TMCBLOG.com – Beberapa pekan sebelum test pra-musim Valencia terakhir, Cal Crutchlow sebagai test rider pabrikan Yamaha MotoGP sudah melakukan semacam gladi resik Yamaha M1 2023 dan mengonfirmasi bahwa secara umum power motor terbaru yang akan dicoba oleh Quartararo dan Morbidelli terkonfirmasi melonjak. Namun yang terjadi di Valencia adalah kekecewaan di mana Quartararo dan Morbidelli merasa tambahan tenaga kuda yang dijanjikan tersebut tidak hadir saat itu.

Fakta kehilangan power yang dijanjikan ini terus terang sempat mempertanyakan seberapa siap Yamaha khususnya Quartararo menghadapi musim 2023 yang akan dimulai di test Sepang medio bulan Februari 2023 yang akan datang. Terlebih lagi faktanya motor yang akan dipakai oleh Quartararo dan Morbidelli nanti adalah dua unit motor tersisa yang masih mempertahankan platform mesin inline 4 di grid MotoGP, sementara 20 unit motor lainnya yang menjadi kompetitor mereka semua mesinnya berkonfigurasi V4.

Namun secara umum menjelang acara perilisan team yang akan dilakukan pekan depan di Jakarta, ada sebuah informasi yang mungkin cukup melegakan yang sempat dikonfirmasi oleh jurnalis permanan MotoGP asal Prancis, Thomas Baujard. Diawali ketika Thomas mencoba melakukan kroscek informasi ke presiden Yamaha Eropa -Eric de Seynes- bahwa team pabrikan Yamaha telah menemukan masalah yang menjadi sumber hilangnya tenaga kuda tambahan yang sebelumnya dijanjikan di Yamaha M1 2023 Quartararo di Valencia test. Walaupun secara umum team juga menambahkan bahwa mereka belum bisa mengetahui kenapa masalah ini bisa kejadian saat Quartararo menguji M1 baru tersebut.

Via publikasi yang diterbitkan GPMag menanggapi pertanyaan ini Eric mengonfirmasi kebenaran berita yang diperoleh Thomas dengan mengatakan; “Kami telah memperoleh konfirmasi kerusakan pada motor Fabio dan Franco selama tes terakhir di Valencia. Cal [Crutchlow], yang mengendarai mesin 2023 di Jerez mengonfirmasi peningkatan tenaga.”

Secara umum informasi lanjutannya sangat terbatas terlebih lagi penjelasan detail masalahnya, namun banyak analis memperkirakan mungkin ketika di Valencia ada sedikit kesalahan memasukkan variabel setup elektronik dalam hal ini input variabel untuk algoritma software Yamaha M1 sehingga menghadirkan semacam ‘bug’ yang mencegah keluarnya tambahan power yang dijanjikan tersebut.

Yes, penyebab masalahnya sudah ditemukan nih, tinggal nanti di Winter Test Sepang dengan dua straight panjang di awal dan akhir sektor akan membuktikan apakah penemuan sumber masalah ini sudah pula dibarengi dengan solusinya . . Can’t hardly wait!

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

69 COMMENTS

  1. hmmm… alasannya lucu. Jadi naiknya power M1 bukan berasal dari komponen mesin nya, tapi hasil sedikit kutak-katik elektroniknya aja.. mungkin mesinnya maasih sama plek dgn mesin2 musim sblmnya.. 😅

    • kyknya emg dr dulu masalah M1 itu ada di manajemen software nya, mesin ditambah tenaganya tapi software belum mampu memanaje secara pintar keluaran tenaganya (belum nemu algoritma yg pas), alhasil muncul masalah2 klasik M1 kyk spinning ban belakang ujung2nya akselerasi yg dikorbankan yg membuat top speed M1 jadi yg terendah,

    • Kalo tenaga memang meningkat signifkan tp software gak pintar memanajemen tenaga motor ya sama saja bohong, outputya cm 2 , ndlosor atau lemot

    • Maping ECU jadi sulit karena ECU di suplay satu merk/pabrik, sehingga bisa saja ECU yg di suplay kurang begitu cocok dengan karakter Mesin Pabrik/Merk (Yamaha). Hal ini menyebabkan sulit mengeluarkan performa mesin secara utuh, yang ujung²nya terjadi spin di roda, traksi hilang dll. Seharusnya ECU menjadi hak mutlak masing² Pabrikan, sehingga bisa mengeluarkan performa dengan maksimal dan persaingan menjadi semakin ketat.

