TMCBLOG.com – Akhir pekan ini pada tanggal 12-14 Mei 2023, GP Le Mans bukan hanya bertindak sebagai GP ke-5 musim MotoGP 2023, namun juga bertindak sebagai venue Grand Prix ke-1000 semenjak pertama kali hadir di tahun 1949. Grand Prix sepeda motor pada dasarnya bahkan lebih tua dari Grand Prix mobil di mana seri GP pertama yang menghadirkan 4 kelas balapan (125cc, 250cc, 350cc, & 500cc) race daynya hadir di sirkuit  yang memiliki panjang trek 60,72 km di Isle Of Man dengan jeda 26.994 hari sebelum race day GP Le Mans 2023. Berbicara Grand Prix sepeda motor, pabrikan Jepang baru bisa mulai nenang di tahun 1966 dimana Jim Redman menang dengan motor Honda. Sementara pabrikan Jepang mulai mendominasi ajang ini poada tahun 1975 dimana pada era tersebut salah satu pelaku sejarahnya duduk di panel FIM MotoGP Stewards sekarang -Freddie Spencer- . . By the way, berikut ini adalah beberapa catatan statistik mengenai GP ke 1000 di Le Mans 2023.

1949 – Kejuaraan Dunia Grand Prix diperkenalkan pada tahun 1949 dengan empat kelas sepeda motor solo: 500cc, 350cc, 250cc dan 125cc. Perlombaan pertama yang dihitung untuk klasifikasi Kejuaraan Dunia adalah perlombaan 350cc pada hari Senin 13 Juni 1949 di Isle of Man, dimenangkan oleh Freddie Frith dengan Velocette.

817Honda menjadi pabrikan paling sukses di balap GP dengan 817 kemenangan mengungguli Yamaha (520 kemenangan), Aprilia (295 kemenangan), MV Agusta (275 kemenangan), Kalex (165 kemenangan) dan Suzuki (162 kemenangan).

432Valentino Rossi adalah pembalap dengan start GP terbanyak: 432 kali start, artinya dia membalap di lebih dari 43% dari semua Grand Prix yang telah berlangsung selama ini.

393 – Dari balapan pertama pada tahun 1949 hingga GP Spanyol 2023, 393 pembalap berbeda telah berdiri di podium teratas (pemenang balapan). “Pemenang baru” terbaru adalah Ivan Ortola di Moto3™ di Austin tahun ini.

235Valentino Rossi menjadi pembalap dengan podium terbanyak dengan 235 podium, mengungguli Giacomo Agostini (159 podium), Dani Pedrosa (153 podium), Jorge Lorenzo (152 podium), Angel Nieto (139 podium) dan Marc Marquez (139 podium).

125125 pembalap berbeda telah merebut Kejuaraan Dunia Grand Prix, dengan total 284 gelar. Giacomo Agostini memegang rekor dengan 15 gelar, mengungguli Angel Nieto (12+1 gelar), Mike Hailwood (9 gelar), Rossi (9 gelar) dan Carlo Ubbiali (9 gelar).

122Agostini merupakan pembalap tersukses dengan 122 kemenangan GP mengungguli Rossi (115 kemenangan) dan Nieto (90 kemenangan). Marc Marquez berada di urutan keempat dengan 85 kemenangan, di atas Hailwood dengan 76 kemenangan.

73Assen adalah tempat yang paling banyak menyelenggarakan Grand Prix. Sirkuit yang terletak di negara Belanda itu mengadakan acara setiap tahun sejak Kejuaraan Dunia dimulai pada tahun 1949, hingga 2019. Dutch TT 2020 kemudian dibatalkan karena pandemi C19, menjadikannya 73 kali GP di Dutch TT Assen yang dihitung sejauh ini menuju Kejuaraan Dunia Sepeda Motor.

73 – Sejak 1949, 73 sirkuit berbeda telah menyelenggarakan Grand Prix kelas utama; Mandalika adalah tambahan terbaru, bergabung dengan kalender pada tahun 2022.

