TMCBLOG.com – Penambahan top-end power Yamaha M1 yang diusahakan dengan bantuan pakar ulik Mar Motor pimpinan Luca Marmorini memang menambah top speed dari motor. Namun Yamaha M1 adalah motor dengan konfigurasi mesin inline 4 yang memiliki bandul crankshaft lebih banyak dari pada mesin V4 ke empat pabrikan lainnya. Penambahan top-end power biasanya dibarengi dengan penambahan kitiran RPM mesin yang artinya bandul akan berputar lebih cepat.

Sesuatu yang berputar jelas memiliki inersia, dan penambahan rev mesin logikanya akan mempengaruhi inersia dari mesin yang ujung-ujungnya memang bisa mengubah karakter dan agresifitas dari mesin dan motor itu sendiri. Sepertinya inilah yang dirasakan oleh Quartararo pada setup mesin 2023 racikan Mar Motor.

Setelah sekali lagi gagal lolos ke sesi Kualifikasi 2 (Q2) di Le Mans – serta menyatakan sasis, knalpot, dan bagian aerodinamika dari tes Jerez adalah sebuah kegagalan – juara dunia MotoGP 2021 ini mengungkapkan bahwa sudah diputuskan bawa setup Yamaha M1 yang membuatnya menjadi juara dunia (setup spec 2021) akan dipasang ke Yamaha M1 semenjak balapan Sprint Prancis dan seterusnya sampai akhir musim 2023.

Pada media scrum pasca Le Mans, Fabio mengatakan “Saya merasa sedikit lebih baik, tetapi masih belum merasa hebat. Tapi jauh lebih baik dari semua yang telah kami coba. Saya pikir rencananya sekarang – dan inilah yang telah kami putuskan dengan kru kami – bahwa sejak awal tahun kami telah mencoba ribuan hal, setup pada motor.”

“Dan sekarang kami memutuskan untuk menggunakan setup 2021 dan saya perlu beradaptasi dengan masalah apa pun dengan (setup ini) dan kita lihat saja nanti. Tapi kami sudah mencoba banyak hal dengan motor dan yang terbaik yang kami miliki adalah selalu membawa basis dua tahun lalu. Jadi kami memutuskan untuk mempertahankan [motornya] seperti itu dan hanya itu.” @tmcblog

34 COMMENTS

      • Bebasin ecu harusnya..akal akalan ecu magneti. Membatasi jepun explore teknologinya. Alasan biar irit…irit dr hongkong. Malah biaya bengkak bkin pket aero sampai sewa ahli ahli.

  1. Duh sm aja gagal total,.dana riset terbuang percuma, sejak rossi minim perubahan, sepertinya 2024 akan sama, menua bersama yamaha, cabut kyk vinales aja, dia berani buang kontrak 100M tp dpt motor lbh kompetitif

    • Ya gak gagal total lah n gak percuma duit keluar, kl tidak dikerjakan gak bakalan tahu seperti apa jadinya tu motor, pasti ada manfaat utk wkt n lain tempat mereka orang-orang yg optimis n punya visi tdk seperti orang yg cuma nyinyir, menyalahkan dan tidak berbuat apa-apa

    • Motor kompetitif tapi vinales belum pernah menang… wkwkwk
      Karir vinales paling mocer masih saat bersama yamaha, dianya aja yg sok hebat dan terlalu emosional.

  2. Emang harus ada variabel Valve yg lebih advance ketimbang hanya pneumatic

    kalo terganjal waktu pengembangan VV mekanis, merendahkan ego seperti yg dilakukan Honda ke kalex dgn minta ijin ke pemiliknya make SR-VVT atau desmodromic,btw desmodromic bukan murni ciptaan orang Ducati kan ya?(cmiiw)

  3. Daripada repot2 mending Honda ama Yamaha sewa aje itu GP23 Ducati, abis tu dicet ame kelir mereka sendiri kaya di moto2. Niscaya mereka akan kompetitit lg dgn budget lebih irit dan usaha yg bisa dibilang ga ada wkwkwk

