TMCBLOG.com – Dari beberapa Informasi termasuk Informasi dari fabio Quartararo diketahui bahwa Motor Yamaha M1 yang dipakai Oleh fabio di Musim dimana ia mengakhiri sebagai Runner-Up kejuaraan adalah mesin 2021 yang Jika ditarik sejarah karena mesin 2021 adalah Mesin 2020 karena regulasi mengharuskan Maka Mesin 2022 Yamaha M1 pada dasarnya adalah Mesin 2019. Silogisme Ini jelas sempat menimbulkan Kehebohan terutama dan sempat Meroketkan Value dari Effort Fabio Quartararo yang dengan mesin Berusia 3 Tahun saja bisa berperforma . .

Nah Giliran Yamaha Racing, dalam hal ini Lin Jarvis Via wawancanara dengan Jurnalis Peter McLaren dari Crash.net memberikan Keterangan detail perihal status Mesin 2022 yang  dipakai Oleh Quartararo dan Morbidelli. “Ini adalah musim yang penuh dalam banyak hal – di lintasan dan di luar lintasan juga” Begitu Lin Memulai penjelasannya

“Kami memulai tahun ini (2022) dengan mengetahui bahwa kami tidak akan mendapatkan peningkatan signifikan dalam hal tenaga, kecepatan, dan performa yang kami harapkan. Karena Covid, kami terjebak selama dua musim secara efektif di mana mesin kami dibekukan. Jadi itu berarti kami tidak dapat melakukan peningkatan di tahun 2021. Kemudian di 2022 baru padadasarnya terbuka Keran itu (pengunaan mesin baru )”

“Kami sangat sibuk mengembangkan mesin 2022 dengan tingkat performa tenaga kuda yang berbeda. Akhirnya, bagaimanapun, selalu ada masalah saat mengevaluasi perolehan kinerja versus faktor keandalan, dan jika Anda tidak memiliki keandalan yang terjamin 100% maka Anda perlu ragu.”

“Pada dasarnya pada saat itu  ( awal Musim 2022) kami mengambil keputusan bahwa kami ingin menghindari risiko apa pun, jadi kami memutuskan untuk tidak menggunakan mesin [2021] yang sama, tetapi kami memutuskan untuk tetap dengan tingkat kinerja yang konservatif [pada tahun 2022. ] untuk memastikan bahwa kami akan mempertahankan keandalannya. Jadi itulah yang sebenarnya terjadi.”

jadi Jika bisa tmcblog coba simpulkan dari apa yang dikatakan Oleh Lin Jarvis. Untuk Quartararo, Morbidelli dan Juga kala itu Dovizioso Mesin Yamaha M1 Yang mereka gunakan adalah mesin 2022, namun secara performa dan kinerja dibuat sama dengan mesin 2021 ( performa tetap) dengan alasan ika Performa top-end dinaikkan ( Top speed) maka Mereka mendeteksi potensi Mesin yang tidak bisa diandallkan Mungkin dalam Urusan Durabilitas dari part atau hal lain lagi.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

25 COMMENTS

  1. Niat develop power melejit, zonk
    Malah ditune down biar performa persis 2021 dengan mesin 2022 yg sama terus gunanya apa ? 🙁

  2. dn gosipnya sblum musim 2022 d mulai pihak ymha minta maaf sm pmbalapnya tntg hal tsb, shg quartaro smpat berpikir bhwa musim 2022 dia takkan bs menang satu seri pun… 😄

    • antara engineer Yamaha yg sampai skrg belum nemu formula yg pas utk upgrade tenaga atau malah platform mesinnya itu sendiri yg emg udah mentok di keseimbangan performa berbanding reliability

      • gw ga paham betul tentang teknis mesin. tapi kalo merhatiin orang US mereka pada ganti crankshaft crossplane ke flat plane di berhala V8 mereka kalo emang mau meres potensi mesin V8. yaa mau gimana lagi dengan ketidak teraturan FO dari crossplane ini emang butuh balancer, jelas adanya balancer ini bukan hal yang positif kalo mau ngejar power. IMHO

  3. waktu itu pernah baca dimana gituh, bahwa M1 2022 adalah mesin baru, alias berbeda dari 2021. Dan dampaknya morbidelli kesulitan memahami karakter M1 2022, ditambah Cedera lututnya.

    Walhasil Hanya Quartararo yang bisa mengerti karakter M1 2022 dengan pendekatan persuasif ala Quartararo. Sedangkan Morbidelli, Dovizioso nyerah! .. Binder berusaha secepatnya mengerti MotoGP, Walaupun kalah KTP dari Raul.

    Makanya sempat bingung dan pegangan kok ada berita M1 2022 adalah M1 2019??! logika dasarnya Morbidelli akan kuat untuk perebutan P5 minimal jika benar-benar M1 2019.

    • mechanical vva-nya udah dipaten Suzuki bos

      2 koentji power booster di motobiji, katup desmo ducita dan mechanical vva sijuki

      • mumpung Suzuki out harusnya Yamaha beli aja hak paten Suzuki ato minimal sewa dan bayar royalti sambil tempel stiker SR VVT by Suzuki. performa top end dijamin bejaban ama V4 tapi harus siap dibully publik Jepang wkwkwk jalan sportif dan bersihnya ya harus cari ide sendiri gimana bikin noken retard di rpm tinggi tapi dgn mekanisme yg beda ama bikinan Suzuki.

  4. Brarti kunci utamanya di ecu inhouse…selama masih pakai ecu MM bakal selalu ada hilang keseimbangan, kebingungan tak tentu arah..

  5. Berarti kasus mesin m1 2022 sama kayak di mercy nya w13 f1
    perfoma memang ga bisa melawan rb dan ferrari
    tapi durabilitasnya awet bener
    tahun 2022 kemarin w13 awet bener cuma beberapa kali dnf dan lewis 2 kali tecnical problem gara gara 1 yg sempat terbang kesenggol alonso dan di last race pure tecnical probelm tapi di akhir race

  6. Riset yang mahal bukan hanya karena keberhasilan tapi lebih banyak kepada kegagalan yang berhasil membuat budget sangat bengkak.
    Sementara saat ini pabrikan otomotif yang belum nyaman di EV, sedang genjot menggenjot riset kendaraan massal yang murah tapi durable dan harus laris.. termasuk Mayaha ini..
    mudah mudahan, tahun 23 nanti motor M1 tidak menyengsengsarakan duo joki.

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here