TMCBLOG.com – Jelang race weekend di sirkuit Chang, Buriram – Thailand, TWMR juga merilis line-up pembalap permanen/reguler untuk kelas Supersport SS600 ARRC musim 2023. Secara umum impresi yang bisa TMCBlog lihat saat pertama kali meneliti line-upnya adalah kekuatan antar peserta terlihat sangat imbang antara rider dengan mesin Honda CBR600RR versus Yamaha YZF-R6.

Kelas SS600 ini juga merupakan salah satu kelas dengan handicap maksimum umur untuk pesertanya dalam regulasi, jadi ya memang semenjak beberapa tahun terakhir bisa kita lihat lineup-nya cukup fresh, muda muda dan selalu dinamis. Untuk tahun 2023 ini kita bisa melihat beberapa pembalap baru seperti Adenanta dan A.M Fadly yang baru naik dari kelas AP250 dan ada pula pembalap ‘baru tapi lama’ seperti Gerry Salim yang juga akhirnya pindah kelas ke Supersport tahun ini.

Secara umum line-up pembalap reguler kelas SS600 di musim 2023 tercatat ada 14 pembalap yang terdiri dari 7 pembalap menggunakan Honda CBR600RR dan 7 pembalap lainnya menggunakan Yamaha YZF-R6. Dari ke-14 pembalap tersebut, 4 di antaranya adalah pembalap Indonesia dari dua team factory AHRT (Astra Honda Racing Team) dan YRI (Yamaha Racing Indonesia). Peta kekuatan selain rider asal Indonesia di kelas ini juga nggak main-main sob, dengan hadirnya pembalap yang kuat seperti Khairul Idam Pawi, Ratthapong Wilairot, Nakarin Atiratphivapat, ataupun Helmi Azman yang terkenal memiliki performa sangat kuat di kategori Supersport Asia.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

11 COMMENTS

  1. Wkwk yg protes kelas AP250 di ig dengan alasan gak adil, ninja dan cbr disuruh tambah bobotnya. Begitu dikasih tau regulasinya baru pada diem wkwk

    • Lawannya 959cc euy tapi R6 versi WSS juga ngeri. Beda teknisi, beda Budget, beda pembalap, beda juga hasil meski motor sama😁😁✌️✌️✌️
      BTW di ARRC ini gak bisa ya pake tuh motor offside cc kayak Di WSS? Biar bervariatif aja gitu. Hehehe😁😁😁✌️✌️✌️

  2. Gerry lebih cocok dikelas ini , adenanta juga..

    Galang gak bisa diharapkan, a.m Fadly bikin penasaran, karena zaman dulu ikut ss600 masih terlalu muda dan minim jam terbang jadinya kelabakan saat di manual tech

Leave a Reply to Teguh Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here