TMCBLOG.com – Saat artikel ini dirilis, Pengadilan banding MotoGP belum menentukan keputusan akhir Resmi dari banding yang dilakukan Oleh Repsol Honda (HRC ) atas  ‘ Modifikasi ‘ keputusan yang telah dilakukan Oleh FIM MotoGP stewards pada hari selasa setelah Marc Marquez dipastikan absen pada MotoGP Argentina 2023 yang lalu. Namun beberapa Opini di Eropa seperti yang telah dituliskan Oleh AS, Marc Marquez diperkirakan akan Memenangkan Banding.

Opini ini masih berbasiskan General feeling dimana Marc dan Repsol Honda akan memenangkan banding yang saat ini ada di Pengadilan Banding MotoGP, di mana Jika telah diputuskan secara resmi nanti ia akan dapat menjalani balapan normal di CoTA tanpa keharusan menjalani dua kali Hukuman LLP saat race.

diperkirakan Akan ada Banyak perdebatan Hukum di prosesnya, namun ada satu hal Yang menarik dimana diceritakan Oleh AS bahwa ketika Dewan Komisaris Penal Stewards memberi tahu juara delapan kali itu bahwa dia harus menjalani sanksi Dua kali LLP di Argentina, Marc Marquez  berulang kali bertanya dan Mencoba Mengkonfirmasi kepada FIM Steward apakah hukuman double long lap aslinya hanya berlaku untuk MotoGP Argentina.

Dan Mnurut AS, Marc berulang kali memperoleh jawaban pula dari FIM Steward yang jawabannya adalah YA. Setelah mendengar jawaban tersebut pebalap Honda itu akhirnnya menandatangani surat sanksi. Ya, secara umum apapun bisa terjadi pada pengumuman pengadilan banding FIM, namun AS melaporkan bahwa Marc Marquez dan HRC berpotesi Memenangkan Banding.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

37 COMMENTS

  1. Freddie Spencer dan jajarannya pas mutusin ini sambil mabok kah? Berulang kali Marc bertanya apakah double LLP ini untuk di Argentina? dan jawabannya ya. Gua baca juga katanya keputusan ini keluar setelah tau Marc cedera. Ada yang bilang juga sebelum mengetahui Marc cidera. Tapi ga ada hubungannya si sama itu.

    Intinya gak jelas, wess

  2. Hrc mulai gerahh..
    Sepertinya kalaupun menang pasti perdebatan d kalangan pembalap dan team akan ada..marq ujung tombak honda kalo kena doble LLP alamat zonk..

  3. Peluang menang cukup besar,kurang teliti yg ngasih hukuman,sudah final & tertulis hukuman di Argen
    Kalo mau ngerubah aturan ya kalo ada kasus setelahnya,bukan yg sudah resmi ditetapkan/tertulis yg dirubah

  4. Inget markus dan haerce bisa menerima hukuman itu. Yang dipermasalahkan adalah kata kata “bersifat final dan tidak dapat dirubah” tau tau ditengah jalan bisa berubah.

  5. ternyata eh nyatater, eropa supremacy vs nippon benar adanya…

    stop sbntar nonton motogp, regulasinya sudah ngaco.

    • American brands are lagged so far behind that they’re not even bother join motogp/wsbk anymore (lah emang selalu kayak gitu ya)

  6. Untuk kali ini saya dukung rht dan marc,,,andai benar menang maka
    “Peraturan hrs tetap ditegakkan walaupun pahit dijalankan diatas kesalahn dorna sendiri”
    Kalo tdk d jalankan ya akan mnjdi presenden buruk buat kedepanya(steward plinplan)

  7. Kalaupun bisa menang banding, yg di khawatirkan adalah membalap dengan motor yg performa nya masih dibawah pabrikan lain, pasti akan lebih mengeluarkan kemampuan, (110%)& itu rawan sekali untuk “crash”

  8. Jika FIM Steward kalah, apakah mereka akan menuntut LLP atas Marquez diterapkan di seri Argentina 2024?
    Jangan lupa, tidak ada tanggal-bulan-tahun dalam surat penalti tsb.

  9. Kesampingkan masalah legalitas.
    Jika kita kedepankan sportivitas dan komitmen, HRC &Marquez menjadi contoh yg sangat buruk.
    Pertama, mereka melihat celah untuk lolos dari hukuman…artinya mereka mmg merasa tidak bersalah dan menolak melaksanakan hukuman.
    Kedua, setelah kejadian crash tsb Marquez sok2an ngaku bersalah dan siap menerima penalti….ternyata bullshit doang

    • Baca dong, hukuman itu awalnya berlaku disirkuit argentina dan bersifat final, tp knpa pada saat marc absen diargentina malah dirubah

      • Bukan masalah cek sampai 8x.
        Tapi karena steward FIM tidak tau kalau Marquez cidera dan ada peluang tidak bisa tampil di Argentina.
        Justru dengan mengulang2 pertanyaan, susah sejak awal Marquez melihat celah regulasi tersebut.

      • FIM merubah keputusannya walaupun bersifat final karena kedepankan tujuan dan semangat dari penalty tsb.
        Jika mereka tidak revisi, Marquez akan lolos dari hukuman penalti.
        Tidak semata kaku aspek legalitas.
        Kalau memang HRC dan Marquez punya jiwa bushido, mereka tidak akan banding atas keputusan FIM.
        Sesederhana itu.

        Dengan bandingnya HRC, terbaca jelas sifat mereka

  10. kyk e jelas menang, krn uda tanda tangan kesepakatan, dr marc sendiri krn kecil kemungkinan menang di argentina + double LLP mending rehat utk recovery yg sakit habis tumbukan, krn di COTA chance menangnya besar di sirkuit anticlockwise

Leave a Reply to Ke Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here