TMCBLOG.com – Dorna berupaya memberikan semacam amandemen ataupun regulasi tambahan mengenai konsesi khusus yang diperuntukan bagi pabrikan Jepang. Konsesi baru yang sedang dalam pembahasan ini direncanakan akan mulai aktif di 2024 nanti. Namun apakah detail kemudahan konsesi yang akan diterima Honda dan Yamaha akan sama dengan konsesi MotoGP yang saat ini sudah tertera di ‘buku kuning’ regulasi? Dan sejauh ini, anggota aliansi pabrikan belum mencapai kemajuan apa pun dalam diskusi tersebut.
Sepertinya pabrikan Eropa tetap teguh berpendapat bahwa pabrikan Jepang belum layak diberikan kemudahan konsesi: Honda meraih kemenangan pada tahun 2023 dan terakhir menempati posisi ketiga dari Marc Márquez di Motegi, Yamaha menjadi juara dunia pada tahun 2021 dan runner-up pada tahun 2022. Namun ternyata bukan konsesi seperti di buku peraturan yang diinginkan oleh pabrikan Jepang. Dan ini adalah penjelasan Lin Jarvis mengenai regulasi apa yang Yamaha inginkan ke depan . .
“Saat ini bukan waktunya bagi pabrikan Jepang untuk berbangga. Saat Anda berada di balapan, Anda harus mengambil setiap peluang yang membantu Anda menjadi kompetitif. Dalam kasus kami, ini tentang kembali ke situasi kompetitif. Yamaha sepenuhnya terbuka terhadap konsesi baru. Di masa lalu, Honda dan Yamaha telah memberikan konsesi ini kepada pabrikan lain ketika mereka memasuki pasar.”
“Demi kepentingan olahraga, kita berbicara tentang penonton di lintasan dan di depan televisi, operator lintasan, promotor, FIM dan semua orang yang terlibat, penting untuk memiliki lima motor kompetitif dalam kompetisi tersebut. Saat ini kita menghadapi situasi yang sangat aneh dan tidak biasa. Tiga pabrikan Eropa tiba-tiba memimpin dan menjadi sangat kuat. Sebaliknya, pabrik-pabrik di Jepang sedang dalam masalah. Idealnya, situasi ini harus diperbaiki. Namun hal ini jelas bagi kami: Kami tidak bisa mendapatkan konsesi (normal) lagi pada tahun kalender saat ini.”
“Lebih banyak ban akan membantu kami. Kami juga ingin pembalap reguler kami dapat melakukan tes disirkuit yang lebih berbeda dari jumlah terbatas yang diperbolehkan saat ini. Jadi : lebih banyak tes ban dan lebih banyak hari tes, ditambah paket aerodinamika tambahan untuk sisa musim ini.”
Kita mungkin tidak membutuhkan lebih dari dua yang sebelumnya. Tapi jika kita punya kesempatan untuk mendapatkan paket ketiga, itu akan berguna karena kita pasti punya beberapa hal yang harus dilakukan dalam hal aerodinamis. Mungkin pengembangan mesin gratis setelah awal musim juga akan diterima. Yang penting adalah kami dapat melakukan tes lebih banyak dan kemudian menggunakan hasil positif dari tes tambahan selama musim di Grand Prix.”
Dalam tambahan keterangannya, Lin Jarvis membantah rumor bahwa regulasi MotoGP dibekukan hingga akhir 2026, sehingga tidak ada konsesi yang bisa diberikan kepada Honda dan Yamaha. “Itu tidak benar,” Kata Lin “Hanya konsep dasar dari peraturan yang paling penting yang didefinisikan dengan jelas. Ini tentang Kubikasi sepeda motor, jumlah silinder, batas berat dan sebagainya. Namun peraturan lainnya terus-menerus dibengkokkan dan diubah selama lima tahun. ”
“Tidak benar bahwa semua rincian peraturan teknis tidak dapat disangkal dari hari pertama hingga hari terakhir. Saya pikir peraturan perlu disesuaikan dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan keadaan. Kami tidak menginginkan perubahan yang memberi kami keuntungan teknis. Kami tidak ingin 10 kg lebih sedikit atau 20 Hp lebih banyak dari pabrikan lain. Kami hanya menginginkan beberapa keuntungan yang akan membantu kami kembali ke level pesaing kami.” – @tmcblog
Dibengkokan adalah kunci
minta ban swallow sama tes di mandalika om jarvis
Ban Zeneos ikut jg ga om? 😀
minta software dibebasin aja, toh bikin software cuma butuh insinyur duduk di depan komputer, sama murahnya dengan insinyur main aero pake cfd 😏
Car free day?
@Muke Gile
computational fluid dynamics
perangkat lunak buat desain & simulasi “singlet dan kawan-kawannya”
Seharusnya dikasih jalan masing-masing mau jalur ECU in-house atau jalur Aero.. Sehingga nanti kompetisi nyaa juga lebih seru. bisa menghasilkan mesin screamer vs big bang lagi, si power vs si agile.
duel hard breaking vs speed corner
Ecu inhouse di bolehkan lagi? Kayaknya gak bakal di turuti dorna. Entah mengapa meskipun biaya riset lebih murah dari paket aero di motogp tp seolah dorna menutup mata. Ada udang di balik batu atau batu di balik udang. Karena dorna isinya orang eropa (kalau gak mau di bilang spanyol) ya wajar saja kalau lebih memihak pabrikan eropa. Mereka yg buat kompetisi, mereka yg buat peraturan, mereka yg promosiin kox malah pabrikan jepang yg berjaya kan rugi. Jadi menurut saya selama yg megang motogp dorna selama itu pula akan menguntungkan pabrikan eropa. Kecuali dorna orangnya 50% eropa 50% asia (jepang) mungkin akan ada keadilan regulasi.
