TMCBLOG.com – Hasil balapan MotoGP Jerez 2023 jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, khusus untuk Yamaha sepertinya memang menunjukan bahwa pabrikan Jepang ini berada pada situasi yang sangat sulit. Salah satu buktinya adalah jika kita melihat raihan Fabio Quartararo yang selalu berada di posisi dua grid pertama di Circuito de Jerez-Ángel Nieto dalam karir MotoGP-nya sampai dengan musim 2022. Namun pada akhir pekan 2023 yang lalu, juara dunia 2021 itu tertahan di Q1 dan hanya berada di urutan starting grid ke-16. “Empat tahun lalu saya adalah seorang rookie dan mencatat waktu 1:36 di Jerez. Saya merasa seperti pembalap yang jauh lebih baik sekarang, namun saya melakukan 1:37.0 – dan saya sudah berada di batasnya. begitu Quartararo memberikan gambaran kondisinya saat ini.

Melihat kondisi ini, mantan pembalap yang juga beberapa kali meraih gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha – Jorge Lorenzo pun seakan gregetan untuk memberikan pendapatnya. Pasca race weekend di Jerez, kepada MotoGP.com Jorge mengatakan “Yamaha tidak pernah memiliki mesin paling bertenaga. Konsepnya tidak ideal untuk mendapatkan tenaga maksimal. Di sisi lain, ia juga memiliki sifat yang baik, seperti stabilitas saat menikung. Motornya lebih lincah dan lebih mudah bermanuver di tikungan, yang memudahkan pengendara,”

“Namun, tampaknya mereka telah kehilangan sedikit kekuatan mereka dalam beberapa tahun terakhir, tetapi belum menemukan apa yang mereka butuhkan dari mesin, tenaga, atau akselerasi. Jadi motor mereka sekarang tidak benar-benar memiliki kekuatan seperti sebelumnya.”

“Saya tidak mengatakan Yamaha M1 adalah motor yang buruk. Saya yakin itu masih cukup kompetitif, tetapi tidak cukup baik untuk memperebutkan gelar lagi – terutama ketika ada Pecco Bagnaia yang sudah matang dan tujuh pembalap lain di Ducati. Merek lain seperti KTM dan Aprilia juga kuat. Sepertinya Yamaha sudah sedikit tersesat,”

“Anda tidak pernah tahu, tapi saya pikir saya mengenal motor dengan sangat baik dan bisa membantu mereka menemukan cara untuk mengembangkan motor. Sekarang mereka memiliki pembalap penguji lain. Dari luar sepertinya mereka sedikit tersesat,” tegas juara dunia lima kali ini. “Semoga mereka menemukan arah yang benar di masa depan, begitu juga dengan Honda.” – [Bersambung]

31 COMMENTS

    • Kalau antum buk blog ini lewat desktop, antum bakal bisa lihat kalau sebenernya dikiri dan dikanan itu ada banner gede

    • Honda kaga tertarik ngotot ambil ini paduka apa yak ? daripada bradl, atau tandem deh

      etapi hohe kalau dipaksa marc sentris kaya bradl agak yakin bakalan kaga mau sih wkwkw

  1. Coba dari pas masih ada tim satelit 2 pembalapnya dikasih motor pabrikan, kan lumayan inputan data makin banyak. Mungkin masalahnya bisa ketemu

  2. Yang bener adalah pembebasan aero yg bikin pabrikan lain mengimbangi corner speed yamaha. Sehingga yamaha brasa gak py kelebihan lagi. Padahal aero bkin pembalap tersiksa saat ada dibelakang pembalap lain kena turbolensi yg slh sdikit bakal dlosor. Konfigurasi mesin i4 tak akan bisa mengimbangi v4 jika aero msh dibebaskan. Kecuali ecu dan ban jg dibebasin. Bisa beda crita.

