TMCBLOG.com – Tiga Personal engineer Yamaha jepang yang ditugaskan Langsung ke Trek untuk setiap grand Prix : Shinya Yada, Insinyur Pendukung Fabio Quartararo, Kazutoshi Seki, Pemimpin Proyek, dan Hitoshi Hoshino, Insinyur Pendukung Franco Morbidelli sempat berbicara dengan Jurnalis jepang Akira Nishimura, Bertempat di Markas Yamaha Jepang – Iwata. Dan dalam kesempatan tersebut ketiga insinyur ini sedikit banyak mengupas dan mencoba memberikan analisa mereka mengeai hasil Kejuaraan MotoGp 2022 yang menempatkan Fabio Quartararo Finish di Posisi ke dua Musim . .

Secara umum Prestasi Quartararo di Paruh kedua Musim MotoGP 2022 tidak sebagi hasil di Paruh pertama Musim. Ketika hal ini di tanyakan ke ketiga Insinyur, Kazutoshi Seki langsung menjawab  “Kami yakin bahwa kekuatan YZR-M1 adalah, seperti yang sering dikatakan, pada pengereman dan saat masuk ke tikungan. Namun, untuk menang dengan riding style seperti itu, Anda tetap harus balapan di depan. Dengan kata lain, posisi kualifikasi itu penting, tetapi Fabio mampu bertahan di baris kedua grid pada paruh pertama musim, dan mampu bertarung di grup teratas dalam balapan tersebut. “

” Oleh karena itu, hasilnya bagus sampai batas tertentu, tetapi menurut kami performa buruk di paruh kedua musim juga terkait dengan posisi kualifikasi ini. Terutama di paruh kedua balapan, Ducati selalu berada di posisi teratas dalam kualifikasi, dan banyak balapan berlangsung sedemikian rupa sehingga jika mereka ( Pembalap Yamaha ) memulai dari belakang, mereka akan tertinggal oleh mesin yang kuat. “

” Alasan mengapa kami memiliki posisi kualifikasi yang buruk di paruh kedua musim bukanlah karena motor kami memiliki masalah terutama di kualifikasi, tetapi karena Ducati khususnya mampu mengekstraksi dan memahami cengkeraman ekstra dari ban belakang “

Musim 2022 adalah Musim pertama dimana Pabrikan kembali bisa mengahdirkan Mesin baru setelah dua tahun terpaksa harus menggunakan Mesin lama Karena regulasi Khusus pandemi. Dan menurut Para Insinyur ini sebenarnya smeenjak awal Musim 2022 Mereka sudah mau membuat New M1 semakin lebih bagus top-end Powernya

“Kami mengincar sesuatu yang besar, tapi karena berbagai alasan, saya rasa kami tidak mampu mengeluarkan performa yang awalnya kami harapkan. Saat melihat kecepatan tertinggi, Yamaha sering berada di ujung bawah,saya pikir kinerja itu tidak cukup.”

Ketika Akira bertanya apakah Yamaha sudah mencapai angka top speed yang mereka tuju di awal, Jawaban Seki san adalah  “Mungkin kita tidak akan sampai di sana. Sebagai cerminan tahun 2022, memang benar ada sedikit pola kemenangan, jadi saya pikir kami harus bekerja untuk meningkatkan pola kemenangan di tahun 2023. Tidak ada cara untuk menyembunyikan top speed yang lambat.

” Kita semua menyadari kelemahan kita, jadi kami akan bekerja untuk memperbaikinya.Namun, kami tidak boleh kehilangan keseimbangan sebagai akibatnya, jadi kami tidak hanya mengejar kecepatan tertinggi, tetapi mempertahankan dan meningkatkan kekuatan kami sambil mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan. Saya akan mengambilnya dan membidiknya peningkatan. Selain itu, meskipun tidak akan ada tim satelit di tahun 2023, menurut saya akan ada beberapa aspek positif dari absennya tim satelit. “

Untuk sprint race, hasil kualifikasi akan menjadi grid position untuk sprint race dan final hari Minggu, sehingga hasil kualifikasi akan terlihat di kedua balapan tersebut. Pentingnya kualifikasi akan lebih tinggi dari sebelumnya, jadi saya ingin mempersiapkan diri dengan baik untuk kualifikasi.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

