Tmcblog.com – Seperti kita ketahui bersama musim MotoGP 2023, kita akan kembali ketambahan satu balapan yang bernama Sprint Race yang dilaksanakan setelah sesi kualifikasi di hari Sabtu. Balapannya hanya setengah jumlah lap balapan normal, dimodali 12 liter BBM dan hadiahnya setengah dari poin normal. Secara umum kilometer pembalap pada race weekend 2023 dengan Sprint Race akan mirip-mirip dengan race weekend 2022 tanpa Sprint Race. Hal ini dikarenakan memang ada sesi latihan bebas yang dihilangkan dan beberapa diperpendek waktunya. Platform balapan, strategi balapan di race weekend 2023 dipastikan akan sangat berubah dan berbeda jika dibandingkan musim 2022. Dan via artikel ini TMCBlog mau sharing sebuah opini yang pada ujungnya akan bermuara pada sinyalemen bahwa ada kemungkinan Ducati akan menjadi pabrikan yang paling menguasai Sprint Race itu sendiri. Beberapa alasan yang menjadi dasar opini kami adalah sebagai berikut.

Yang pertama adalah modal dasar dan senjata dari Ducati Desmosedici sendiri yang bisa dibilang merupakan motor paling powerful di grid start MotoGP. Memang faktanya top speed Desmosedici GP22 yang lalu lebih kecil dari GP21 yang dipakai beberapa pembalap Ducati sepreti Bastianini, Bezzechi dan DiGiantonnio. Namun tetap saja dengan kondisi sinyalemen balapan Sprint Race akan gaspol semenjak start sampai finish tanpa memikirkan strategi BBM dan pemakaian ban, power Ducati yang lebih tinggi akan menjadi kunci sinyalemen kedigdayaan mereka nanti.

Yang kedua adalah soal bahan bakar, seperti yang kita ketahui bahwa dengan jumlah lap race setengah dari lap race normal, semua motor memperoleh 12 liter BBM. FYI, setengah dari BBM normal adalah 11 liter, ini artinya ada 1 liter extra yang menjadi modal semua pembalap nanti.

Ducati dengan jumlah bahan bakar 22 liter full race, mereka harus melakukan strategi hemat BBM yang sangat detail sampai sepersekian liter diperhitungkan dan mereka tetap bisa jadi raja di straight. Kebayang kan kalau mereka ditambahin 1 liter ekstra yang bisa dipakai untuk 10-12 lap (0,1 liter per lap), apa nggak tampil makin beringas tuh setup powernya?

Yang ketiga adalah karena jumlah motor yang banyak yakni 8 motor. Hal ini berhubungan dengan jumlah sesi latihan bebas yang turut ‘disunat’ jumlahnya jadi lebih sedikit pada tahun 2023. Jika di 2022 mereka punya FP2 dan FP4, secara umum di 2023 mereka hanya memiliki 1 sesi latihan untuk melakukan setup motor yang bisa direfleksikan ke temperatur dan keadaan treknya dengan saat Sprint Race dan normal race. Yakni cuma di sesi FP2.

Sedikitnya jumlah sesi latihan bebas akan membuat data makin sedikit diperoleh oleh masing-masing pembalap. Nah dengan 8 data, saat di kombinasi dengan software lap race milik Ducati Corse, maka logisnya Ducati adalah pabrikan yang paling masif datanya dan ketika di-supply datanya oleh pembalap yang kuat, maka dipastikan Ducati secara teorinya adalah pabrikan yang paling siap dengan data menjelang Sprint Race . . Sebaliknya Yamaha adalah pabrikan yang paling ‘miskin data’ untuk persiapan Sprint Race di musim 2023 ini dengan hanya mengandalkan 2 motor saja.

Nah dari tiga sinyalemen ini sudah dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa secara umum dengan pola dan kalender race weekend yang berubah di MotoGP 2023 maka Ducati adalah pabrikan yang paling memiliki kans kuat untuk menguasai Sprint Race. Belum lagi diperkuat oleh hasil musim lalu di mana pembalap seperti Jorge Martin adalah pembalap yang sangat kuat di porsi bagian pertama dari sesi race. Just My 2 Cents. . .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

49 COMMENTS

  1. ” Kebayangkan kalau mereka ditambahin 1 liter extra yang bisa dipakai untuk 10-12 Lap ( 0,1 liter per lap) . . apa Nggak makin beringas Powernya ?” NO DEBAT WAK, MAKE SENSE👍👍👍

    Oiyyyyyyyyyyyyy, M1 masih tidurkah enginermu😔

  2. Martin memang kuat diawal Wak haji, dan kuat juga untuk jadi yang pertama terjungkal.. skill dan talenta luar biasa tapi gampang ndlosor dan gak konsisten dibarisan depan… angin – anginan nih bocah.. semoga musim 2023 lebih konsisten mendulang poin dan podium

  3. ehm terlihat opini wak haji bagitu masuk, and yeah pabrikan jepang yang tersisa pasrah aja asal ikut balapan biar sponsor senang?!

    akankah sejarah dan nama besar akan tetap berlaku? atau kita lupakan dan semuanya di mulai dari Nol?!

