TMCBLOG.com – Wah, pemberitaan MotoGP terlihat makin ‘silly’ saja memasuki pertengahan Summer Break . . Rumor rumor makin menggila, termasuk salah satunya yang TMCBlog sempat coba kunyah-kunyah dari Speedweek bahwa Pierer Group sebagai induk perusahaan dari brand KTM dikatakan telah menghubungi pemilik tim LCR, Lucio Cecchinello – dan ingin membawanya ke keluarga KTM . .

Jika ini terjadi jelas bukan hanya sebuah sinyal bahwa slot ini bisa dijadikan oleh KTM sebagai solusi penempatan Pedro Acosta yang bisa sekalian ditandemkan dengan sesama pembalap Spanyol di sana yakni Marc Marquez dengan support dari Red Bull. Wah ini jelas sangar sih . .

Setelah proposalnya untuk menggunakan sementara slot Suzuki untuk membentuk tim satelit KTM bersama Ajo Motorsport dimentahkan Dorna, Pierer Mobility sepertinya terus berusaha mencari celah lain. Kalau nggak bisa bikin tim baru, ya kenapa tidak me-rebranding (nge-bajak) team yang sudah ada walaupun tentu induk semang tim yang mereka harus hadapi tentu adalah sosok pabrikan besar dan cukup kenamaan seperti Honda.

Di bulan Juni 2023 yang lalu, Francesco Guidotti, team manager Red Bull KTM MotoGP sempat mengatakan “Jika Ducati bisa memiliki delapan kursi, mengapa kami tidak bisa mengklaim enam slot,” . . dan salah satu pemaknaan yang bisa dikunyah-kunyah dari clue Guidotti ini memang adalah soal membajak team satelit lain dari pelukan pabrikan lain . . Yang kalau saya benar terjadi KM bisa dicap sebagai PETISOR alias PErebut TIm Satelit ORang 😀 . . .

Situasinya di LCR sendiri gimana? Tim satelit yang selalu identik dengan Honda ini pada dasarnya masih memiliki kontrak dengan HRC sampai akhir musim 2024. BTW, LCR sempat menjadi kandidat incaran KTM untuk menjadi tim satelit pertama MotoGP mereka yang akan dibentuk untuk 2019. Tapi LCR menolak dan memilih tetap bersama Honda. Setelah itu KTM beralih Tech3 Yang melihat kesempatan lebih baik di bawah naungan Pierer Mobility kala itu karena support teknisnnya sama dengan tim pabrikan dan berbeda dengan support yang diberikan oleh Yamaha.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

31 COMMENTS

  1. Memanfaatkan kondisi tim HRC yg sedang kesusahan dengan ngebajak satelit nya itu sangat tidak etis loh mas KaTeem..

    • Daridulu ktm kan dendam kesumat sama hodna,entah perkara awalnya apa, mungkin pas offroad Piere pernah disleding rider crf

      Dimana hodna berkuasa disana KTM siap menggulingkan hodna,tapi sekarang udah ngguling sendiri 😂

  2. Hmm pusing dorna pusinggg dari dulu pengennya idealnya anunya apanya halalah. Tapi ga dijadiin peraturan resmi.

    Ngebiarin 1 pabrikan bebas uncontrolled, pabrikan lain yg ngerasa punya dana dan sedikit pd, mau ikutan menggila.

  3. Kalau ducati bisa kenaoa kami tidak?
    Pukulan telak buat dorna. Kalau gak segera gusur satelit ducati, wajib mereka kasi izin ke KTM. Tinggal antara LCR sama Honda aja

    • Sadar diri KTM klo Desmo Ducati sangat moncer, daya tawar KTM rendah lah di mata gressini..
      Hal sebaliknya dgn LCR yg dgn RCVnya..

  4. Kalau sampai itu terjadi tidak ada pembalap dari Asia yg bisa menjadi pembalap di Premier Class lewat jalur LCR Honda Idemitsu. Salah satu alasan kenapa LCR menolak proposal dari KTM untuk jadi Tim satelit mereka di MotoGP 2019 adalah karena LCR sudah berkomitmen dgn Honda dan Idemitsu Oil untuk menempatkan setidaknya satu pembalap Asia.

  5. Idealisme Dorna makin diinjak-injak

    Pada akhirnya entar kayak Moto3 Moto2, keberagamannya makin mengerucut ,manufacture yang gak dilirik ya mau gak mau pada cabut kayak Mahendra, Peugeot,mistral,suter,NTS dll

  6. Weleh weleh apa LCR mau atau tidak yang jelas penawaran akan lebih tinggi daripada Honda punya ditambah penawaran kerjasama pembentukan tim Moto3, Moto2, dengan nama LCR

    Yang sedih sih bakal Pebalap Honda Asia, pupus harapan ke MotoGP via jalur promosi

  7. Sepertinya agak susah hal itu terjadi
    Bos lcr seperti cinta mati sama hrc
    Malah lebih mudah bajak razali n friends dari aprilia. Dengan iming iming pendanaan

  8. Susah tapi tidak mungkin tidak, dengan lucio yang udah setia bareng honda dari dulu tidak mudah buat menggetarkan dia untuk berpindah pabrikan

  9. Btw dorna gimana nih itu terang2an ktm bilang kalo ducati bisa kenapa kami tidak wkwk omong kosong mau bikin kejuaran ideal dan low budget biar banyak pabrikan ikut

  10. nilai plus lcr di honda, honda sendiri yang gaji pembalap yang bernaung di lcr. apakah hal sama terjadi dipabrikan lain terutama ktm? atau saya yang salah paham dan kurang memahami? dan nilai negatifnya seakan2 lcr jadi boneka honda.

    • Punya tim satelit di kelas MotoGP yg didukung penuh pabrikan dari cm punya 1 pembalap sampai bisa punya 2 pembalap kalau gak mau nurut ya mau jd apa lu, bahasanya kan gitu

  11. Mending deketin janda stw yang nemplok di Ducati, kasih full support plus diskon gede, kalo ente berani sebagai penantang terkuat juara bertahan, ya hancurkan dulu sebagia kekuatan lawan

  12. kasih ijin aja lah sama drona, biar hodna & yamama out aja. harese fokus ke powertrain F1 buat 2026, yamama bebas lah, mungkin bikin suling sakti

  13. Dorna berharap slot Suzuki diambil pabrikan baru, lha kalo dominasi Ducati tidak dihentikan mana ada yg mau. Sebaliknya malah bisa2 baik Honda atau Yamaha tidak memperbarui komitmen mereka.
    KTM pragmatis, lo jual gw beli. Ikuti cara main penguasa grid, kalo dulu A-T-M (amati-tiru-modifikasi) strategi Honda, sekarang ganti kiblat ke Ducati.

  14. Ayolah gas jadi Husqvarna LCR Team, abis itu ambil RNF juga dari Aprilia jadiin tim CF Moto, MotoGP auto jadi Moto3 versi 1000cc

  15. Klo KTM berani memberi support kayak H mungkin saja om Cecinelo mau, karena selama ini LCR bisa di bilang “cuma jualan team balap doang”, Rins langsung di handle HRC dan Nakagami full di biayai Idemitsu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here