TMCBLOG.com – Saat ini dan dua musim belakangan, ban depan di motor MotoGP merupakan bagian yang sangat krusial. Salah satu yang membuatnya kritis dan krusial adalah ketika MotoGP memiliki desain aerodinamika yang terus menerus terlihat lebih kompleks dan ini membuat karakter dari ban bisa dengan cepat berubah bergantung pada gaya balap dari rider. Dengan apapun motornya sekarang, ban depan Michelin akan mudah naik temperaturnya dan membuat tekanan anginnya naik ketika pembalap sedang berada di posisi yang dekat di belakang rivalnya.

Michelin sebagai pemasok tunggal ban menyadari hal ini, Piero Taramasso ketika diwawancana oleh Jurnalis Crash.net – Peter McLaren – mengatakan “Ini [kenaikkan tekanan ban depan] adalah efek aerodinamis. Anda melihatnya di sepeda motor, anda melihatnya di Formula 1. Ketika anda mengikuti seseorang, anda mendapatkan lebih sedikit udara segar.”

“Pendinginan kurang. Jadi suhunya naik. Jika naik terlalu banyak, anda terlalu panas dan anda kehilangan feel dari ban. Ini benar, tapi ini adalah sesuatu yang merupakan bagian dari paket dan sesuatu yang harus anda kelola, seperti anda mengatur effort pembalap, seperti anda mengatur mesin. Ini adalah bagian dari permainan.”

Namun begitu, secara umum Michelin berniat paling tidak mencoba untuk mengurangi kenaikan dari temperatur ban depan ini di masa mendatang dengan cara menghadirkan ban depan baru yang mungkin momen perdananya akan mulai di coba pada Misano test September 2023 mendatang. Ban baru ini targetnya bisa memberikan efek kenaikan temperatur yang lebih kecil ketika diberi tekanan basis awal 1,7 bar.

Secara umum Taramasso menjelaskan beberapa bocoran spesifikasi dari ban depan baru ini yakni; “Kami akan mengubah konstruksinya. Profilnya berbeda. Juga, karena akan lebih besar, jadi lebih banyak volume, jadi kurang sensitif terhadap temperatur [ketika berada di belakang pembalap lain].”

“Jadi semua desainnya adalah untuk memperbaiki area itu, menjadi kurang sensitif. Ini juga akan memberi pengendara lebih banyak perasaan saat mereka mengerem dan memasuki tikungan karena tambahan area kontak yang lebih besar berarti lebih banyak umpan balik.”

Mengenai rencana penggunaan ban depan baru Michelin di race weekend MotoGP, menurut Taramasso berpotensi akan dimulai pada awal musim 2025.Untuk ban depan butuh waktu lama untuk mengevaluasinya. Jadi jika semuanya berjalan dengan baik pada akhir musim, kami dapat menyediakan prototipe pertama dan kemudian mengujinya sepanjang tahun 2024, di tes [resmi] IRTA. Dapatkan semua data dan baru dapat perkenalkan untuk balapan di tahun 2025.”

8 COMMENTS

  1. Karena aerodinamika yg semakin complicated hanya sekedar untuk motor R2,yg salah tetap bannya bukan aerodinamika,Jadilah ban traktor solusinya

  2. Kalo misal 2026 winglet dilarang berarti ban depannya jadi ga cocok lagi dong ya krn dikembangkan berdasarkan motor yg berwinglet,, atau jgn2 Dorna emg ga ada niatan hapus winglet ?

  3. tekanan ban pengaruh dr posisi motor..
    lg dibelakang motor lain atw ga..
    kl dibelakang trs, pas dites tekanan terlalu tinggi..
    kena peringatan ga tuh?
    knp ga diatur seragam 1 tekanan ban tiap motor?
    jd pas race, mo dibelakang mo didepan..
    ga usa cek tekanan lg seuda race gt..
    biar ga ribet..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here