TMCBLOG.com – Yamaha hadir di hari perdana dengan mesin empat silinder segaris Yamaha YZR-M1 baru yang dibantu racikan Marmotor plus paling tidak dua solusi aerodinamika yang dicoba oleh Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Hari pertama pengujian, hasilnya? Laptime terbaik Quartararo 1:39,614 menempatkannnya di urutan ke-8 dan berjarak 0,870 detik lebih lambat dari Pecco Bagnaia sementara Morbidelli berada di posisi 21 dengan jarak 1,6 detik dari rekan satu camp di VR46 Accademy tersebut . . Apakah ini sudah cukup?

Laptime tercepat sudah jelas cukup jauh dimana hampir berjarak 1 detik ditambah lagi sesuai penjelasan Quartararo pasca hari pertama permasalahan saat berusaha menciptakan pace kencang ketika M1 menggunakan ban baru yang merupakan strategi penting menghadapi kualifikasi dan tentunya Sprint Race 2023 terus berlanjut. Dan dengan dua problematika ini Quartararo mengaku khawatir dia tidak akan siap bersaing di putaran pembukaan musim dua minggu dari sekarang di Portugal.

“Masalahnya bukan hanya kualifikasi, juga saat menggunakan ban baru untuk mencari kecepatan. Saya khawatir dengan Sprint Race karena, jika dibandingkan dengan pembalap teratas, saat mereka memakai ban baru dan kami memakai ban baru, kami setengah detik lebih lambat. Kemudian setelah lap ke 15 sampai lap ke 25 kami satu, dua persepuluh detik lebih lambat. Tapi perbedaan terbesar adalah dengan ban baru, dan terlebih lagi pada saat time attack” begitu Quartararo membuka keterangan.

“Yang pasti kami tidak akan siap untuk balapan pertama, itu… Saya tidak akan mengatakan 100%, karena mudah-mudahan besok kami akan mendapatkan solusinya. Namun saat ini saya tidak merasa siap – dan saya tidak merasa nyaman dengan motornya. Dan itulah mengapa saya pikir ini pertama kalinya saya tidak memeriksa top speed. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan” .

“(Dibandingkan saat di Sepang test) hari ini, meski buruk saya mencoba untuk tetap tenang dan mencoba memahami cara mengendarai motor. Tetapi bahkan seperti itu pun sulit. Semuanya, dan bukan hanya pengeremannya. Kecepatan menikung, stabilitas, keluar tikungan, dan juga sulit menggunakan ban”.

“Biasanya di masa lalu anda menggunakan ban baru dan anda berkembang di mana-mana. Tapi sekarang, di pengereman tidak lebih baik, di [throttle] area pick-up tidak lebih baik, di bagian pinggir tidak lebih baik. Jadi, sulit untuk dipahami. Juga bagaimana motornya shaking dan segalanya, ini sangat sulit”.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

21 COMMENTS

  1. Spinning lagi kah?, mungkin karena semua silinder mengarah kedepan titik tumpu ya jug jadi kedepan,jadinya kalo ditambahin power yg berlebih saat akselerasi ban belakang kurang traksi karena silinder depan lagi semangat2nya nonjok2 kearah depan,tapi kalo dikasih mass damper belakang aka saladbox terlalu berlebih takutnya degradasi ban belakang bakal cepet abis pula saat leaning

  2. berikan motor kencang serahkan selebihnya kepadaku
    *eh kata kata siapa itu ya

    marmori kerja bakti aja di yamaha udah buat motor kenceng sembalapnya pada ngeluh

  3. Semua bisa teratasi kalo mbah darno ngasih yamaha honda dgn ecu program kanji mereka yg njengat2..biarlh pabrikan yurop pake aero2 lele..

  4. Apakah karena lebih banyak motor V4 mengakibatkan pengembangan ban condong dengan karakteristik V4? Karena data yg diproses oleh Michelin pasti didominasi V4.

Leave a Reply to Anak rantau Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here