih banyak gesekan antara lubang poros pivot pada swingarm dengan lubang poros pivot pada sasis, sementara pada batang as roda yang bertemu dengan swingarm umumnya dikunci dengan baut dan kinerjanya lebih banyak menahan torsi gesek [arah depan – belakang] dari transfer output tenaga dan torsi mesin.

Balik lagi, keuntungan pakai forged carbon sebagai axle block as roda belakang itu apa? Kemungkinan Aprilia mengejar kumpulan ‘recehan’ kombinasi minor unsprung weight [bobot komponen-komponen yang tidak ditopang oleh pegas suspensi melainkan sebagai penopang suspensi] karena penggunaan part yang lebih ringan dan tentunya tetap kuat.  Atau juga ada sinyalmen bahwa Aprilia ingin memusatkan bobot lebih ke tengah motor sehingga memilih material karbon komposit di bagian ujung motor. Hal ini juga bisa mengurangi gejala chatter (sebagai anti-chatter) karena bisa menghilangkan resonansi dari swingarm dan memberikan stabilitas, traksi roda, pengereman dan kenyamanan yang lebih baik di setiap kondisi. Silahkan dikunyah-kunyah dan share opinimu di kolom komentar sob.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

37 COMMENTS

    • iya tau kang nug, kalo ga salah benda yg ditempa itu selalu lebih kuat drpd benda yg dibuat pake proses tuang/cor/cetak, contohnya piston forged dan velg forged,

    • kalo diperhatiin penjual bahan forger carbon biasanya juga jualan serar karbon juga. bisa dibilang aslinya mereka ngejualin limbah sisa potongan serat biasa yg dicacah kemudian kasih iklan yg menarik biar harganya kekerek. padahal mah mending beli seratnya aja sekalian cacah sendiri. barang sama kok wkwkwk

  1. nah kaya gini Wak, nanti kalo ada update aerodinamik atau side fairing dan sejenisnya dikasih lingkaran gitu, biar paham part2 mana aja

  2. Suatu hari nanti mungkin bukan lagi ‘Forged Carbon’ biasa, bisa jadi full ‘3D Printed Carbon’. Atau malah mungkin udah ada pabrikan yang pakai.

    Soalnya cetakan moldnya mesin injection molding buat beberapa part udah ada yang pakai teknologi Metal 3D Printer.

    3D Printer itu maksudnya onderdil bukan dicetak melainkan diprint macam kita ngeprint dokumen laporan.

    just my personal opinion

  3. enak ya pengunjung warung ini, selalu dapat menu bergizi dalam kolom ‘tech talk’

    kasihan pengunjung warung sebelah, sudah kurus bukannya dikasih artikel bergizi malah disuguhi menu clickbait bonus adegan pemilik warung gulung koming, ndlosor mlumah njengking salto

  4. kayanya Aprilia ngejar karakter karbon seutuhnya. kalo pivot2 masih pake aluminium maka di bagian aluminium bisa jadi sumber ketidak rigidan swing arm itu.

  5. kalo di pesepedahan carbon sheet jadi material yg sering dipakai untuk frame. tapi blm pernah denger ada yg pakai forged carbon. Kalo carbon sheet kan memang kekuatannya dari anyaman si serat2 karbon yg dilapis lembar per lembar dgn resin sbg perekat sj sementara dalamnya kopong. jadi yg didapat frame kokoh yg ringan. Yg ane masih blm paham kalau dicacah gitu artinya kan yg ngiket karbonnya hanya resinnya sj sementara karbonnya tersebar. apakah kekuatan strukturnya sama spt carbon sheet yg biasa? kayaknya kudu nyeduh lagi inimah wkwk

    • @DmNc > Parts dari material serat karbon memang lebih kuat yang pake woven carbon atau kain serat karbon, dan betul banget alasannya karena anyaman/tenunan saling silang antara serat benang karbon tadi yang bikin woven carbon fiber lebih kuat secara struktural.

      Pemilihan proses forging untuk material carbon fiber punya alasan untuk pembuatan parts yang ukurannya kecil dan/atau parts yang perlu ketebalan tertentu. Contohnya axle block di swingarm ini yang kalo pake lembaran kain carbon (mungkin) akan lebih tidak kuat ketimbang diproses dengan metode tempa (forgin) dari cacahan serat carbon.

      Forged carbon banyak ditemukan di interior mobil supercar/hypercar sekarang2 ini karena seperti yg artikel bilang, proses forging di material serat karbon bikin produsen lebih fleksible membentuk parts yang dimensinya kecil ataupun yang punya bentuk jelimet. Karena kekurangan dari woven carbon fiber itu punya keterbatasan dalam membentuk rupa akhir, ibarat twill weave 2×2 akan beda sifatnya dengan twill weave 2×1 atau model weave lainnya.

      • jadi sebetulnya alasan yg paling kuat untuk lebih fleksibel dalam pembentukannya ya om Nug. setelah ngubek2 gugle ternyata ada forged carbon untuk parts sepeda. dan kalo dilihat produk yg diterapkan memang sepertinya part yg perlu rigiditas tinggi dmn penggunaan sheet kurang memungkinkan. cuma mmg partsnya masih tergolong bespoke alias jarang n mahil makanya kurang keekspos buat pemuja setang jelata ky sy hehe.
        ga salah emang manteng tmc + kopi ruti di siang menuju sore ini

        • Yup, yang bisa diliat dari Lamborgini Performante sih gitu. Interior parts yang bidangnya kecil dan lekukannya sulit pake forged carbon. Untuk body aero parts di exterior macam front splitter, duct lips, side skirt sampe rear spoiler yg pake forged carbon tapi di dalemnya tetep pake woven carbon fiber sebagai dasar struktur. CMIIW
          Kalo gak salah yak,, awal mula forged carbon ini terkenal gara2 mobil2 eksotis karya Mansory deh.
          Trus nular ke mobil lainnya sampe kepada modifan lapis karbon lokal bengkel rumahan di body metik macam Erok atau Skupi.

          Cuma kalo kita bicara soal kekuatan struktur ya woven carbon fiber is the best. Coba cek body motor MotoGP waktu test yang masih barenaked carbon. Pasti beda bagian beda juga model anyaman karbonnya. Bagian yang butuh kekuatan (menahan downforce) dan bidangnya luas pasti pake motif spread tow weave carbon yang motifnya kotak2 kayak papan catur.

        • Setang seher (connecting rod) udah ada yg forged carbon.
          Gear mungkin akan ada, tapi kalo piston atau klep belom ada dan sepertinya gak bisa dibuat dr bahan serat karbon.

        • setang seher ampe detik ini bisa dibilang ga berhasil Nug. ada sih, tapi aftermarket, Lamborghini dulu pernah claim produknya bakal pake setang seher carbon tapi ampe skrg ga ada kabarnya lagi. sementara produsen aftermarket cuma berani bikin beberapa tipe dgn penggunaan segmented yg masih jauh dari dunia balap apalagi jalanan. F1 ama motogp aja masih pada pake logam. material karbon hampir mustahil gantiin logam buat posisi yg butuh ketahanan terhadap panas, cairan ama tekanan di teknologi skrg. yg gua tau sedalem2nya perintilan mesin yg pake karbon dan berhasil baru kopling kering aprilia gp 2 tak. selaen itu pasti cuma part luar kaya reed valve, manifold, dan cover2

Leave a Reply to sad Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here