TMCBLOG.com – Masih soal informasi dari sesi launching team Yamaha MotoGP di Jakarta tiga hari yang lalu. Kali ini kita akan ketengahkan bagaimana strategi teknis dan strategi fisik pembalap yang dikemukakan oleh Yamaha dalam hal ini Lin Jarvis menghadapi fakta bahwa mereka akan menghadapi 42 kali balapan di tahun depan dengan sesi persiapan (Latihan Bebas) yang berkurang.

Hal pertama yang bisa kita pelajari adalah dari ungkapan Sporting Director Yamaha Motor Racing -Lin Jarvis- yang mengatakan bahwa terlepas dari ketimpangan jumlah motor pabrikan Asia dibanding pabrikan Eropa saat ini, konsistensi sepanjang musim akan menjadi sangat penting di tahun 2023 dan menurutnya Juara Dunia 2023 nanti akan hadir dari tim yang paling bagus adaptasinya terhadap perubahan format race weekend MotoGP di 2023 ini.

Lin Jarvis : “Anyway, hal ini baru untuk setiap orang, jadi saya pikir ini sedikit blank. Saya rasa kita tidak perlu tambahan mesin, karena kemungkinan kilometer yang kita tempuh dalam satu musim penuh akan kurang lebih sama. Saya pikir kita mungkin bahkan lebih membutuhkan beberapa crash-part.”

“Karena race adalah bagaimanapun, ada lebih banyak ketidak-pastian dari sebuah balapan dibandingkan resiko saat kualifikasi. Tentu saja anda bisa crash di setiap saat jika anda mendorong sampai limit. Tapi realitas dalam balapan banyak hal aneh yang bisa terjadi. Jadi salah satu masalah pasti cedera pembalap, karena resiko cedera akibat insiden balap menurut saya akan lebih tinggi.”

“Dari segi race weekend akan lebih stress bagi tim, karena harus menyiapkan motor untuk race hari Sabtu dan kita harus memodifikasi lagi untuk mendapatkan performa terbaik di hari Ahad. Bagi pembalap, sebenarnya pagi ini kita sedang membahas tentang energi fisik yang dibutuhkan untuk mengendarai motor MotoGP ke level atas. Dan itu sangat dibutuhkan banyak dari para pembalap.”

“Bukan hal yang sederhana untuk mengendarai sepeda motor dengan kekuatan seperti itu, dengan kecepatan seperti itu. Jadi, jika anda bisa membayangkan, anda melakukannya dua kali di setiap trek balap. Jadi kami memiliki balapan musim yang panjang plus dua race, ditambah resiko cedera.”

“Kami akan mengelolanya, karena semua orang akan beradaptasi dan mengelola. Namun, mungkin kejuaraan akan dimenangkan oleh tim dengan kemampuan adaptasi terbaik. Karena kita harus melihat panjangnya permainan. Anda harus memenangkan balapan, tetapi anda harus melihat juga panjangnya permainan. Bagaimana agar tetap bisa berada di depan sepanjang musim.”


 

Question : “Can you explain the strategy of Monster Energy Yamaha MotoGP team to face 42 races this year such as budget, engine allocation, fuel. Which one to focus more on : physical strategy or technical strategy in facing the 42 races of the 2023 season?”

Lin Jarvis : “Anyway its new for everybody, so I think it’s a little bit unknown. I don’t think we need extra engine, because probably the kilometers we round in a complete season will more – less the same. I do think we may need some ‘crash part’.”

“Because race is anyway, the are much more uncerntainties from a race than the risk from qualification. Of course you can crash in any moment if you pushing to limit. But reality, in race many strange things happens. So one of the problems definitely be rider’s injury, because the risk of injury by racing incidents in my opinion will be higher.”

“In terms of race weekend will be more stress for the team, because the have to prepare the bike for race on Saturday and we have to modify again to get the best the best performance on Sunday. For the riders, we were discussing actually this morning about physical energy required to ride a MotoGP bike to the top level. And it really need requires a lot from the riders.”

“It’s not a simple thing to ride a bike with those forces, at that speed. And so, if you imagine, you do that times two in every race track. So we have a very long season plus two races, plus the risk of injuries. So we’ll manage it, because everybody will adapt and manage but maybe the championship will be won by the team that adapt the best. Because we have to look at the long game. You must win races, but you have to look at the long game. How to stay in front for the whole of the season.”

10 COMMENTS

    • Menurut ane,kayaknya jatuhnya sulit atau bahkan nggak mungkin bro krn VR46 sendiri bnr2 mnggeluti balap mobil 🏎 🚗scara serius & profesional.Maaf kalo ini mungkin sedikit melenceng,dulu sejarahnya Yamaha sering gagal total ketika Manajer Tim utamanya diambil dari mantan rider sendiri (Contoh kasus Giacomo Agostini & Kenny Roberts Sr.).Cmiiw.Terima kasih🙏

  1. atau tim yg sudah menyetir aturan dibalik layar sehingga yg paling dapat keuntungan ya tim mereka
    (lirik WSBK yg tiba2 ubah batas atas harga motornya)

  2. orang orang pada ngomong #puik_out tapi ko g Seramai tagar #jonpis_out ya
    padahal mereka sama-sama ketolong Ace rider mereka semua

    • karena jonpis makin jarang ditanyain pewarta,paling sering sekarang malah vaio meregali di kubu Yamaha
      sedangkan di kubu Honda ,apa apa ya langsung tanya ke puig jadi kesan negatifnya ke puig semua

    • karena puik membawa bencana buat hando.
      tidak menutup kemungkinan si jepri juga kena semprot kalo ace rider mereka dalam posisi seperti marc.

  3. pabrikan Jepang susah payah adaptasi terhadap regulasi tpi d sisi lain pabrikan sebelah mlah regulasilh yg beradaptasi dengan motor mereka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here