Tmcblog.com – Sampai Jelang race weekend  pembuka motogp 2023, tmcblog coba lihat minimal ada dua jenis diffuser downwash yang dipasang dan diuji oleh HRC di sisi samping bawah Fairing Honda RC213V. Bentuk dan posisinya mirip, namun Untuk membedakannya salah satu jenis memiliki bukaan (bolong) di samping sementara satu lagi full tunnel tertutup samping seperti yang dipakai Ducati Desmosedici GP selama ini. Via artikel ini kami mau mencoba sedikit menganalisa kemungkinan perbedaan fungsi dari kedua jenis diffuser downwash ini.

Tipe diffuser Downwash pertama memiliki bentuk yang lumayan lebar ( HRC menguji berbagai ukuran luas diffuser ke seluruh pembalapnya ), memiliki bukaan cukup lebar disisi samping dan tentunya juga memiliki bukaan di bagian bawah. Yang menarik adalah diffuser tersebut selain memiliki bukaan input dari depan, juga terhubung ke ventilasi pembuangan panas dari mesin dan ini lah yang menjadi pembeda cukup signifikan dengan diffuser desain dari Ducati . . Artinya ada aliran udara panas  yang mengalir di tunnel difusser

P.V = n.R.T

Rumus umum dari Gas ideal di atas menunjukan hubungan antara tekanan dan Temperatur. Jika temperatur tinggi maka tekanan akan tinggi. Nah inilah yang tmcblog pikir agak sedikit kontradiktif dengan tujuan downwash duct sebagai bagian dari ground effect. Karena pada tujuan Ground effect, kehadiran tunnel umumnya diperuntukan untuk menambah kecepatan udara yang nantinya akan menurunkan tekanan.

Dan turunnya tekanan akan membuat hadirnya perbedaan tekanan di daerah samping fairing. Hadirnya Perbedaan tekanan adalah resep utama untuk menghasilkan downforce dalam teorema umum Bernoulli. Lihat deh . . Jika tujuannya downforce, Kita butuh menghadirkan tekanan rendah dari tunnel diffuser tersebut. Jika hadir panas, maka tujuan untuk menurunkan tekanan akan berpotensi gagal karena udara panas logikanya akan menghasilkan tekanan tinggi. So kesimpulan sementara tmcblog adalah diffuser downwash Honda RC213V dengan bolong/ bukaan di samping bukan untuk ground effect.

Jadi tujuannya difuser bolong untuk apa?

Menurut tmcblog tujuan diffuser RV213V dengan bukaan besar di samping ini adalah untuk memanage aliran udara panas yang dihembuskan dari balik radiator yang berfungsi mendinginkan mesin.  Seperti kita ketahui beberapa tahun sebelum ini pembalap honda dan Test ridernya Stefan Bradl kerap mengeluhkan udara panas yang dihembuskan sistem pendingin yang menerpa kaki mereka yang berpotensi menyebabkan cidera di kulit. Dan mengarahkan aliran udara panas menghindari kaki menggunakan tunnel diffuser sepertinya cukup masuk akal.

Sementara itu di test sepang dan portimao, Stefan Bradl terlihat sempat mencoba tunnel difusser downwash tipe kedua yang secara umum mirip desain ducati dimana inputnya hanya dari udara depan. Tipe difusser Ini disinyalir kuat memiliki fungsi yang sama dengan difusser downwash Ducati yakni sebagai sistem ground effect yang menghasilkan downforce.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

16 COMMENTS

  1. Kalau dilihat dari rampingnya Body Honda, wajar dia mengalami kesusahan dalam managemen udara panas.

    Bagaimana dengan kompetitor berkonfigurasi V lainnya?
    Cenderung gemuk dan tertutup di bagian luar Fairing, bagian luar Fairing hanya berfungsi sebagai managemen angin. Macam sidepod ala motogp. Lalu bagaimana udara pans di buang? Ya melalui bentuk Fairing yg gemuk, dengan udara panas dibuang melalui dalam Fairing Seperti punya aprilia.

    Kalau di F1, sidepod sebisamungkin sebagai managemen angin untuk penambah downforce disayap belakang seperti undercut yg terlalu menukik sebelum sampai sayap belakang ada RB, atau kolam ala ferarri. Tapi semua itu diatur sedemikian rupa supaya tidak tercampur udara panas dari radiator/mesin..

    Tapi aneh dengan yg dilakukan HRC di motogp, udara panas(dari mesin dan radiator) dicampur udara dingin(bebas dari depan) dengan harapan memperoleh efek venturi yg sama seperti ducati atau aprilia. Jelas sekali kepadatan udara bebas(dingin) beda dengan yg dihasilkan dari radiator & mesin yg panas..
    maka dari itu, dulu saat balapan malam seperti di Qatar, DUCATI belum memakan semua aero fairing lengkap, karna blm ada aturan pembatasan maksimal pergantian aero dalam semusim.

    Maka dari itu konsep di F1, siapaun bisa meniru tampilan luar, tp tidak dapat meniru(melihat aliran angin) alasan kenapa desain itu dibuat.

    Coba konseling sama Kakek Newey, yg bisa melihat “ANGIN”

    • mgkin di situlah kelemahan HRC kgk ada insinyur dewa angin… hrs panggil avatar hehehe..

      dan tentu semua itu juga tak luput dr kesombongan HRC yg selama ini jurdun berkali2 hingga tak mau contoh tim sebelah..

      patokanya adlah disaat ducati awal pakai salad box dan honda baru mengikuti nya maka selama itulah HRC ketinggalan riset…

  2. Itu sepertinya juga berfungsi menambah kestabilan di area bawah wak, karena kan wing pasti ketabrak udara dan akan menambah gaya juga ke motor, entah gaya ke atas atau bawah.

    Transfer gaya kestabilan dari wing itu mengikuti pola baut dan posisi baut yang mengikat wing itu serta dari geometri wing itu sendiri, sepertinya lebih njlimet wak kalau membahas rumus ini. Paling tidak harus ketahui geometri dari wing itu pakai pola integral, terus tekanan udara yang diterima dari ukuran wing tersebut pakai komputasi dinamika fluida / cfd, lalu perhitungan gaya dihitung lewat transfer ke baut dan posisi baut yang mengikat di fairing motor itu sampai ke sasis dan finish di ban. #cmiiw

  3. Malah menghilangkan booster yg diciptakan prof.bambang,padahal mesin H semakin panas semakin kencang bahkan diwacanakan mencopot radiatornya

  4. Ducati = sidepod redbull
    Honda = zeropod mercy,
    Dan tau sendiri hasilnya,
    Sebelum era aero honda masih bisa unggul tetapi masuk era aero honda keteteran melawan angin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here