TMCBLOG.com – Selain kelas Baru MotoE yang berubah statusnya menjadi World Champioship, Kejuaraan Grand prix Sepeda motor sudah lama berkutat pada tiga kelas Utama walaupun penamaan dan spesifikasinya sempat berubah ketika Era 2 tak pindah ke era 4 tak. Moto3, Moto2 dan MotoGP. Secara Budget Operasional dan asset, Moto2 bisa dibilang adalah kelas termurah Karena memang Motornya sendiri tidak butuh upaya riset Mesin dan, Aerodinamika dan Sasis . . Untuk Yang tertinggi dari Segi Budget adalah MotoGP.

Untuk Memiliki Tim MotoGP dengan Dua Pembalap dan Berjalan Selama 1 Musim Mungkin Dana 20-30 Juta Euro Sudah Cukup, Namun Jika ingin mengahsilkan Podium Butuh Lebih dari itu. Adalah Direktur KTM A.G, Hubert Trunkenpolz sempat berbicara kepada speedweek mengenai bilangannya “Jelas butuh anggaran besar untuk proyek seperti ini. Kita berbicara tentang €70 juta bruto hanya untuk MotoGP. Kalau mau coba naik podium, angkanya segini. Moto2 sebenarnya adalah kelas termurah, juga karena mesin produksi dan Moto3 jauh dari kelas premier.”

Walaupun Sebegitu Tingginya budget yang harus dikeluarkan, KTM Terus mengejar dan Merasa bahwa angka segitu ‘Worth To spend’ bagi mereka. Dan mereka butuh Bisa podium dan Juara di kelas primer. Karena menurut KTM, kelas Moto3 dan Moto2 tidak memiliki Image Impact dan Brand Awareness yang kuat sehingga dapat mempengaruhi Pasar / angka penjualan Sepeda Motor. Yap Tidak kuat walaupun seperti kita ketahui, Posisi KTM sudah sempat megenyam manisnya menjadi Juara Dunia di kedua kelas ini.

“Ketika kami memutuskan untuk memasuki MotoGP pada 2017, kami menyadari bahwa kesuksesan yang kami raih di Moto3 dan Moto2 benar-benar tidak menarik bagi siapa pun dan tidak menciptakan spin-off yang kami harapkan, terutama di pasar Asia.”

“Hanya di MotoGP Anda dapat mengukur pengembalian yang nyata. Kesadaran merek ( Brand Awareness ) terbayar sangat besar dan sebagai hasilnya KTM dianggap jauh lebih kuat. Rencana kami untuk memulihkan biaya MotoGP melalui penjualan tambahan benar-benar berhasil.

“Namun, masuk akal untuk memperkenalkan talenta muda ke MotoGP melalui dua kelas kecil dan untuk alasan ini kami terus berinvestasi di Moto3 dan Moto2 juga, tetapi Anda hanya mendapat perhatian media sebagai pabrikan di MotoGP.” Begitu tutup Hubert Trunkenpolz

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

12 COMMENTS

  1. Jadi KTM ini benar-benar harus terima kasih sama rekan senegaranya, RedBull karena udah membawa KTM hingga titik sekarang ini…

  2. sebenarnya permasalahannya adalah brand image yg kuat KTM di garuk tanah itu sendiri yg sepertinya kalo KTM berharap penjualan road legal maka akan butuh effort yg kuat juga selayaknya mereka dulu jungkir balik susah payah menjungkalkan tahta Yamaha di garuk tanah…
    Jadi ya jangan buru2 gede ambek, lagian juga plis lah itu tim desainer KTM yg di Chakan/ Pune, mbok ya jangan mulai keracunan selera India… tetap fokus sebagai KTM asli…

  3. yg bagus ya Honda walaupun tidak jurdun
    penjualan tetep no 1 di Indonesia, barang sampai inden berbulan-bulan tetep di tunggu,.

  4. Berarti brand image tetap nomer satu,jd kasihan sama suzuki juara dunia aj gak ngaruh dipenjualan, Suzuki motor Indonesia tetep aj penjualan jeblog

  5. gimana mau naikin brand awareness di Asia kalo di Asia sendiri kebanyakan negara ga nayangin moto3 live. kalo di yurop, moto3 ga ngaruh krn cuma ada 2 pabrikan dan ga ada produk yg relevan, laen ama gp125 bahkan 125cc 4 tak sekalipun jadi laris krn pesona gp125 bikin remaja yurop pengen motor dgn kapasitas yg mirip.

    • Dorna nya kesibukan bikin pusing kelas motogp doang juga

      Padahal kalau mereka mau “ngurus” yg bener orang Asia Tenggara ada beberapa itu di moto3

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here