30 – Sejak 1949, 30 pabrikan berbeda telah merebut gelar Grand Prix Dunia. Honda memimpin dengan 72 gelar di depan Yamaha (37 gelar), MV Agusta (37 gelar), Aprilia (19 gelar) dan Suzuki (15 gelar).

2929 negara telah menyelenggarakan setidaknya satu Grand Prix sejak 1949. Spanyol memimpin dengan 143 Grand Prix, di atas negara Italia dengan catatan 103 Grand Prix.

2929 negara telah memenangkan Grand Prix. Italia memimpin dengan 876 kali kemenangan di depan Spanyol (700 kemenangan) dan Inggris (413 kemengangan).

20 – Ada 6 GP pada tahun 1949, semuanya berlangsung di Eropa. 20 GP sekarang dijadwalkan pada tahun 2023, bertempat di 17 negara berbeda.

1919 negara terwakili dalam 125 Juara Dunia yang dimahkotai sejak 1949. Italia memimpin dengan 80 gelar dunia di atas Spanyol (57 gelar) dan Inggris (45 gelar).

1 – Dari 125 juara, 70 (lebih dari setengah) pembalap hanya meraih satu gelar – yang artinya ada 55 pembalap yang memiliki beberapa gelar Juara Dunia.

[Based on Dorna Sports Info]

15 COMMENTS

  1. Wak haji..kepikiran gk ngumpulin insinyur teknik dan ahli elektronik kita dan investor lokal bikin motor karya bangsa indonesia..jgn made in luar trs..
    Soalny liat kasus pak dahlan iskan mobil listrik yg oke aja ilang dgempur asing,malaysia udah modenas,thailand gpx,lah kita ini…..
    Sekilas unek2 cmiww

    • Lahh sigesit gimana ?
      Banyakin baca deh, pemerintah lagi bikin pabrik perawal tahun ini untuk baterai motor listrik. Rencana semester pertama 2024 siap produksi.

    • Nama Ducati kayanya lebih besar di WSBK dibanding di MotoGP. Ducati baru masuk di MotoGP waktu MotoGP beralih dari mesin 500cc 2-Tak ke mesin 990cc 4-Tak. CMIIW

  2. Gak usah itu dulu deh, bikin semacam bimota yang comot engine orang lain, terus digarap lagi secara profesional kan dah lumayan mengangkat derajat indonesia kalau bisa go internasional.

  3. What? Ada 30 pabrikan yg ikutan motoGP sejak 1949?
    Industri sepeda motor tidak sesempit yg kita dengar saat ini.

  4. Bocil terkojel-kojel baca statistik sejarah, baru nyadar simbah Vale ternyata sejago itu.

    Btw, liat Marc yg menang2 terus sebelum 2020 itu kyk yg gampang bgt sebentar lg nyalip rekor 115 kemenangan Rossi, eh kok ya ternyata susah ya. Serasa balik lagi ke jaman Vale sebelum patah kaki tahun 2010 saat jaya2nya kyk masih bisa nambah gelar banyak, eh ternyata juga 2009 adalah gelar penutupnya.
    Jadi yaudahlah ya, buat fans Markes ikhlasin aja, besar kemungkinan 2019 adalah gelar terakhir. Tajam ga tajam, tumpul ga tumpul. Ya sama kyk Vale di Yamaha periode kedua tho.

    • Ini menjunjuk ke siapa sih komennya ?

      saya yang baru kemarin sore coba ikutin motogp aja tau kok mbah Oci ya memang banjir gelar

  5. Wak haji
    Ajarin saya ganti gambar ikon akun dong wak
    Nyari cara kok gk ketemu
    Atau komentator lain yg sudah jago
    Tolong ajarin saya ganti ikon
    Biar gak gambar kartun kek gitu
    Makasih

Leave a Reply to Jungdjirman Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here