TMCBLOG.com – Balapan akhir pekan kemarin di Jepang dan Silverstone bagaikan dua kutub yang saling berlawanan jika dilihat dari hasil yang dipertik oleh Honda dalam hal ini HRC. Di Suzuka 8H Honda meraih kemenangan dan bahkan menyapu bersih ketiga podium tanpa menyediakan tempat untuk pabrikan lain. Namun di balapan utama MotoGP seri ke-9 Silverstone, ke empat pembalap Honda gagal meraih poin . . Yes nol poin. Ini jelas sebuah situasi yang timpang dan buruk bagi Honda khususnya di MotoGP.

Saya merasakan krisis yang luar biasa. Honda Group secara keseluruhan menganggap situasi saat ini sebagai masalah besar. Termasuk presiden Honda Motor Co., Ltd. Toshihiro Mibe, kami yakin bahwa kami harus melakukan sesuatu untuk mengatasi situasi ini secepat mungkin,” begitu kata Presiden HRC, Koji Watanabe kepada jurnalis Akira Nishimura ketika berhasil diwawancara di Suzuka.

Presiden HRC : Honda Akan tunjukan sesuatu agar Marc Marquez mau bertahan

Dengan berbasiskan keadaan persaingan saat ini, lanjut Watanabe-san sempat mengungkapkan sedikit kisi-kisi mengenai RC213V yang akan diuji Marc Marquez di Misano September 2024 nanti. “Saat ini perkembangan mesin MotoGP 2024 mengalami kemajuan pesat, namun dengan begitu banyak hal yang harus diputuskan sekarang, apakah kita benar-benar memahami semua kelemahan kita? Jika kami dapat menemukannya dengan baik, kami akan memiliki mesin dengan daya juang yang wajar pada tahun 2024. Sejujurnya, saya belum bisa mengatakan bahwa ada bukti.”

Jika hasil bagus tak pernah kunjung hadir, sementara cost pengembangan dan operasional termausk gaji pembalap tertinggi se-grid MotoGP terus dibayar oleh HRC, sering muncul spekulasi bahwa HRC dan Honda tak akan tahan dan bisa saja mengikuti jejak Suzuki yang hengkang dari MotoGP. Menanggapi ini, Koji Watanabe menjawab “Yah, mari kita menyangkalnya di sini. Kami tidak akan pernah mundur. “

Akira Nishimura menilai apa yang dikatakan oleh Koji Watanabe adalah sesuatu yang jujur dan tulus. Dia selalu mencoba untuk memberikan jawaban yang tulus dan sopan atas banyak pertanyaan berat yang dilemparkan kepadanya. Mengetahui bahwa ia diangkat ke posisinya saat ini setelah menjabat sebagai General Manager Divisi Otomotif Eropa dan General Manager Kantor Pusat Komunikasi Merek, mudah untuk memahami karakter tulusnya. – @tmcblog

22 COMMENTS

  1. Marq sudah down mental di Honda…serba salah saat ini….dia push,pasti crash…terpaksa sunmori bareng mir
    Tahun depan sepertinya dia akan ke KTM

  2. tunjukkan semangat bushido mu, balikan lagi masa2 keemasan HRC dimana mereka selalu terdepan dlm hal inovasi, meskipun kyknya sulit krn development ga sebebas dulu,

    • Yang diinget silinder doang, inovasi “Rem Jempol” yang di manfaatkan banyak pebalap hingga kini dilupakan 😂 jiahahah

    • Yg diinget cuma rem jempol doang

      Leher Knalpot di tangki,tangki di Undercowl dilupakan

      Eh itu eksperimen gagal Deng!muehehe

      Sebenarnya oval piston itu jg bisa dibilang gagal,entah karena banyak regulasi balap yg melarangnya sehingga berhenti dikembangkan atau tenaga yg dihasilkan gak terlalu signifikan dibandingkan njelimet,berat, dan lebih banyaknya part yg dipake,,yang pasti NR750 adalah must have item jika pengen koleksi harta Karun otomotif

  3. Sayang force induction dilarang di MotoGP,jadi teknologi split turbo yg dikembangkan Honda F1 buat nabokin Mercy gak bisa dipake

  4. pas Mir jatoh sih mikirnya, wah masih cidera, atau yah emang ga bisa akrab sama RCV. Tapi pas MM jatoh juga, wah, ini mah motornya yg masalah.

    Kalau mundur justru akan bikin riset makin ketinggalan , KECUALI, nanti balik pas regulasi berubah total. Baru bisa RnD start yg sama dg pabrikan lain.

  5. Krisis Honda MotoGP mirip waktu awal2 Honda F1 comeback bersama Mclaren. Alonso dan Button terperosok di dasar klasemen, mobilnya sering retired, trobel terus menerus.. Sampe McLaren capek sendiri dan memutus kontrak

    Tapi toh akhirnya persistensi dan perjuangan HRC berbuah manis. Jadi menurutku Honda MotoGP dan juga Marquez harus bersabar dan terus mendevelop RCV

  6. 2018-2022 bebas aero dan heigh adjuster, dan mulai 2023-2027 mari kita mulai sesuatu tanpa perangkat itu, e tiba2 darno dilema takut ditinggal yurop, mencla mencle lah aturan 2022 diperpanjang sampe 2027, hrc satire pamer rcv tanpa aero, dan Stoner sepet-sepet darno tentang “kesepakatan”

  7. Sebenarnya apa yang salah dengan pabrikan ini?
    sepeninggal Marq, HRC menjadi seperti pabrikan yang baru gabung motoGP dan selalu gagal kompetitif, padahal HRC adalah pabrikan yang sangat berpengalaman dan punya budget yang gede, tapi kenyataannya mereka seperti pabrikan kemaren sore yang kurang pengalaman dan kurang dana .

    Banyak yg komen Ducati kenceng karena part aero, tapi kalo mau jeli, aero ducati sudah tidak lagi mengalami perubahan radikal sejak beberapa tahun, tiap tahun hanya ada perubahan kecil saja, bandingkan dengan Honda yang tiap tahun bentuk motornya seperti berubah drastis

    Apa masalah mereka ada d mesin? atau justru semua komponen motornya yang sedang bermasalah karena management nya salah arah dalam mengembangkan motor

    Ni Motor perubahannya menjadi yang paling radikal d banding pabrikan lain yang bentuknya gak jauh beda dari tahun ke tahun, tapi dari sisi prestasi justru jadi yang paling nyungsep

    Mau alesan Ecu dan ban?
    Suzuki & Aprilia bisa oke, ko malah yang punya duit gede jadi tersesat

    • Justru karena sepeninggal Marc Marquez jadi kacau itulah sebabnya.

      Marc balik dengan kemampuan yang tidak tumpul tapi tidak tajam juga

      Ditambah kemampuan Test rider Jerman yang disinyalir punya prinsip yang penting gak nganggur
      Bahkan dibela bela in nyerahin pembuatan sasis ke orang Jerman juga agar nyambung ngobrolin sasis

      Ibarat puzzle berserakan dari timur ke barat selatan ke Utara, tak juga aku temukan…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here