TMCBLOG.com – Ducati Desmosedici GP adalah Motor terbaik di 2022 kami pikir tak ada yang menyangkal hal tersebut. Dikombinasikan dengan Talenta hebat Asal VR46 – Pecco Bagnaia, terlepas dari 5 KaliΒ  DNF, Ducati memang sangat Layak Menjadi Juara Dunia di segala Segmen Balapan Motor prototipe Kelas tertinggi tahun ini. Lalu kenapa Ducati Begitu Digdaya di 2022? Tangan dingin Gigi Dall’Igna dalam hal Managerial SDM team dan Tentunya Solusi teknis yang selalu Out Of The Box Semenjak Ia masuk tentu pegang peranan, Namun Khusus di 2022, keberadaan 8 Pembalap dalam satu barisan juga merupakan strategi ampuh dalam perjalanan Menjadikan Ducati Yang terbaik di Grid MotoGP.

Kenapa dengan 8 Pembalap Ducati Bisa menjadi yang terbaik? Bukan hanya Karena dengan 8 pembalap maka Ducati Bisa membuat barikade masif sehingga pembalap pabrikan lain tidak bisa menembus dan mendekati Ace Rider Ducati. Namun Karena dengan 8 Pembalap, Data yang masuk akan menjadi sangat Banyak. Bagaimana Data yang banyak ini bisa dimanfaatkan Ducati dan Membuat Mereka sulit dikalahkan ? Peter Bom menjelaskan dalam Paddock Pass Podcast mengenai hal ini.

Jika sobat Sekalian baru kenal Peter Bom, Ia adalah Seorang Belanda yang sangat Kuat sisi Keteknisannya. Peter yang tinggal di Assen dan hanya beberapa kilometer dari Sirkuit TT pernah menjadi Crew Chief Untuk Stefan Bradl, Cal Crutchlow, Chris Vermeulen dan Neil Hodgson sebelum akhirnnya raihan terhebat Bom adalah menjadi Crew Chief dari Danny Kent di Leopard racing Tahun 2015 ketika Pembalap Inggris tersebut berhasil merebut gelar Juara dunia.

“Secara Teknis, Ducati telah Menaikkan Level dengan Sangat Jauh. Mereka menemukan penyelesaian masalah dengan cara dimana Pabrikan lain tidak kepikiran bahwa hal tersebut itu ada. Mereka sangat Jauh di depan. Pada akhirnnya Motornya masih merupakan Motor dengan dua roda, Namun ducati membuat semuanya sangat-sangat Spesial. ” Begitu Peter membuka Penjelasannya

Hal Bagus dari memiliki Motor yang spesial dengan Mesin yang sangat Powerful dan kehadiran 8 motor di Grid adalah bahwa semua dari mereka belajar dari Masing masing mereka. Karena Ducati memiliki banyak Pembalap Bagus. Namun tentu setiap pembalapnya tentu memiliki sedikit perbedaan (satu sama lain ). Perbedaan gaya balap dengan Motor yang sedikit banyak sama yang tersebar di 8 motor akan membuat Banyak sekali Informasi. “

Pasca setiap sesi, khususnya di akhir Hari seperti contohnya setelah Jumat FP2 ada banyak waktu untuk membandingkan data dari Setiap pembalap. Setiap pembalap sudah menggunakan Ban secara maksimal dan Kita bisa membandingkan Komentar satu sama lain dengan data serta mengenai BAGAIMANA Mereka melakukan Hal tersebut “

Kita bisa secara umum membuat Laptime ideal dari Semua Informasi ini. Dari tikungan ke tikungan dan Setelah software mengkompilasinya dan bisa memberikan Laptime idea untuk Masing masing team. Setiap pembalap memiliki hak untuk mengakses ke semua data pembalap (Ducati).Β  Tentunya mereka memiliki data masing masing Plus data Laptime ideal.

Jadi secara umum setiap pembalap Bisa berkata Secara mendasar saya adalah Pembalap tercepat Ducati, namun pada dasarnya Ia hanya Menjadi yang tercepat di Dua tikungan saja. Namun tetap saja mereka bisa belajar sesuatu dari Data Pembalap ( Ducati ) Lain. Seperti Misalnya Jorge Martin yang semenjak awal percaya Bahwa Ducati dapat dibawa cepat di tikungan jika Kita cukup berdedikasi di sana. Jadi Ia menaikkan level di Area tersebut dan Pembalap ( Ducati ) Lain pada dasarnya bisa mengikuti apa Yang bisa ia lakukan Melalui data.