  2. harus nyuri lagi teknisi ahli magnet minarelli,

    mungkin tuh ECU sekaligus software nya mirip semacam IBM 5100 yg punya bahasa komputer yg unik, sehingga gak sembarangan orang dan tools yg bisa

        • Snapdragon itu hardware pak bukan software, dan terkait dengan fungsi kontrol modem rf.
          Setiap ecu yg menggunakan mcu berbeda pasti memiliki arsitektur berbeda dan programer harus paham menyusun algoritma yg dpt mengoptimalkan ecu tsb terhadap faktor2 yg akan dikontrol.
          Saya tidak tahu persis spt apa arsitektur maupun skematik dari ecu MM ini, tapi dari apa yg sering diulas tentang keluhan2 keterbatasan dan tapilan di dashboardnya, ecu MM ini jauh lebih simple dari ecu inhouse.

  3. Secara tersirat gak terlalu banyak improve engine untuk kail power lebih lagi atau mungkin plek ketiplek spek engine di musim lalu dan hanya kulik sektor elektronik.

  4. Kalau menambah power dr hasil remap elektroniknya, apa brrti mesinnya g ada perubahan sama sekali ya? ibaratnya cuma ganti ecu kah tp power mesin ttp sama?

  5. dari sini kita paham ya ..bahwa software itu teramat sangat penting..gak salah juga waktu itu ada komngtator yg bilang meski lasannya usang, peta persaingan bisa kembali panas kalo regulasi Inhouse Software diperlunak alias dicabut hehehe

    • remap dan mengganti algoritma beda pak, remap umumnya hanya mengganti besaran data referensi sedang mengubah algoritma mengubah struktur software secara keseluruhan.
      jangan samakan pemrograman mcu dgn pemrograman komputer.

  6. terdengar lucu tapi emang ya ECU Pirelli ibarat kata masih Pentium 4 sedangkan ECU in-house Jepun tuh udah Ryzen EPYC

  7. sudah 7 tahun berlalu pemberlakuan ecu single MM tp yamaha masih saja kesulitan di elektronik……??????yah bener kata DB kalau ini tuh hanya masalah bisnis, buat apa ngembangin motogp yg tidak bisa diturunkan teknologinya ke motor masal…kaya gini neh … motor masal pakai ecu software inhouse semua.

  8. tebakan saya justru saat tes valencia sengaja uji aero dgn mesin lama(lawan bisa terkecoh). saat misano itu mesin terbaru biar fabio mau tanda tangan kontrak. malaysia nanti bisa jadi kombinasi mesin baru dan paket aero baru.

    • Sangat jeli pemikirannya. bisa jadi iya ini. Fabio yakin…CC jg org yg blak blakan gak mgkn bohong ttg tes M12023 sebelum misano dan saat tes misano.

  9. artinya test valencia kemarin hanya mencoba setup ulang ECU MM dengan mesin 2023 plus meriset Aerodinamika terbaru apakah sesuai dengan yg diinginkan atau tidak.

    Dan tentu saja power tambahannya di “Hold” agar tak keluar. Dan di test malaysia mungkin akan merasakan tambahan power tsb dengan aerodinamika baru tersebut,

    Kenapa ga pakai teknologi EXUP lagi ya ni Yamaha ?. buat dongkrak top end power dan akselerasi keluar tikungan 🧐🧐🧐🧐

    • Elektronik valve udah di larang kan.
      Lagi pula udah ga efektif. Ibaratnya saat ini ecu itu menjadi alat “power delivery” dari mesin ke roda. Mesin kencang tapi traction control payah ataupun wheelie controlnya payah, ya bakal sia2 itu tenaga

    • sejak jaman motor karbu jg gitu kok, gw inget banget medio 2010an ada suatu pabrikan ngadain tes ride salah satu produk bebek mereka yg baru launching, semua media nulis akselerasi galak dibanding bebek laen bahkan yg semerek beda taon, topspeed nyentuh 120kpj, tenaga ngisi ampe gigi 4. begitu konsumen beneran beli ternyata topspeed ganyampe 100 itu jg on speedo, gigi 2 keatas lemot, akselerasi kaga ada bedanya ama produk sebelonnya. usut punya usut ternyata pas media tes ride yg dipake cdi unlimiter, busi beda ama yg dijual, bahan bakar pake oktan 92 dan pake ban balap wkwkwk.

  10. Ducati pk winglet krn tenaganya sangat besar cenderung liar,la yamaha power nya memble ngapain ikut2an ducati pk winglet..coba trondolin semua wingletnya ..siapa tahu jauh lbh enak dipake..kan keren ..ntar yg lsin ngekor yamaha lg..kek dulu saat swingarm model skrg yamaha lah pelopornya..smw pabrikan ikut ikutan nyontek m1

Leave a Reply to oyo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here