TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui mengenai regulasi teknis MotoGP yang saat ini sedang dijalankan akan diupayakan untuk tidak banyak berubah sampai maksimal 2026. Untuk 2027 dan seterusnya MotoGP akan menggunakan regulasi teknis baru dimana beberapa poin perubahannya ternyata sudah mulai di-sounding oleh Dorna ke pihak pabrikan mulai GP Malaysia 2022 yang lalu. Beberapa poin perubahan regulasi teknisnya sempat dibocorkan oleh Massimo Rivola sob.

Secara umum, ada beberapa yang pasti terjadi dan beberapa masih dalam tataran sounding/proposal. Beberapa yang sudah fix yakni dimana Dorna akan memperkenalkan 100% bahan bakar sintetik (untuk semua kelas) pada tahun 2027 (sesuai kesepakatan). Selain itu, tidak diperbolehkannya hadir mesin Hybrid untuk MotoGP dan penggunaan front ride height device.

Sementara itu beberapa yang masih bersifat proposal adalah upaya untuk menurunkan top speed dan menurunkan budget (biaya operasional). Lalu dibicarakan juga proposal mengenai harus ada pembatasan pengembangan aerodinamika untuk mengurangi biaya pengembangan. Perangkat ketinggian untuk roda belakang (Rear Ride Height Device) setelah 2026 juga diusulkan untuk dilarang penggunaannya.

Selain itu juga Dorna mengajukan proposal untuk melarang pengunaan perangkat holeshot yang digunakan saat start. Selain itu ada juga pembicaraan tentang pengurangan kubikasi mesin atau pengurangan volume bahan bakar.

Via Speedweek, setelah menerima proposal ini, Direktur Aprilia Racing, Massimo Rivola berkomentar; “Secara umum, kami menganggap proposal Dorna sebagai dasar diskusi yang baik. Saat ini ada gagasan untuk melarang semua perangkat, termasuk perangkat awal. Kami juga setuju bahwa ada pembicaraan tentang batasan dalam pengembangan aerodinamika.”

“Poin terpenting adalah memberi pembalap lebih banyak kelonggaran lagi dan mengurangi intervensi sistem elektronik. Saya rasa konsumsi bahan bakar akan berkurang karena kami memperkirakan tenaga mesin akan berkurang. Itu sebabnya saya tidak berharap akan ada pengurangan kubikasi mesin. Mungkin bore tidak akan bertahan maksimal 81 milimeter; mungkin dia akan semakin kecil. Tapi secara keseluruhan kami setuju bahwa kami harus mengurangi performa motor.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

28 COMMENTS

  1. bagusss. biar Pabrikan Putar otak dan Balapan Jdi seru. Ga sekedar Top speed saja , klo bs ada Masuk Pit Stop kayak F1 krna Habis bbm… dengan Pengetatan diharapkan Inovasi semakin bertambah dan semakin efisien

  2. Batasan dalam pengembangan aerodinamika memang sejalan dengan pengurangan performa motor. Kalo emg dasarnya ga kenceng2 amat baik saat akselerasi atau ngebut di straight, kebutuhan soal perangkat aero pun juga ga butuh2 amat. IMO.

    Anyway, penerapan budget cap mungkin bisa dipertimbangkan.

    • Untuk balapan prototype, budget cap yg paling menarik.
      Pabrikan bebas mau ngapain saja asalkan displacement mesin dan budget dibatasi.
      Lebih fair tanpa menyunat ide2 kreatif engineer.

  3. Campur lagi 2 tak & 4 tak, jumlah silinder bebas, kayaknya bakal seru. Udah lama nggak denger jeritan mesin macam NSR500, YZR500, RGV500, dll.

  4. kemanakah artikel stylo yach??
    hmhmhmh

    pinter nih marketingnya oonda..bikin penasaran wakakaka
    sama dengan marketingnya eskrim penetta dulu..

  5. setealh ducita jurdun baru muncul soal pengetatan aero decive dan embel2nya, dan salah satu dampak aero device adlah mundurnya suzuci dan pabrikan laenpun akn menyusul prediksi saya aturan tsb akn lbh cepat dimulai sblm 2027..

    • Apaan sijuki mundur gegara cekak budget akibat kelakuan bodoh sendiri di Eropa sono, ngulangin kesalahan vw

      Fans sijuki susah bener terima kenyataan wkwkw

  6. Sejauh ini terdengar bagus sih rancangannya

    Tadi cloudflare nya sempet gagal berkali-kali dong,mulai meragukan kalo ane ini manusia

    • Nah ini yang saya maksud sewaktu reply coment kang nugie. Tapi kalau kubikasinya turun, blm tentu kuat juga ngelawan v4 dngan kubikasi mesin sama, offside dikit bisa lahh

  7. Tahun 2023 tidak akan sama dengan 2024 atau 2026.
    Regulasi akan berubah namun penelitian terus jalan dengan banyak opsi. Mungkin seperti yg terjadi di formula1,akan ditemukan cara untuk menjaga performa semaksimal mungkin.
    Tp terkait keselamatan dan kecepatan memang perlu diperhatikan mengingat balap motor bisa sangat fatal.
    Kalau di balap mobil bisa pakai cockpit,kalo balap motor cuma helm dan wearpack yg sangat terbatas.

  8. 10thn dorna menuruti kemauan team ducati agar bisa juara dan sampai melucuti ecu inhouse pabrikan jepang.
    Sekarang sudah juara ya seyogyanya SLOGAN MOTOR PROTOTYPE dikembalikan seperti semula pake ecu pilihan masing² biar bentuk motor kembali normal sediakala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here