TMCBLOG.com – Bicara mengenai kondisi trek aspal sirkuit Pertamina Mandalika, salah satu yang selalu hadir dibicarakan para pembalap baik itu dari ajang WSBK dalam dua kali pertemuan terakhir adalah sempitnya racing line dimana hadir karkas dari karet ban yang membuat bentangan aspal di jalur tersebut memiliki grip yang bagus. Salah satu penyebab yang umumnya digaungkan oleh pengamat adalah kurangnya acara track day di sirkuit ini. Padahal semenjak re-surfacing terakhir, acara track day baik mobil dan motor sudah cukup sering dilakukan di sirkuit Mandalika, tapi kenapa racing line belum terbentuk?

President Director MGPA, Mas Priandi Satria selaku pengelola Sirkuit Mandalika kepada TMCBlog dalam acara podcast MotoGP Trans7 terbaru yang videonya bisa disimak di awal artikel mengatakan bahwa kesulitan yang dialami oleh MGPA selaku pihak operator sirkuit adalah karena dengan motor motor yang sering melakukan track day selama ini secara umum masih belum mumpuni membuat racing line terbaik.

Menurut mas Andi – nama sapaan beliau – motor motor 250 cc atau bahkan 600 cc dan 1000 cc pada setiap acara track day dengan kualitas ban dan talenta/skill ridernya secara umum belum match secara performa dengan apa yang dilakukan MotoGP atau WSBK. Sehingga sulit mengharapkan karkas ban track day bisa memberikan hasil optimal untuk ‘membersihkan’ racing line. Namun begitu MGPA tidak lantas patah semangat, mereka mencoba mencari solusi lain yang akan dicoba jelang gelaran MotoGP Mandalika akhir musim 2023 ini.

MGPA mencoba mendatangkan alat/mesin yang bernama Hook Master 4000 4 Tire Rotating Drag. Jadi mesin tersebut akan memutar roda roda ban karet di belakang sebuah traktor dengan arah putaran berkebalikan laju kendaraan yang menempel dengan tekanan tertentu di atas permukaan aspal dengan tujuan menghasilkan line karkas karet ban di atas permukaan trek.

Yes sebuah ikhtiar yang patut diapresiasi dari MGPA Mandalika walaupun patut dikepoin apakah grip trek hasil scrubbing ini akan bisa lebih memenuhi keinginan pembalap MotoGP akan kualitas Grip Aspal Mandalika.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

26 COMMENTS

  1. yah setidaknya ada respon dr MGPA lah, meskipun kyknya emg lebih bagus sering2 dibuat event roda 4, ga tau krn kondisi alam atau emg krn masih ada kegiatan konstruksi disekitar, tapi emg kyknya lintasan Mandalika lebih cepat kotor dan punya warna aspal yg tidak sama dgn sirkuit2 lain, btw, di Termas juga punya isu yg sama kalo ga salah, krn jarang dipake dan lintasan jadi kotor,

    • Karena jauh… Bikers bali bahkan ada rutin track day meski gak tiap bulan. Cba sirkuit dibali, track day dan event otomotif bisa tiap minggu. Krn dr Jawa jg gak mikir kebali sambil liburan. Bule jg bakal suka ikut

      • seingat saya itu kan sirkuit jadi dibikin dengan konsep awal street circuit (sirkuit jalan raya) kenapa gak dibuka aja area nya buat jalanan?..
        hehehee..

        • Padahal sirkuit jalan raya seperti singapur, monaco juga dipakai tiap hari sebagai jalan raya, aman2 saja

          Memang kualitas batu dan aspal mandalika sepertinya kurang memuaskan, batunya mudah lepas dari aspal, ya mungkin karena kadar aspalnya sedikit agar pori2 lebih besar jadi cepat kering.

        • @zzz batu mudah lepas itu aspal yg lama kalo yg baru mah ngga karena beda material dan tehnik pengaspalannya.

        • @Nugie: itulah yg selalu terjadi di negeri ini atas apa yg menjadi fasilitas umum. Setelah jadi kadang pihak pembangun (dalam hal ini negara dan swasta yg membuat) selalu kuatir ini dan itu padahal hal ini seharus nya sudah menjadi analisa dampak pembangunan sejak awal…

  2. mudah2an bisa membuat balapan makin seru, krn dr layout-nya potensial bgt utk terjadi banyak fight sepanjang race, sebelum2 ini potensi itu ga bisa keluar krn rider pada ga mau ambil resiko keluar racing line utk overtaking,

  3. Yep, ini sudah termasuk berusaha. Ya Mungkin di MotoGP harus pake Michelin semua, hehehe. Soalnya kalo di WSBK semua kelas pake Pirelli, jadinya pasti ngaruh. Kalo emang sifat Dunlop kayak gitu, ya kemungkinan tetap gak terlalu ngefek ke racing line.

  4. Track day rutin malah dilakukan bikers bali… Siapa suruh bkin sirkuit jauh dsana. Coba bikin dibali, beda crita. Tiap minggu bahkan hari akan ada track day.

    • yah boss. seperti penjelasan di video.. kalau cuma di pakai track day.. tidak akan terbentuk racing line yng diharapkan.. orang track day pakai ban motor harian.. jadi mana ada karkas ban yang menempel.. belum lagi skill pembalapnya.. power motornya.. semua itu pengaruh untuk menciptakan racing line yang ideal di sirkuit baru..

  5. Ganti pake Michelin pilot aja,kalo masih ngeluh tinggal jawab “lho kami sudah mengusahakan pakai ban dari brand Anda, berarti salah anda sendiri bikin spek ban terlalu ghaib”

  6. Klo lintasan bisa grippy dengan banyak karet ban yg menempel di aspal, trackday bukan opsi yg tepat sebenernya

    Paling bener ya event balap entah itu Mandalika racing series , ARRC , atau klo mau australian superbike jika perlu hehehe

    Pokoknya klo tiap 2 bulan ada ajang balap disana , racingline bakal terbemtuk

  7. malah kebayang Vespa yang ban banyak gitu depan blkg ,🤣

    Sering sering dipake balap road race aja lumayan kan

Leave a Reply to Pertamax7 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here