Semangat Inline4 Terakhir
Data adalah kunci, Yamaha yg paling sulit mengumpulkan data, krn motor cuman 2 biji, test terbatas, rider reguler ga boleh ikutan kecuali test resmi,
Iya kondisi Yamaha adlh yg paling suram saat ini. Finansialnya jg tak sebesar di sebelah yang katanya sultan.
Tiga pabrikan Eropa tiba-tiba memimpin dan menjadi sangat kuat
Eh pak, tidak tiba tiba juga pak, mereka proses dari awalnya selalu tertinggal, Aprilia contohnya
KTM pun sama, posisi mereka tahun 2022 lalu hanyalah pabrikan penggembira
Baru 1 tahun ducati jurdun, baru 1 tahun KTM mulai kelihatan d barisan depan dan Aprilia pun belum bisa stabil sejak hilang konsesi
kok kayaknya gak setuju saja pabrikan yg langganan jurdun (honda yamaha) dan kaya akan pengalaman minta konsesi padahal baru 1 tahun struggle
2019,2020,2021,2022 yamaha masih oke lho, baru tahun ini aja yang buruk mosok dah minta kelonggaran
Ngetest motor banyak pun kalo pengembangan salah arah bikin cape Crutchlow doang pak … harus banyak banyak nongkrong subuh deh quartataro, Rins, Crutchlow sambil diskusi paket apa yang mereka mau dan konsekuen terhadap pilihan
Dalam wawancara Crutchlow, dia malah mengeluh dgn program tes yg lebih banyak libur nya daripada turun di lintasan.
Mau gmana lagi, aturan Dorna seperti itu.
KTM & Aprilia sangat menikmati konsesi waktu penfetesan yg tidak terbatas saat mereka membuat basis motor untuk unified ECU & pengembangan aerodinamika untuk mengakali batasan software ECU magnetti marelli.
Tapi bos KTM munafik dan menutup mata dgn keistimewaan yg mereka nikmati saat mencoba mengejar ketertinggalan mereka dulu.
Statement Lin Jarvis sangat jelas.
Mereka tdk membutuhkan kemudahan untuk keunggulan teknis.
Mereka tdk butuh konsesi untuk bebas melakukan update mesin selama musim kompetisi berjalan, keistimewaan yg dinikmati Aprilia & KTM saat mereka dapat konsesi.
Lin Jarvis cuma butuh kelonggaran waktu pengetesan dan jatah ban saat mereka melakukan tambahan sesi pengetesan.
Tapi….ya sudah lah….pabrikan eropa mmg cemen…takut kalau Yamaha dan Honda bangkit lagi dgn cepat
lol, kronologi nya diliat lah.
Pabrikan new comer pasti semua dapat konsesi, dan mereka menggunakan konsesi itu dengan sangat baik.
Ini yamaha pabrikan mapan, terus anjlok setahun, masa tiba2 dapat konsesi tanpa ikut aturan atau ubah aturan?
Aturannya itu adalah, bukan setiap pabrikan bisa tiba2 minta konsesi tanpa sebab yang benar. aneh dah.
Wkwkwk kalo kata crutclow ini adalah pabrikan aneh, dia dkontrak jadi test rider tapi malah jarang test motor. Makanya si crutclow mikir mikir lagi ditawarin perpanjangan kontrak.
Udah gak punya tim satelit, test motor jarang. Ducati yg motornya paling di grid saat ini aja pirro sering turun, ktm sama pedrosa, aprillia sama salvadori. Kalo hodna yang masih sering turun test sama bradl aja sering dikata katain. Apa kabar tim ini ? Satelit gak punya, test motor jarang wkek
Gmana mau sering tes motor kalau dibatasi regulasi.
Batasan pengetesan bukan cuma waktu pengetesan, tapi juga jatah penggunaan ban.
Lin Jarvis dgn sangat jelas mengatakan bahwa yg mereka butujkan hanyalah penambahan waktu pengeresan dan alokasi ban untuk pengetesan.
Karena percuma menambah waktu pengetesan kalau jatah ban juga tdk ditambah.
Bradl bisa cukup sering turun balapan musim ini karena sebagai rider pengganti pembalap resmi yg cidera.
Bukan untuk ngetes part baru.
Jangan terlalu serius ditanggepinnya bang, lumayan buat hiburan 🤭
Susah boy mau turun sirkuit ngetes motor klo alokasi ban sedikit. Masa ngetes motor pake ban bekas.
makanya jolor99 saat itu kebanyakan stay dirumah jarang test motor m1 saat itu tapi waktu itu covid19 yang bikin sulit untuk test motor
Alex dikontrak buat ngetes part sambil balapan, karena feedback pembalap pada saat balapan yang terpenting. Jadwal pengetesan test rider tebatasi alokasi ban, jadinya ya gitu2 wae. Kalau punya 8 motor di grid ya jelas berlimpah ruah datanya, makanya lsg ngegas jadi yang terbaik di grid
Coba yamaha peka dengerin saran cal35 yamaha tidak butuh aero downforce besar,power sudah cukup yg disuport marmorini tinggal stelan jago tikungan butter hummer kembali,aero minimalis knalpot panjang,bila perlu paduka hohe99 tarik jg jd testrider yamaha
iya harusnya taro cobain dulu tanpa aero biar tau beda
Yamaha tidak cocok pakai aero yang aneh, lepas saja semua paket aeronya. Kalau masih mempertahankan mesin IL4 harusnya dengerin kata Crutchlow’ arah pengembangan YZRM1 salah arah pengembangan sebagaimana DNA awal mereka yang jago di tikungan. Sekarang nambah power tapi ban cepat aus, power delivery di tikungan bermasalah karena banyak spin