TMCBLOG.com – Yamaha M1 di tangan duet Fabio Quartararo dan Diego Gubellini bisa berubah performa dan potensinya kurang dari 12 jam saja. Dari pesimis bahwa Yamaha akan siap untuk seri pembuka race MooGP pertama di Portimao sampai akhirnya bertengger di posisi Top 3 timesheet pada hari Sabtu. Bukan itu saja, race pace Fabio Quartararo dalam simulasi Sprint Race pun masuk dalam jajaran Top 3 sepanjang TMCBlog coba ukur di artikel spesial kemarin. Agak tidak mungkin, namun Yamaha seperti membalikan telapak tangan untuk mengubah M1 . . Apa sebenarnya yang dilakukan oleh duo Quartararo- Gubellini beserta seluruh anggota tim?

Jika jawabannya ingin singkat yang jelas solusinya adalah solusi Yamaha M1 ‘hybrid’. Mesin diambil dari motor spesifikasi tahun 2023 yang final touch-nya diulik oleh Marmotor pimpinan Luca Marmorini, sementara itu untuk sasis dan aero-body/fairing menggunakan model spesifikasi tahun 2022 yang sudah terbukti mengantarkan Fabio menjadi runner-up chamipionship 2022.

If ain’t broke don’t fix it

“Kemajuan hari Minggu tidak ada hubungannya dengan hal baru, tetapi karena komponen lama,” tegas Fabio. “Itu juga banyak hubungannya dengan setup. Bagaimanapun, kombinasi ini bekerja dengan cukup baik. Pada hari sabtu saya hanya mencatat waktu 1:39,6 menit dalam time attack. Sementara pada hari Ahad saya bahkan melaju 1:39 detik koma rendah pada race pace. Jadi saya telah meningkatkan kecepatan balapan saya hampir satu detik,”.

“Kami membuat ban bekerja lebih baik dengan paket yang diganti pada hari Ahad” aku Quartararo. “Dan pada hari Sabtu, balapan sangat menuntut fisik karena motornya agresif dan tidak mau berbelok. Jadi kondisi terburuk yang dapat Anda bayangkan terjadi bersamaan. Pada hari Ahad kami kembali untuk mencoba dan menguji hal-hal yang baik,”.

“Di Yamaha kami mengendarai motor yang sama selama hampir empat tahun, setidaknya tiga tahun. Tetapi banyak yang telah berubah untuk tahun 2023. Namun saya pikir itu terlalu berlebihan. Lawan membuat sedikit modifikasi setelah 2022. Dalam tiga tahun terakhir kami juga selalu mengambil langkah kecil di Yamaha. Kami hampir selalu memiliki motor yang sama, sekarang benar-benar berbeda,”.

“Kami tersesat pada hari Sabtu dan pada hari terakhir di Portimão kami kembali ke apa yang telah berhasil dengan baik selama beberapa tahun terakhir. Kami sekarang memiliki sedikit modifikasi dan menggunakan mesin baru 2023. Ini akan membuat musim sedikit lebih sulit di awal. Tapi jika pekerjaan berlanjut di Yamaha dan parts baru masuk, kami bisa menjadi yang terdepan di paruh kedua musim ini”.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

31 COMMENTS

  1. tumben all new, enjin, sasis, aero… kalo set up time attack gk bs d ajk belok coba pake gaya dear wheel steering..

  2. FQ udah terbiasa sistem Kando,begitu dirombak total jadinya langsung kayak anak hilang.
    Ini jg mencerminkan kalo dia pindah pabrikan mungkin jg sangat kelabakan dalam beradaptasi

    *Awalnya coba untuk tak terlalu menghiraukan,tapi makin kesini Cloudflare ini bikin ribet, jadi berpikir Disqus kayaknya tidak buruk

  3. Dalam banyak komentar tentang motornya ini anak kelihatan humblenya dan simple, hallaah…mirip dgn gaya marq mengomentari motornya. Tapi kali ini ane suka statement optimistisnya di akhir kalimat.
    Walaupun scra logika Peco masih jadi kandidat terkuat juara tahun ini, ane tetap jagokan Quartararo.

  4. Waduuuuuh Yamaha jadi seperti Honda, cepat tapi susah belok.
    Sedangkan Ducati cepat tapi mudah belok.
    Pekerjaan berat buat tehnisinya Yamaha+Honda nie untuk melawan Monster Desmo

  5. Sepertinya yamaha sengaja menyimpan setup andalan jika opsi lainnya tak mampu membuat kecepatan mendekati dukati. Namun 8 dukati terlalu banyak utk dilewati inline sendiri. Performa morbidelli masih angin anginan. Masih susah fabio melawan ducati kecuali bisa kabur ditikungan 1.

  6. Morbidelii layak dganti taun depan..
    Stoprak atau martinator bolehlh,
    M1 mnyembunyikan part pamungkas sepertinya buat paruh kedua karena begitu syulitt nya melawan 8 ducati lurr d grid..

  7. Paket hybrid ini yg semestinya muncul di 2022 dan bisa memastikan FQ20 jurdun 2022.
    Sayangnya problem reability mesin baru terlambat diketahui.
    Sdh tdk cukup waktu untuk diperbaiki

    • Motor dgn konfigurasi panjang langkah (stroke) yg lebih jauh/panjang dibanding kompetitornya pasti akan ada sedikit treatment khusus untuk mengatasi masalah reliabilitas/keandalan mesin.

      Makanya kebiasaan M1 kalo saya perhatikan itu adalah motor paling pertama untuk buka mesin ke-2, 3, dst. Alias termasuk pabrikan yang paling cepet untuk pergantian/rolling penggunaan mesin. Kemungkinan ada hubungannya.

  8. kayaknya untuk sekarang setup sasis dan lain lain harus dites kasih ke morbi (m1 spec full 2023) sampai dia dapat pace nya sedangkan biarkan fabio pakai versi hybrid dulu untuk awal awal race
    buat ambil data juga apalagi cuma 2 motor aja kan yamaha tahun ini
    jadi morbideli sebagai rider pengembang sekaligus buat nyari kecepatan dia sendiri
    buat yamaha secara championship tahun 2023 bagi gw bisa finis top 3 aja dah bersyukur

  9. Wak mau tanya, apa bisa satu team pabrikan motogp pakai mesin yang berbeda atau pakai set up yang berbeda? Misalkan “yamaha” , fabio pakai mesin/set up 2019 trus morbidelli pakai mesin/set up 2023? Jangan di bully kawan. Saya gampang nanges.

  10. Kalo mesin yg berbeda misalnya vabio pake yg versi 2022 dan franco yg 2023 setau ane bisa, tapi sama2 ga bisa diapa-apain pas sdh disegel buat race sepanjang musim.
    Nah untuk sasis bebas diutak-atik, aero fairing yg hanya bisa 1x diupdate sepanjang musim.
    Maaf kalo keliru

Leave a Reply to Damen Bahagia Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here