  3. Yamaha lelet dlm pengembangan, ga seagresif ducati aprilia, pun diwsbk ,kekurangannya tertutupi dgn membayar mahal pembalap top, macam toprak fabio

  4. Gasskan yamaha tarik lord hohe jd test rider M1 yg lg tersesat.. biar bisa butter hummer lagi tanpa aero2 lele,iker lecuona aja bilang paket aero bikin motogp membosankan

    • Selama masih menggunakan ECU pirelli, selamanya perangkat lenong akan menempel pada motor..
      Karena perangkat lenong tersebut untuk menutupi kekurangan ECU pirelli dalam menjinakkan power motor yang beringas..
      Beda dengan ECU inhouse yang bisa menjinakkan beringasnya motor walo tanpa perangkat lenong…

  5. Bukannya udah tersesat sejak ditinggal paduka?

    Sebenarnya kalo run sendiri M1 masih gak terlalu jomplang dgn Desmo,tapi begitu di race yg pack nya rapat2 laptimenya ambyar

    • Siapa bilang?
      Buktinya sejak tahun lalu sdh sulit mendapatkan pole position.
      Tahun ini semakin parah, semakin jauh dari pole position

  6. Udah bener jadiin dia tes rider sambil kasih lah iming2 wildcard krn aslinya dia masih ngebet balap tapi isu hot mendekati ring satu (bersumber dari trustme bro) dipaksa pensiun krn ga perform di motor orange, kocaknya setelah Lorenzo pengsiun malah gantian Marquez absen setaon, lebih lama dari masa penyembuhan Lorenzo. Karma? Who knows. Tapi Yamaha melalui Jin Larvis malah ikut2an blunder kaya Puig yg copot Lorenzo bukannya manfaatin momen. Lebih kocak lg setelah copot Vadukka malah narik Kal Kroco yg di motor sebelonnya aje jg gagal jadi rider satelit sekaligus testrider. Yamaha kalo masih pengen improve baiknya flirting aje Lorenzo. Kesian dia lama2 gendut beneran ntar gegara gaada motivasi idup dan larut dalam kebahagiaan semu yg ngabisin duit wkwkwkwk

  7. Bukan hanya JL99 yang bilang seperti ini…
    Kemarin sempat baca ada artikel yang menuliskan kalo rossi juga memberikan opini yang sama, bahwasannya saat ini motor yamaha sedang bermasalah, bukan pada Frankie…

  8. Mesin sudah hire marmo, tapi masih lemot. Dulu pas test 2022 di misano pada seneng, eh 2023 hasilnya kek gini.

    • Sebentar….
      Saya juga mau beropini.
      Marmot itu tugasnya apa? Sektor engine kan?
      Imho, kalo engine sudah ada improve, top speed dan durabilitas gak jelek-jelek ahmad.
      Yang jadi momok dari dulu kan delivery power nya yang kacau. Ban belakang spin mulu. Sebelum 2023 hanya fabio dengan gaya uniknya yang bisa jadi pawang setelah hohehoheho.
      Dengan ecu yang jadul dan ban ngeselin yang aduhai, ditambah tuntutan fabio yang sampai mewek, balance dari motor jadi kacau.
      Dengan kata lain engine sudah improve, tapi ecu, sasis dan ban tidak bisa ngikutin, sama aja kacau time lap nya. Bisa kenceng di trek lurus, tapi sulit di rem dan masuk tikungan, keluar tikungan spin. Ya…. Menurut opini ane loh ya….

  9. Yang masih bingung kenapa yamama ketika lore jadi test rider mereka gak dimanfaatkan bener bener ? Padahal dia pawangnya dah megang M1 lama. Gak kaya ducato, ketem, hodna yg test ridernya bener bener test bahkan turun wildcard

  10. Sejak 2017-2018 kan masalahnya, ban spin Mulu dan sampe sekarang nggak ada rider Yamaha yang mengendarai motor sehalus/se smooth paduka Jorge

  11. Spin rear di motor inline masuk akal bgt mengingat balance motor harus numero uno. Sasis inlne tercantik ya suzuki. Unfortunately sdmnya udah pindah ke Honda nah lho

Leave a Reply to Mamad Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here