Saturday, 21 December 2024

Dan Rossomondo : MotoGP tak harus meniru Drive To Survive – Netflix

TMCBLOG.com – Dikombinasi dengan keadaan yang sangat mendukung yakni saat pendemi dimana Semua Orang terpaku hanya pada lingkungan Kecil rumahnya ketika itu, Drive To Survive terbukti menjadi salah satu produk Pandemi yang paling sukses, terutama Sukses menghadirkan fans fans baru Untuk Formula 1 sehingga mengubah Citra Balap jet Darat beroda empat ini naik begaikan Roket. MotoGP sempat berupaya Meniru Upaya formula 1 ini dengan merilis MotoGP Unlimited di Jaringan Amazon . . namun tidak sesukses Drive To Survive

Salah satu Indikatornya adalah tidak banyaknya penambahan fans fans baru akibat menonton MotoGP Unlimited. Apakah Ini karena MotoGP sudah kehilangan Momentum berharga pandemi yang membuat Orang Lebih sering melototi layar digital mereka? ataukah Konten Filem Dokumenternya sendiri yang tidak se-greget DTS? atau Hal hal lain seperti Tingkat Viralitas Konten di Amazon yang tidak se masif Konten di Netflix?

Namun semua pertanyaan yang sempat terlihat di kepala netizen penggemar MotoGP ini sedikit banyak berbeda dengan apa yang ada di benak Pejabat CCO MotoGP baru Dan Rosomondo yang hadir setelah sukses Di NBA.

Di gelaran MotoGP Austin Texas Pria Amerika keturunan Italia ini mengaku telah sedikit mengevaluasi dan memberikan penilaian dan Solusi mengenai apa yang akna ia Lakukan melihat ke-tidak suksesan MotoGP Unlimited mengerek fans Baru MotoGP.

“Saya pikir ini adalah awal baru untuk MotoGP, tetapi bukan karena ada sesuatu yang rusak atau tidak berfungsi. Ini tentang ingin memulai olahraga ini dengan cara baru yang berbeda. Saya tidak ingin membidik terlalu tinggi. Namun saya pikir satu hal yang akan segera kami ubah adalah bagaimana kami menyampaikan kepada publik betapa luar biasanya pengemudi kami pada mereka yang sudah mengikuti kami”.

Saya telah berbicara banyak dengan Netflix dalam beberapa tahun terakhir, untuk pekerjaan saya sebelumnya. Saya pikir Formula 1 telah membuat mahakarya dengan Drive to Survive-nya, tetapi juga terbantu dengan pengaturan waktu karena muncul saat pandemi merebak. Kami semua betah di sofa dan kami semua melihatnya. Mereka pandai menunjukkan di balik layar paddock.

Haruskah kita melakukan hal yang sama? Tidak. Haruskah kita melakukan sesuatu yang dapat menutup jarak antara kita dan mereka? Ya, pasti. Tapi saya tidak mau meniru ide orang lain, saya yakin bisa banyak ide untuk melakukan sesuatu dengan cara kita, tanpa meniru ide orang lain”.

“Ada begitu banyak peluang untuk sudut pandang ini di media modern, ada banyak skenario untuk dijelajahi. Anda harus ada di mana-mana, itu sudah pasti. Kami pasti akan memiliki strategi media sosial baru, kami akan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga, kami harus bercerita dan kami dapat melakukannya dengan mitra yang kami miliki sekarang tetapi juga melakukannya melalui mitra baru. Yang penting semuanya berorientasi pada dunia ini, yang sangat menarik bagi saya ”.

11 COMMENTS

  1. lebih baik fokus ke pasar Asia dan Afrika dimana ekonomi lagi pesat2nya berkembang, dan juga punya kultur sepeda motor yg besar terutama di emerging market, jgn buat MotoGP jadi olahraga yg cuman menargetkan kelas atas udah pasti kalah sama F1,
    dan gw berharap sih motor MotoGP harus dikurangi lagi powernya biar bisa lebih dinikmati oleh penontonnya langsung di sirkuit, kalau liat era GP500 era 80an 90an dimana penonton masih bisa menyaksikan balapan dgn jarak yg lumayan dekat dr lintasan kyknya lebih asyik aja gitu,, F1 sampai skrg bisa melakukan hal tsb krn ga butuh run off lebar, sdgkan MotoGP makin lama run off makin lebar, jarak penonton makin jauh dr lintasan, meskipun ada Videotron tapi tetap kurang asyik sih menurut gw,
    IMHO

  2. Gimana mau seru, overtake aja susah efek diseragamkan beberapa part.
    Ketinggalan 0.5 detik aja sudah terlempar dari 10 besar qtt.
    Jangan berharap ada hero yang di elu-elukan, start dari belakang bisa menang, start dari pit line bisa 3 besar.
    Pembalap mau all out yang ada malah bonyok sendiri, karena tampil all out tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan. Meleng dikit sudah tidak bisa ngejar yang depan.
    Akhirnya main aman, nursing tire, berasa turing.
    Ganti aturan atau ganti penyelenggara sekalian, ntar rame lagi 😀

  3. hak siarnya yg terlalu exclusive … orang jadi ga mudah di akses semua orang … jaman sekarang jarang orang nonton tv … yg pasti dibawa itu HP streaming lwt HP … lah klo streaming susah gmn mo banyak fans2 baru …. saya aja yg udh nonton dr era rossi naik motogp kesulitan bwt streaming … jadi males jatohnya bwt nonton mogogp

    • Padahal hak siar f1 jauh lebih eksklusif , motogp di kompas ada live stream , f1 gak ada , tapi fans f1 bertambah terus

  4. Segmen MotoGP beda ama F1
    Semakin kaya orang banyak beli mobil canggih ketimbang motor canggih
    Motor canggih cuman buat orang kaya yg emang hobi motor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP