TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui 5 pabrikan MotoGP pasca race weekend MotoGP seri ke 4 di Jerez tidak langsung pulang, namun langsung mengikuti test resmi Jerez di sirkuit yang sama. Dan salah satu pabrikan yang langsung gaspol mencoba part baru semenjak awal sesi adalah Yamaha.

Terlihat di motor Yamaha M1 besutan Franco Morbidelli, Yamaha tidak menggunakan knalpot panjang yang sempat mereka uji di sesi Practice ahir pekan Jerez. Knalpot tetap Slash-cut biasa, namun part winglet depan dan sidepod terlihat ada perubahan model baru.

Secara umum winglet depannya memiliki bentuk yang bisa dibilang senada dengan winglet 2022 yang sampai balapan seri ke 4 Jerez kemarin mereka pakai dan homologasikan untuk awal musim 2023. Namun juluran di bagian moncong depan dekat intake ram air terlihat lebih pajang. Perbandingan antara winglet depan 2022 dan winglet model baru ini bisa sobat lihat pada gambar di atas . .

Secara umum memang masih dipertanyakan, kenapa solusi winglet depan ya? Secara masalah Yamaha adalah masalah klasik mereka dari semenjak zaman Valentino Rossi yakni kurangnya grip roda belakang. Kehadiran winglet depan terlebih lagi dengan luasan lebih besar akan membesarkan grip depan. Yamaha butuh memperbaiki grip roda belakang agar mereka tidak kalah dalam berakselerasi saat keluar tikungan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

13 COMMENTS

  1. Masalahnya buat belok berat…😁 Pengaruhnya kan winglet besar sekali untuk aerodinamis jadi bagian depan yang di utik utik, mungkin begitu

  2. tapi wak Fabio saat ini emg mengeluhkan front end feeling yg membuat doi ga bisa 100% push utk time attack, jadi intinya masalah M1 nambah lagi dan masalah yg nambah itu jauh lebih besar dr masalah2 sebelumnya,

    • Betul, kmrn di Jerez Quarta mmprmslhkan front end dan ini jdi masalah baru bagi Yamaha. tpi mmg grip blkg Yamaha jg blm sempurna. Mgkin krna ngurusin blkg ribet jdi mending skrg ngurus maslah barunya aja, yg masalah lama bodo amat udh pusing 🤣 .

      Lagian progress pengembangan Yamaha sangat sangat lambat dibanding motor lain bahkan pabrikan yg sama” dari Jepang, Honda, skrg pnya gebrakan” baru walaupun blm kliatan hasilnya tpi dinamikanya jelas dan banyak. Ibarat kalau kcepatan pengembangan pabrikan lain itu 100km/h nah Yamaha cmn 30Km/h.

  3. yang bikin kepo ini kenapa pabrikan jepang seolah kalah telak dengan ducati , padahal pabrikan jepang terutama honda punya dana yang cukup besar …
    apa mereka sekarang gak all out karena alasan tertentu
    Melihat HRC di MotoGP yang belakangan ini terseok-seok mengapa mereka seolah tidak sanggup mendatangkan mesin yang super dan over power. apakah kita masih suka nyari alasan klasik dengan membahas masalah ecu?

    Maksud saya begini, apa bener problem Honda dan Yamaha itu ada d aero bodynya? sehingga tiap tes dan tiap tahun punya bentuk motor yang berubah-ubah, mengapa gak punya pakem bentuk aero yang stabil dan tiap tahun tinggal d tingkatkan d beberapa area sesuai kebutuhan, mereka seolah bingung mau ngapain sehingga semua hal d coba dan d rubah

    dan entah kenapa banyak yang gak suka ducati hanya karena masalah winglet, padahal saya lihat sudaj beberapa tahun aero body ducati bentuknya ya gitu-gitu aja gak banyak perubahan, yang paling mencolok belakangan ini mungkin hanya buntut dinosaurus nya itu

    saya coba cek desmo jaman dovi dan desmo 2023 ya bentuknya masih mirip, gak banyak hal berubah dari bentuk aero bodynya, yang saya lihat perubahannya hanya improvisasi dari bentuk winglet tahun sebelumnya

    tapi coba lita lihat pabrikan lain yang tiap tahun bentuk motornya berubah drastis dan yang d tempel pun lebih heboh dari punya ducati

    BTW jagoan saya Quartararo , tapi ketika yang saya suka kalah, saya gak ingin menyalahkan motor lain yang lebih kenceng dengan alasan yang aneh

    • Mungkin emang belum nemu pakem aero yang pas, soalnya Ducati dan Aprilia bentuk winglet depan emang kayak gak berubah, paling dikit2 aja, sedangkan 3 pabrikan lain ya masih nyari formula. Toh KTM, juga masih berubah2, selama belum nemu formula yang cocok ya bakal gitu terus. di F1 aja sebagai contoh hampir setiap seri ada aja ubahan minor di area Aero. Sebenarnya kalo MotoGP ya misal dana melimpah, paling rasional ya ubah sassis hampir di setiap race, tapi kan juga belum tentu berhasil, karena kalo gak cocok ya malah jadinya Rugi. Nah, pabrikan Jepang gak mau buru2 bikin inovasi minor2 banyak tapi belum tentu berhasil, mereka pengennya inovasi gede tapi langsung berhasil meski harus riset dan penyesuaian yang cukup lama.

    • Boleh dong..kalo saya yg awam simpulkan…
      Single ECU lah akar dari semuanya..
      Hehehe.
      Btw emang.mencurigakan sih sepertinya Yamaha n Honda anteng2 aja diobok2 Ducati…apa feeling gw mereka mau out bareng2?
      Secara jualan juga ssepertinya dah ngga ngaruh Race Sunday Sell Monday..
      Bagi Yamaha , duitnya bisa ngembangin motor komersial yg lain.

  4. kenapa tidak mencoba bermain di suspensi belakang,,,, dngn direndahkan sedikit …. kan cara demikian juga berhasil pda ducati saat berada di straight…. dngn menceperkan suspensi belakang sehingga punya traksi lebih.
    dan jika yamaha dri awal bs knpa g dicoba

  5. kok ga nyoba mass damper bento box dan stegosaurus belakang kalo emang grip belakang? berarti ada masalah yg lebih urgent yaitu grip depan,dgn lemahnya grip depan time attack jadi makin syulit,kita tahu kemarin kalo M1 start di belakang berpotensi jadi bom-bom car karena line menikung yg berbeza

Leave a Reply to Kesi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here