TMCBLOG.com – Perubahan format balap MotoGP 2023 yang menghadirkan Sprint Race sangat mengurangi waktu riset dan latihan pembalap dalam setiap race weekend. Dan kalau waktunya sedikit strategi memperbanyak orang yang bisa mengumpulkan data adalah hal yang masuk akal. Walaupun waktu latihan sedikit, namun karena yang mengerjakan banyak (8 pembalap) maka Ducati tetap merupakan pabrikan yang paling masif dalam soal data.

Dengan teknologi akuisisi data mereka yang digawangi oleh nett ap dan Lenovo, Ducati dikatakan bisa membuat sebuah simulasi paling masif mengenai laptime paling efektif yang bisa dilakukan oleh pembalap mereka. Hal ini bisa dilakukan karena, pertama; pada dasarnya GP23 sendiri memiliki akar desain dari GP22 sehingga banyak yang bisa diusahakan sama dari GP23 dan GP22. Kedua; adanya policy open data bagi ke-9 pembalap Ducati.

Alasan kedua lah yang menarik walapupun secara umum akan sangat efektif jika memang baik tim maupun pembalapnya sendiri mengerti bagaimana membaca data data akumulasi tersebut. Membaca data terutama jika jumlahya banyak adalah sebuah handicap tersendiri. Hal ini juga yang disampaikan oleh pendatang baru Ducati 2023 ini, Alex Marquez.

“Sejak tes di Valencia saya tidak menyangka akan merasa begitu cepat atau nyaman dengan motornya,” kata Alex Marquez. Beradaptasi dengan Ducati itu mudah. Saya menyukai cara mereka bekerja selama akhir pekan dan bagaimana Gigi Dall’Igna terlibat dengan semua tim di pabrik. Setelah latihan dia masuk pit dan bertanya tentang ban dan perasaan kami.”

“Memiliki data dari delapan pembalap adalah sesuatu yang positif tetapi, di sisi lain, itu bukanlah sesuatu yang dapat anda lakukan sepanjang waktu dan dapat membingungkan,” tegas Alex Márquez. Fakta bahwa hal ini dapat membuat mekanik dan pembalap kewalahan membuat Alex harus mengubah strategi data yakni mempersempit referensinya.

“Saat ini referensi di Ducati adalah Bagnaia, Martin dan Bezzecchi, jadi saya lebih memilih mereka sebagai referensi dan membandingkan diri saya dengan data mereka.” – @tmcblog

16 COMMENTS

  1. Harusnya referensinya sesuai atau paling mendekati dengan gaya balap nya, tapi tetap melihat pembalap yang lebih dominan

  2. Bukannya sok pinter atau ngajari, sebaiknya Alex Marquez ambil refrensi data Luca marini ✌🏻 karena doi jarang jatuh terbukti, walaupun banyak juga orang berkata jarang jatuh karena gak sampai limit saat berkendara. So gak ada salahnya, Secara garis keturunan adalah keturunannya

  3. Mending bingun banyak data daripada bingung dg 2 data..
    Orang kaya sama miskin juga sama2 bingung mau makan dimana dan mau makan apa..
    Paling bener cuma Aldi Taher!

    • Tapi kan ada didepan mata fisiknya (ibaratnya),
      Yaaah Daripada nyusun puzzle tapi potongannya banyak yg hilang/belum ditemuin
      Gampang mana?

  4. Lex, mending berguru ke pecco gimana caranya stabil dr awal hingga akhir, atau dari Zarco yang lambat panas tapi kencang di akhir,

    penyakit mu itu dr moto3, Moto2 hingga MotoGP itu kencang di awal, tapi alon-alon mundur ke grid belakang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here