  4. Makin mbosenin memang, tapi saya tetep nonton motogp, buat apa ?

    Buat ngeliat akhir eksistensi dari salah satu balapan paling bersejarah akhir ceritanya akan seperti apa wkwkwk

    • iya hahaha ikutin ajaaa dahhh si yurop, masih cukup modalnya yamhon mah, pgn tau tar kl udah menang banyak mau apaaah,harga motornya tmbh mahal karena apa2 di yurop skrg tmbh mahal,bakal laku apah. dulu mikir bbrapa petinggi ducati atau audi ya, ngrangkap jabatan di dorna, takira ga bakal main2 lah ya,profesional,lah skrg kliatan hasilnya

    • Wkwkwk bener jg ya, dimulai dari mundurnya pabrikan jepang 1 1 , lalu mereka bikin balapan sendiri ky yg diomongin Si Akang , mungkin memang bakal kejadian kalau arah MotoGP dan Wsbk ky sekarang ini yg ducati sentris

    • Mendung pabrikan asia / jepang bikin motogp sendiri.. Kawasaki, suzuki, Yamaha, honda, kymco, bajaj, tvs, hero dll ikut semua kan ramai.

  5. ini yg diminta audiens sewaktu survei kemaren, ygy,, winglet dan RHA harus dipertahankan, sprint race harus diadakan, race dijamin bakal sangat seru,,

    • yg disurvei warga yurop. yg lngganan lwt astro asia g dpt surveyan. asia dpt ikut survei klo langganan motogp di webnya

  6. Tapi wak spesifikasi mesin untuk long race dan sprint race akan berbeda. Apa ada kemungkinan pabrikan yang fokusin mereka ke sprint race? Walaupun poinnya gak sebesar long race?

  7. dulu 19 liter cukup buat full race, karena ada yang gak sanggup akhirnya dikasi 22 liter, masih gak sanggup juga katanya, akhirnya balapan kurangi 1 lap, sekarang dibikinin separoh balapan tapi bensinnya separoh + 1liter,

    sungguh sebuah kemunduran teknologi, dimana f1 udah berani ngurangi bensin nyaris 1/3 dari srbelumnya

  8. Sejarah akan terulang, pabrikan Jepang out dari kejuaraan dunia karena dibatasi regulasi akal2an Eropa yang malu ditabokin setiap tahun. Beda dgn Suzuki yg sekarang karena alasan budget, dulu itu bener2 mereka dikerjain dgn regulasi. Kompetitor yg tdk sanggup mengejar teknologi hanya bisa menjegal dgn cara yg tdk fair

  9. ” malapetaka biasanya diawali dengan sesuatu yang ngaco”

    itu quote dari komedian faforit saya 😁

    dan makin ke sini dorna makin ngaco aja bikin peraturannya, mirip lah sama pejabat di negeri bumi mbleber

  10. Hanya 6 motor, apakah teknologi jepang akan “ditumpahkan” ke Moto gp? Mereka akan fikir ulang.jd 2023 pasukan jepang Hanya berpartisipasi saja.!

    • Aowkaowkwok setelah diucapin, ada kocaknya juga ya jumlah motor pabrikan Nippon yg berpartisipasi lebih sedikit dari pasukan Dukati 🤭🥺

      That seems no fair.

  11. Vinales dan Zarco kayaknya akan punya kans di Sprint Race utk langsung nyodok di barisan depan dan bertahan sampe akhir.

    Miller juga, tapi sayangnya uda ganti KTM, blm ketauan

  12. Memang arahnya begono dorno…Masak jurdun sekali erop. biar gak jepun lagi jepun lagi. wsbk juga gtu kan ..blgnya motor mak 4k euro harganya…eh duc 4k lebih..lgsg dibuatkan regulasi baru boleh wkwkwk.

  13. biasalah dorno setup..motor wsbk sj yg harganya hrs 4k euro lgsg ubah regulasi krn duc buat lbh mahal. pabrikan lain gigit jari

  14. wak haji jika seorang pembalap menang di sprint race, apakah akan menambah rekor statistik/jumlah catatan juara seri dari pembalap tersebut?

Leave a Reply to gagasan pokok Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here