23 COMMENTS

  1. penyakit klasik Yamaha, spinning ban belakang krn belum nemu resep elektronik yg pas, terpaksa peningkatan powernya di postponed dulu, krn nambah power kalo keseimbangan yg sebelumnya jadi hilang buat apa (ini prinsip insinyur Jepangnya), tp masalahnya dr dulu ga nemu2 jalan keluarnya,
    atau jalan keluar itu ada tp terlalu banyak memakan resource (cth beralih ke V4)

  2. Yamaha berani ekspose Daleman motornya. Kira2 kapan ya KTM RC16 diekspose juga jeroannya gini. jadi penasaran euy😁😁✌️✌️

  3. Liat gambar motor ditelanjangin gini jadi inget waktu ngerakit Tamiya YZR-M1 2005 Valencia Edition. Secara garis besar bentuk mesinnya M1 2022 masih sama dengan yg 2005. Jalur radiator, mounting mesin sampe sasis depan yang meluk cylinder block.

    • entah knp Yamaha ini kaya punya roh yg sama ama Suzuki. GSXRR edisi awal ama edisi akhir aje kalo ditelanjangin bentuk mesin ama casis macam sama aja, seolah M1 ama GSXRR cuma lakuin perubahan didalem, ga kaya pabrikan Jepang satunya yg duitnya ga beseri, mesin ini gagal bikin desain total baru, rangka ini kureng, tetiba muncul desain baru, tapi di produk massalnya malah kebalikannya, rangka jaman jebot dipaksain masuk mesin baru. kaya komen gw waktu ada yg ngomentarin ganjal bokong yg tebel itu, gw rasa casisnya masih ga berubah banyak dari itungan buat Rossi. padahal di 2021 rider mereka udh under 175 centi semua tingginya. artinya rangka aja selama ini jg revolusi, ga ujug2 desain baru.

    • ngemengin mounting gw baru inget pernah komen dimari ada beda antara style japon ama yurop. gaya japon itu mounting belakang biasanya jauh dari pivot swing arm dan lebar, sementara gaya yurop deket ke pivot swing arm ato aga maju dan sempit/ramping. sementara mounting depan kalo kaya japon ada jauh aga kebawah sementara gaya yurop aga tinggi bahkan kaya Triumph beneran tinggi ada di deket area head. gw perhatiin emg ga leterlek sih, tapi kebanyakan gitu. gampangnya sih coba aje bandingin sesama inline misal mt10, zx10r ama cbr r3 ato semua supersport japon yg ditelanjangin, bandingin ke f3, m1000rr ama triumph.

      • e iya lagi wkwkw. Selama ini saya ngira mountingan ke rangka itu selalu di mesin bagian half cut bawah/crankcase

        barusan nengok sekilas s1000rr, lohe ini dia dibaut ke blok terus ditambahin daging buat mencapai rangknya atau malah bagian head nya sekalian yg dimount ke sasis ?

  4. Teriakan Rossi bbrp tahun yg
    lalu, M1 kalah topspeed, asselerasi
    kurang. kurang didengar.
    Sekarang motor eropa malah kayak
    ngasih jeweran👂 harus didengar
    & diatasi keluhan Rossi yg dulu 😃

    • jadi Rossi kemarin itu bukan nyari² alesan ya… tapi kasih fakta. tapi krn gak di dengerin oleh Iwata, jadinya main mikrofon koar²… terus sama hatersnya di bilang mbah jago mikropon doang byk alesan.. sekarang era Rossi sudah berakhir, tapi pembalap-pembalap baru Yamaha pun akhirnya mengeluhkan apa yg sdh di keluhkan si mbah…

      • Kan di awal m1 d bangun kan rossi juga ada ngomong m1 motor buruk,baru yamaha langsung gerak cepat benahi mesin dan handling dan hasilnya setelah itu jurdun, beda sekali waktu rossi d era vinalis dah ngomong keluhan2 d atas tp g pernah d tanggepi, orangnya sdh pensiun bru bergerak, hadehhh yamaha bikin geregetan

  5. susah memang lawan ducati, saat top speed & akselerasi masih jadi momok, disaat bersamaan sudah bisa bikin belok
    ‘keseimbangan’ menurut sudut pandang tim lawan sepertinya jadi angin saja hehehe

Leave a Reply to gokusan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here