  4. Akhirnya komentar ane kemarin sedikit terwakili dengan artikel ini. Meskipun penyampaiannya sedikit hati-hati 😁.
    Karena banyak yang gagal paham dengan masuknya marmot ke pabrikan iki, taunya kenceng itu paket komplit. Alias laptime nya.
    Padahal dia cuma menangani engine.
    Sedangkan unit motor itu adalah kombinasi berbagai hal dari engine, sasis, suspensi, elektronik, pengereman dll. Ketika masing-masing bagian itu sudah mumpuni menopang kinerja tiap bagian, maka akan tercipta sebuah motor yang kenceng, mudah dikendalikan.
    Tapi jika salah satu bagian belum mampu menopang bagian-bagian lain, makan balance motor itu akan kacau.

    Imho… 😅

  5. Semoga bisa sesuai yang diharapkan. Setidaknya biar bisa bersama2 MM membendung pabrikan eropa.
    Kemarin sepertinya MM sudah terlihat nyaman dengan motornya, meskipun akhirnya nyerah juga karena terus menerus dipush.
    Kalo Fabio bisa membaik, diharapkan pertarungan semakin seru…

  6. Masalahnya Quartararo dia belum cukup kapasitas untuk development MotoGP, dia hebat karena motor setup seniornya dulu di Yamaha

  7. sementara pakai setup 2021 dl utk pembalap reguler,, test rider yg brtugas mncari setup utk motor baru, karena M1 2023 sdh dpt top speed, tp blm menemukan kombinasi part yg mendukung kinerja mesin. Sayang kalau pengembangannya berhenti gt saja.

  8. keluhan Ymh sejak jaman VR, jika waktu masih ada beliau Ymh misalnya ganti ke mesin V, bisa jadi ga seperti sekarang.
    Ymh bagus, tapi merk lain pengembangannya lebih bagus, dan Ymh ga bisa kejar itu.

  9. Fun fact, motor awal yg dipake Taro juara dunia masih kental bau2 M1 lawas. Alias dengan kata lain kehadiran dia di factory-lah yg bikin M1 hilang arah. Persis yg dikatakan Paduka Hohe.
    Kemaren nolak Hohe, sekarang jilat ludah sendiri.

    • Hmm….iya juga ya, motornya ibarat cuma di “facelift” doang daripada all new. Lord hohe kalo direkrut lagi jadi pengembang, mungkin langsung auto diet.

    • Lebih fun fact lg motor dia 2023 jg ga jauh beda ama motor yg dia pake jurdun dan byk yg ngira itu motor total baru. Bahkan kasar kata, M1 taon ini ga jauh beda ama M1 era single ECU awal aka 2016.

  10. Nunggu masuk konsesi aja lah,sapa tahu dgn itu cepat terselesaikan
    Kalo adnoh kan udah hangus karena rins juara kemarin

    • Tetap ga bisa bro..
      Fabio sudah pernah podium waktu di Cota kemarin meski P3.
      Pabrikan yang mendapatkan konsensi itu jika selama 1 musim tanpa podium sama sekali..
      Itu hampir pernah terjadi pada Honda kala musim 2021, hingga akhirnya MM memberikan podium pertama di Sachsenring…
      CMIIW…

  11. Keluhan taro soal tidak bisa menikung dan mengerem seperti biasanya itu di ktm sudah teratasi. Jadi solusinya ya seperti yg dipakai ktm. Jika yamaha berhasil maka keunggulan motor dalam menikung didapat ditambah bonus akselerasi dan top speed.

    • betul di tabel topspeed kemaren waktu lomba berlangsung topspeed M1 udah lumayan dapet 318 kmj beda 3 kmj dr ducati tercepat. malah lebih tinggi dr Marquez yg 313 kmj. mungkin M1 skrg terlalu liar

  12. Yang jelas pembebasan winglet dan aero akan melemahkan kekuatan yamaha. Begitu sebaliknya mesin v4 bisa lebih cepat ditikungan. Meski tampang motor acakadut…bahkan turbolensi bikin Pembalap susah nyalip dan kadang dlosor. Btw salah klik iklan terus neh hehe

Leave a Reply to saimo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here