TMCBLOG.com – Jelang Grand Prix Indonesia di Mandalika pekan depan, klasemen makin tipis. Dari perbedaan 60-an poin pada empat seri yang lalu, kini perbedaan antara Pecco Bagnaia dan Jorge Martin hanya berselisih 3 poin atau Pecco kehilangan rata-rata 20-an poin per seri dalam hal persaingan klasemen dengan Jorge Martin. Era MotoGP empat-tak diambang fakta bersejarah baru dimana team satelit bisa menjadi Juara dunia . . Tapi . . sebentar, emang boleh sama Ducati?

Salah seorang yang mungkin paling tepat untuk menjawab hal ini adalah Sporting Director Ducati – Paolo Ciabatti, yang katanya saat ini lagi berlibur di pesisir kepulauan paling timur Indonesia. Pasca GP Jepang beliau menjelaskan kepada AS; “Itu (Pramac Racing) adalah tim yang memiliki motor yang sama dengan tim resmi dan pembalap resmi pabrikan. Jika Ducati tidak ingin mereka berada di level yang sama, mereka tidak akan memberikan motor kompetitif kepada tim Pramac dan tidak akan merekrut pembalapnya secara langsung (kontrak pabrikan),” – jelas Ciabatti mengawali penjelasannya.

“Banyak orang bertanya kepada saya bagaimana mungkin satelit tim untuk mengungguli tim resmi? Namun ini (Pramac Racing) bukan tim satelit. Kami memiliki tujuh orang Ducati di tim mereka. Sponsornya berbeda, tapi motornya sama dan semua pembalap terikat kontrak dengan Ducati. Jika kami takut mereka menang, kami tidak akan memberi mereka perlakuan yang mereka dapatkan.”

“Ducati telah melakukan investasi dengan pembalap dan tim ini. Jika tidak ingin hal seperti ini terjadi, jangan naikkan dia ke motor pabrikan dengan segala perkembangannya. Yang penting Ducati menang.”

“Tentunya bagi Tardozzi yang merupakan Team Manager dari tim resmi, yang lebih penting adalah Ducati berasal dari tim Lenovo, namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi saya, padahal saya menyadari bahwa tim pabrikan memiliki tanggung jawab terhadap sponsornya. Untuk alasan ini saya ingin Pecco menang, tapi jika Jorge menang adalah karena dia lebih baik… dia punya motor pabrikan dan kontrak pabrikan.”

Wah tahun depan kalau fight gelar Juara Dunianya dengan MM93 kalimatnya kira-kira jadi gimana ya? – @tmcblog

32 COMMENTS

  1. Klo mm93 mau pindah ke factory pd 2025, tentu ngomong nya akan enak2 aja. Klo tidak pun kan “yang penting ducati yang menang”

  2. kalau benar MM di Gresini dengan motor 1 tahun lebih tua (GP23) dan tanpa ada support dari Pabrikan sama sekali kemudian berhasil konsisten di top 3 mungkin akan jadi masalah di 2024 untuk Lenovo Ducati dan juga petinggi” Ducati Corse

  3. “Dari perbedaan 60-an poin pada empat seri yang lalu, kini perbedaan antara Pecco Bagnaia dan Jorge Martin hanya berselisih 3 poin atau Pecco kehilangan rata-rata 20-an poin per seri”

    Kehilangan rata rata 20 poin x 4 seri = 80 an poin.

    Yakin seperti itu wak ?

    • empat seri lalu, artinya seri terlama tidak dihitung.Artinya martin bisa memangkas 60 gap dalam 3 seri. 60 tetap di bagi 3 = 20

  4. Kita lihat aja di lapangan,banyak jumlah kepala yg berkepentingan didalam sana,siapa tahu Ciabatti dan gigi fine fine aja tapi Domenicali dan tardozzi tidak belum lagi dorongan dr Lenovo yoga

  5. khusus martin sepertinya di lepas jadi jurdun secara dulu bajak martin dari ktm ducati juga keluar duit yang lumayan

  6. secara logika ya emang begitu, dikontrak langsung sama Ducati, motor yg sama, masa jurdunnya mesti diatur jg.. ya let’s see aja lah gimananya di lapangan.. tp beresiko bgt kalo jelas2 diatur “harus” Pecco yg jurdun, dampak ke Pramac akan gimana, belom si Hohe nya..

  7. mm93 di gresini ducati itu seperti tes ombak bagi pabrikan ducati, kalo bagus ada opsi naik motor pabrikan, kalo biasa aja ya biar tetep disitu

  8. Ya mungkin aja sih, itung2 membayar rasa bersalah Ducati krn lebih memilih Bestie drpd Martin,
    Palingan baru tahun depan nih mumetnya, krn tahun ini mereka udah direcoki tim satelitnya, tahun depan bisa jadi tambah satu lagi tim satelit yg ngerecoki mereka, Pramac + Gresini,

  9. Didpn media begono, tpi didpn mekanik Pramac berbaju merah ‘siapin mapping 8!’ wkwkwkwk kasar kata selama Piccolo ada didpn berebut kemenangan, maka si Gading bakal kaya dikasih handicap tambahan.

  10. Gimana kalau musim depan justru Morbidelli lebih moncer dibanding Marc di Gresini atau dibanding pembalap-pembalap satelit ducati lain??/

    • I hope.. at least sama-sama nyodok depan lah. Pecco, Martin, Bez, Marc, Morb… woah… setidaknya walau Ducati lagi Ducati lagi itu membosankan, tp kalo Morb yang P1 gw bisa menikmatinya

  11. Kan dia managernya tim ducati lenovo ngapain juga harus lebay pas martin jatuh wong pembalap tim lain wkwk, gino borsoi yang harusnya reaksi stress kalo martin jatuh dong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here