Jadi ujung ujungnya, Pembalap Ducati Hanya harus berkonsentrasi pada satu atau dua tikungan saja dan sementara Daerah lain sudah diperbaiki. Hal ini bisa berhasil jika sudah memiliki Mesin Yang sangat Kuat. Sebenarnya ini juga bukan hal yang mudah, namun hal ini ( 8 pembalap) jelas sangat sangat membantu. Dan Gigi ( Dall’Igna) pun tersenyumΒ  . . “

jadi jelas Yah sob, Menurut Peter Bom Secara umum Dengan 8 Pembalap di trek tentunya Squad Ducati MotoGP sudah seperti laboratorium berjalan di setiap race weekendnya dan dengan Software analisis data, Ducati Bisa membuat semacam laptime Ideal dari data ke 8 pebalap dan Masing masing pembalap bisa dengan bebas mengakses data Telemeteri tersebut untuk bisa Memperbaiki diri dengan memperlajari bagaimana Pembalap Ducati Lain bisa menaklukan area tertentu di Trek . . Sederhana, namun MEGA sih !

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

31 COMMENTS

  1. secara fairplay apa tidak ada regulasi dari dorna wak ?

    bisa saja jadi 10 ducati di berapa tahun ke depan, cek honda yang sepertinya bisa jadi next yamaha cuma 2 motor di grid.

    OMR MotoGP ?

  2. luca marini yang paling dapat memanfaatkan data data terbukti dia mampu finish selalu di motogp 🏁

    kelebihan marini selain tinggi yaa mampu menjaga limit hingga tidak crash!

  3. Yamaha yg kasian tinggal 2 pembalap doang,kalo 2023 masih terseok-seok tidak menutup kemungkinan 2024 makin suram
    (Honda juga sih, walaupun 4 pembalap kan lebih sering ada aja yg dnf/absen)
    kecuali dapat konsesi

    bebaskan inovasi pengembangan mesin!!!

    • kalo saya ingin melihat kembali pabrikan jepang dengan ecu inhouse nya, gimna kah perkembangan pabrikan jepang melawan pabrikan eropa.
      secara dulu point nya banyak banget untungnya.

  4. di masa lalu setelah oprek regulasi, honda baru juara setelah 5 tahun, sekarang ducati baru juara setelah 7 tahun

    keduanya kalah sama suzuki yang bisa juara 6 tahun setelah balik, dengan duit paling irit dan tanpa oprek regulasi

  5. Jika diijinkan pak.saya ingin sedikit berpendapat juga..
    Dengan 8 pembalap atau 8 motor maka data pengembangan akan jauh lebih bebas dan bervariatif. Pabrikan atau tim bisa mengambil data atau mencari pengembangan motor yang terbaik.entah itu untuk pengembangan jangka pendek (1 musim kompetisi) atau di tahun-tahun berikutnya. Tanpa mengesampingkan ace rider, 8 pembalap juga bisa sebagai /merupakan 8 test rider, yang datanya selalu siap diekstraksi.waow…. it’s so amazing!!! πŸ™β˜ΊοΈ

  6. 8 motor memberikan keuntungan untuk perkembangan motor bagus
    atau
    motor bagus yang menyebabkan keuntungan sehingga banyak tim tertarik untuk menggunakan
    sebab akibat manakah yang benar? manakah yang lebih dulu
    kayak ayam atau telur aja hehe

  7. jadi ke inget zaman kuliah statistik dan manj industri saat cari solusi problem di lapangan, walau kita bisa lbh fokus di kekuatan kita sambil mengurangi sisi negatif walau tdk bisa hilang krn kita manusia , beda dgn mesin …..banyakin sampel data utk analisa solusi , tapi dana gede juga pantas ducati panen

  8. Balikin aturan ecu unified jadi ecu inhouse, dijamin kelar itu. Sory to say, balapan dengan 8 pembalap trus menang itu jadi gak istimewa imho.

  9. Dulu tahun 2016-18 Ducati punya 8 motor di grid biasa aja, gak banyak yang protes (gak bisa dibandingin juga karena spek motornya beda-beda)

  10. 8 pembalap artinya ada minimal 8 varian data. masing2 ada karakternya. Misal si A kuat di sektor 1 tapi lemah di sektor 2, si B cepat di sektor 2, tapi lemah di sektor 1.. dsb. nah dikombine lah jadi laptime ideal, data dishare ke semua pembalap. Si A belajar datanya si B agar bisa kuat di sektor 2. si B jg belajar data si A agar lebih kencang di sektor 1.
    Gitu aja terus antara 8 pembalap itu, sampai limitnya adalah kemampuan si pembalap sendiri.

Leave a Reply to Kocheng Oren Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here