TMCBLOG.com – Menarik melihat grafik perjalanan paruh musim . . eh sebenarnya belum setengah jalan sih . . . Dari 8 / 20 seri musim pertama pasca balapan di seri Assen dua pekan yang lalu yang diposting oelh MotoGP.com. Secara umum grafik meroket di awal seri paling signifikan terjadi pada hasil Marco Bezzecchi disusul Pecco Bagnaia, tetapi sayangnya Bezz tidak memulai musim dengan baik, ia tidak memperoleh poin di Sprint Race seri Portimao.

Dibandingkan Pecco dan Bezz, Jorge Martin memiliki grafik yang cenderung flat semenjak seri pertama di Portimao sampai dengan balapan Sprint di Jerez. Bisa dibayangkan dari 7 balapan yang menghadirkan 123 poin, Martin hanya mengoleksi 35 poin, hampir setengah dari yang diperoleh Bezzechi dan Pecco. Namun setelah itu, Pecco naik, Martin juga akhirnnya catch-up posisi klasemen Bezzechi dan ikut naik sampai akhirnya berada di posisi dua pada sesi rehat musim panas saat ini.

Terlepas dari talenta pembalap, hal ini juga ditengarai karena memang kondisi motornya. Baik Pecco dan Martin sama-sama menggunakan motor pabrikan Desmosedici GP23 walaupun keduanya menggunakan paket homologasi aerobody yang berbeda. Perjalanan development paket motor keduanya dipastikan cenderung lebih banyak dari pada update yang didapatkan pada GP22 yang dipegang oleh Bezzecchi yang cenderung stagnan setiap serinya. Dan hal ini pun sebenarnya sudah lama diperkirakan oleh manajer tim dari Mooney VR46 Pablo Nieto.

Kepada podcaster Fran Wyld, Pablo mengatakan; “Ketika test musim dingin, kami sudah mengetahuinya. Kami tahu bahwa kami memiliki motor juara dunia yang digunakan Pecco tahun lalu. Jadi kami mengetahui bahwa motornya berada pada level yang sangat baik. Dan kami mengetahui bahwa kesempatan kami adalah pada lima atau enam balapan (seri) pertama.

“Karena kami melihat di test musim dingin, Yamaha berada pada sedikit masalah, juga Honda, KTM sedikit banyak naik dan turun, dan kami fokus pada balapan balapan pertama karena kami tahu bahwa disana kami bisa membuat perbedaan. Jadi kami berusaha mendorong para pembalap (Marini & Bezzecchi) untuk memberikan kerja yang bagus pada balapan balapan pertama.”

“Namun itu berat untuk mengerti bahwa semuanya seperti ini. Karena kami pernah memimpin championship dengan Marco kami telah memeangkan beberapa balapan, kami juga menorehkan podium juga dengan Luca. Level dari tim ini berkembang karena kedua pembalapnya. Ketika anda melihat rekan anda membuat musim yang baik dan kamu merasa dekat dengannya, maka kami akan lebih mendorong. Dari sana lah level dari Luca dan Marco berkembang bersama. Dan inilah hal terbesar yang kami peroleh di Tim.” – @tmcblog

7 COMMENTS

  1. Mau ga mau, kalo ingin bersaing perebutan gelar, tim satelit independen kayak Gresini, VR46 ini, harus punya tim RnD sendiri, jadi ketika tiba2 kena nerf, mereka tetap punya jalan alternatif agar ga stagnan.. tapi ya mahal banget, sulit namun bisa, nyatanya Redbull F1 bisa

  2. Jika pake penamaan model lama, anggep aja yg dipake duo Mooney ini adalah GP 22.1 atau GP 22.2, sementara duo Pramac pake GP 23.1, dan duo merah pake GP 23.2. Yowes pasti masing2 tim udah kyk beda spesies menurut perspektif support pabrikannya.
    Walau ubahannya tidak seekstrim era itu. Ehehe

  3. Sasisnya sangat berbeda dg mesin v laennya ya? Seperti honda & aprilia! Ini kok ky agak tipis2 gt dan bnyak lobang!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here