TMCBLOG.com – Yamaha Neo’s, Skuter Listrik yang pernah di Perkenalkan Di Ajang IIMS 2023 yang lalu Oleh Yamaha Indonesia sejatinya adalah Produk skuter listrik produksi massal “setara 50cc” pertama Yamaha yang dirilis di pasar Eropa dan sempat menandai awal era baru yang menarik dari model nol emisi  pabrikan Jepang.

Secara umum baik setelah melakukan Impresi fisik maupun Impresi riding, Secara umum ergonomi dan detail fisiknya sudah cukup proper untuk setara Kuter Kuter Komuter ICE Yang saat ini beredar Luas di pasaran. Yamaha Neo’s Menampilkan gaya yang sederhana dan kompak bersama dengan posisi berkendara yang santai

Dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang dapat dilepas, di awal Yamaha Neo’s diklaim dapat memberikan jangkauan jelajah sekitar 37km ( mode standar dengan suhu 25 C°), Nah Mulai April ini Yamaha Secara global mengumumkan bawa NEO’s memiliki opsi dengan jangkauan yang diperpanjang hingga 68km ( mode standar dengan suhu 25° C) menggunakan keuntungan dari Baterai Ganda

Terletak di bawah kursi flip-up, dua baterai lithium-ion portabel dirancang untuk mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi selama 10.000km atau 2 tahun – dan dapat diisi ulang saat menggunakan skuter atau dengan mudah dilepas dan diisi ulang di kantor atau rumah.

Di eropa sendiri nanti Pada Mei 2023, NEO dan NEO Dual Battery akan ditawarkan dalam warna Aqua baru yang cerah bersama dengan versi Milky White dan Midnight Black yang ada, memberi pengendara skuter pilihan yang lebih besar dari transportasi perkotaan nol emisi, nol kebisingan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

13 COMMENTS

      • Jarak cuma 37 – 68 km? Rekom ganti baterai tiap 10rb km?…. Buang buang duit… Kabarnya motor listrik itu klo baterai soak harga jual kembali jatuh banget……

        • kan batrenya tuker.
          gimana cara soak nya itu batre?

          musi dicek dulu, pabrikannya akan gantiin otomatis batre2 soak dan recycle, apa ada jatah tiap motornya

  1. Nmax ku baru 4 bulan udah 12000 km . Full tank 300km lebih . Blm lagi tenaganya jauh. Masih jauh deh sepertinya teknologi listrik terlalu dipakasakan menteri segala urusan yang punya saham batubara penyuplai PLN

  2. motor listrik terlalu dini untuk dipaksakan menjadi pengganti motor bahan bakar, teknologinya belum sejajar dengan utilitas masyarakat skrg, kalau di jadikan pendamping mungkin bisa sekedar mengurangi penggunaan bbm 50% nya, tp klo untuk menggantikan masih terlalu dini…kecuali nanti ada penemuan yg bisa bikin motor listrik bisa minimal 200 km sekali cas speed 100 – 140 km/jam….atau ada yg menemukan sepeda motor tenaga nuklir yg ga perlu cas dan isi bbm berbulan2….

    • ga ada yang maksakan om,
      sama kek 2tak ke 4tak.
      cuma momok ketakutan para pecinta 2tak waktu itu.
      sekarang momok ketakutan para pecinta 4tak.

      motor mah sama aja mo 4tak apa 2tak apa ev. selama dirawat.
      kalo ga dirawat motor belum setaon, mo kata pake metalurgi no 1 juga ngebul

      • Kendala utama tetep di batre sih.

        Batre itu umurnya pendek, segala hal yg sifatnya elektrikal identik dengan “rewel”, keliru dikit gak mau jalan, kebocoran, kepanasan dan arus pendek jadi musuh utama, belum lagi output daya kuda kecil, dan yang lebih parah harganya yang mahal (karena memang bahan utamanya mahal). Tapi kalo problema itu udah teratasi, EV pasti bisa kok berkembang, sama kayak 4tak yg tumbuh menggantikan 2tak.

  3. modal 2 batre buat tenaga sama jarak segitu mana cukup, buat warga wakanda yg cocok tuh motor bertenaga nuklir 😀

  4. lebih baik tenaga listrik cuma belum optimal menurut saya kalo tenaga nuklir udah keluar dari topik karena misinya adalah nol emisi dan ramah lingkungan …

Leave a Reply to Sanjaya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here