Home MotoGP Honda RC213V 2023 Kembali Siapkan Fairing ‘ Ground Effect ‘ Buat Test...

Honda RC213V 2023 Kembali Siapkan Fairing ‘ Ground Effect ‘ Buat Test Sepang

29

TMCBLOG.com – Secara umum semenjak hari pertama sampai hari ketiga Shakedown Test MotoGP 2023 di Sepang, test rider HRC – Stefan Bradl sibuk menempuh berpuluh-puluh lap per hari mengitari litar Sepang di atas RC213V yang secara penampakan mirip seperti yang mereka uji coba di test privat Jerez beberapa pekan sebelumnya lengkap dengan detail aerodinamika fairing yang mirip downwash duct Ducati. Memang vibesnya terasa agak ngebosenin, namun di hari terakhir ternyata Bradl juga sempat melakukan uji coba RC213V dengan desain fairing terbaru yang sekilas juga memiliki detail side fairing berundak ala-ala fairing ground effect seperti yang pernah ditest oleh Marc Marquez di test Misano September 2022 yang lalu.

Jelas banget bahwa ada beberapa detail yang menarik perhatian pada motor yang digunakan Bradl. Yang pertama adalah secara umum electronic bridge yang menghubungkan jalinan kabel elektronik antara side fairing kanan dengan cover punih (fuel tank) motor sudah tidak ada.

Dan yang kedua jelas banget bahwa side fairingnya juga berundak dan membiarkan pola yang dibentuknya meyerupai floor aero tunnel mobil Formula 1 saat motor ini dipakai miring rebah dengan tujuan menghasilkan downforce pada saat menikung.

Downforce saat meniung disinyalir memang dibutuhkan oleh MotoGP zaman now terutama buat motor bermesin V4 yang secara alaminya adalah motor motor degan gaya menikung beropla V-Shape agar bisa lebih smooth saat menikung guna bisa menyaingi kecepatan motor bermesin Inline 4 dalam menyapu tikungan.

Fairing ground Effect RC213V pada test Misano 2022

Secara umum memang selain karena tujuannya untuk bisa mengemulasikan karakter sapuan maut motor bermesin Inline 4 di motor bermesin V4, juga karena mesin V4 memiliki kapabilitas dalam hal rancang bangun desain motor. Yes, ini karena secara umum motor bermesin V4 itu lebih slim jika dibandingkan motor Inline 4, sehingga memungkinkan membuat diferensiasi ‘gemuknya’ daerah body agar bisa membuat fairing cembung berbentuk airfoil ground effect.

Fun factnya, sampai saat ini semua pabrikan (Aprilia, KTM, Ducati dan Honda) pengguna mesin V4 sudah memiliki masing-masing minimal menggunakan satu ide solusi fairing dengan ground effect dimana Aprilia hadir sebagai inovator sekaligus pionirnya dalam hal model fairing ini.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

29 COMMENTS

    • Sekarang cuma tes, lalu hasilnya dipake sepanjang musim MotoGP.
      Tinggal tunggu aja, pabrikan mana yg duluan pasang fairing ground effect ini dimotor mass-production

  1. wak kira kira side fairing punya honda ini ada perbedaan performa tidak karena secara panjang bodynya lebih pendek dibandingkan pabrikan lain?

    • secara alami motor V4 lebih slim dari inline 4, jadi bisa dibilang motor inline tanpa pake sidewash ato fairing ground effect udh punya ground effect sendiri. lah motornya lebar, ketika rebah jarak ke aspal lebih deket ketibang V4. gw malah nebak ini efek inline 4 yg ga di sadarin pemakaian inline, kemudian Oppa Gigi ketika liat2 ama analisa motor laen via foto dan video tetiba menyadari bahwa M1 ama GSX cuma punya ruang kecil antara aspal dan motor waktu rebahan, timbullah ide bikin ground effect versi mereka dgn sayap2 kebangsaan khas Italia aka singlet.

    • diartikel sudah dijelasin, bahwa model aero seperti ini digunakan pada mesin konfigurasi V dengan tujuan menghasilkan lebih groundeffec saat menikung agar lebih smooth.. artinya aero ini digunakan untuk mengejar ketertinggalan cornerspeed dari mesin Inline..

      lantas, mesin konfigurasi inline buat apa fokus bikin aero seperti ini? yg dikejar dari mesin Inline itu adalah power mesin.

      jadi bukan efektif atau tidak efektif. melainkan saling mengejar ketertinggalan di kelemahan masing2 konfigurasi.

      efeknya, tontonan motogp makin menarik

      • motor inline gausah bikin downwash udh punya efek venturi ketika rebahan. udh sejak 21 taon lalu dan kejelian Oppa Gigi yg akhirnya ekstrak ‘kekurangan’ motor inline secara dimensi yg lebar tapi ternyata ngebantu kestabilan ketika rebah ke motor V4 mereka, dan jadi tren di semua V4. awalnya ide Gigi sekadar singlet, tapi Aprilia lebih ekstrim lg niru gendutnya inline di bagian yg mereka suka.

  2. semua akan ng-Aprillia pada waktunya…
    pertinyiinnyi idilih, apakah MV sebagai King of Official Test motoGP bisa juara test di tahun ini??

  3. iya. gak nutup. mungkin ada perhitungannya sendiri jika dibandingkan pabrikan eropa.

    kalau dilihat pabrikan eropa lebih nutup sampai sana. mungkin karna banyak insinyur aero yg memaksimalkan hal ini untuk mendapatkan apa yg diinginkan, selagi gak ada aturan yg melarang.

  4. Kalian sdar gak suara rcv setelah pake knapot akra, mala cenderung suaranya mengecil dan padat. Bagusan suara knalpot yg mengunakan tehnik las2an, gurih2(mirip 2 tak) renyah ala2 mobil f1 toro roso 2019.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version