TMCBLOG.com – Berbicara soal balap motor tentu salah satu faktor penting yang dibutuhkan untuk berprestasi adalah motor kompetitif. Pada saat ini, Ducati, yang bisa kencang bersama banyak pembalap jadi primadona tersendiri, baik di mata pembalap dan juga tim balap. Gak heran kalau jumlah motor Ducati pada tahun 2023 mendominasi list peserta MotoGP, ini adalah kondisi alami dalam sebuah atmosfer kompetisi. Yes, karena tim dan pembalap yang berpartisipasi tentu berharap meraih kemenangan, meskipun dengan motor yang statusnya non-factory support, mereka tetap pede berbekal armada tempur terbaik yang tersedia. Yes, Ducati Desmosedici GP.

Terlebih lagi jika saja Martin berhasil juara tahun 2023, meskipun dari sudut pandang pabrikan akan menjadi sebuah dilema jika musim berikutnya nomor 1 justru hadir di motor tim satelit, bukannya tim pabrikan. Namun ini hal yang baik bagi Ducati, dengan pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa motor pada tim tingkat dua bisa memenangkan kejuaraan. Keadaan ini sepertinya tidak akan diambil pusing oleh Gigi Dall’Igna, karena entah Pecco Bagnaia atau Jorge Martin yang keluar sebagai Juara Dunia, tetap keduanya pakai motor mahakarya Gigi.

Itu untuk Gigi, tapi akan berbeda situasinya dan akan jadi beban pikiran bagi Claudio Domenicalli, karena boss CEO Ducati ini yang mengatur strategi perusahaan Ducati secara lebih luas lagi, ya menyangkut penjualan dan lain-lainnya termasuk kepuasan sponsor tim utama. Kenapa dilema? Karena soal pembalap dan motor tim satelit juara pasti sedikit banyak berimbas pada strategi penjualan motor. Bayangkan juga dari sudut pandang sponsor – yang di kasus ini kita ambil contoh Lenovo Ducati Team – yang sudah berinvestasi di tim utama, namun justru sponsor sponsor di Pramac Racing Team yang dapet exposure lebih banyak.

Seperti halnya Ducati yang tahun 2023 ini menjual motor Superbike edisi khusus Pecco Bagnaia lengkap dengan livery MotoGP-nya, atau setidaknya foto foto yang akan dipajang di dinding dealer dan merchandise Ducati di berbagai penjuru dunia, hal ini tentu bukan perkara sulit, karena Bagnaia juara dunia dengan tim pabrikan. Pasti akan terlihat canggung jika foto/merchandise Jorge Martin lengkap beserta grafis tim Pramac yang mejeng di sana, bukan?

Ya sudah, kita tinggalkan urusan jualannya pihak produsen. Dalam hal kompetisi, TMCBlog menilai keadaan seperti ini menguntungkan semua pihak, pabrikan untung customer team juga untung. Kesempatan untuk tampil dan berprestasi cukup merata, tidak hanya didominasi oleh pembalap tim utama/pabrikan saja. Selama 2 tahun kebelakang ini, pembalap tim lapis ketiga Ducati sudah konsisten bertengger di posisi 3 klasemen pembalap. Siapa mengira Marco Bezzecchi bisa tampil kuat musim ini hingga memenangkan 3 Grand Prix dengan motor lawas?

Tidak disangka, ternyata kekuatan performa motor Ducati ini ikut menarik minat PT. Pertamina Lubricants ikut andil dalam ajang Grand Prix balap motor paling bergengsi ini. Mengambil peran selaku sponsor utama tim VR46 Racing yang sebelumnya disokong oleh perusahaan keuangan asal Italia, Pertamina Lubricants sanggup me-take-over perihal sponsorship tim tersebut dari Mooney meskipun brand Mooney berasal dari negara yang sama dengan asal VR46 Racing Team. Harapan tinggi tentu hadir dari jalinan kerjasama yang sudah terbentuk ini. Hengkangnya Luca Marini ke tim/pabrikan lain tentu akan menjadi concern tersendiri bagi tim, meski begitu semua orang yakin bahwa pihak internal tim pasti sudah punya strategi khusus menghadapi rintangan seperti ini.

Tim VR46 Racing yang di musim 2024 bernama Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team akan menggunakan motor Ducati Desmosedici GP23, hal ini karena ketentuan dari Ducati yang memberikan motor spek terbaru – Ducati GP24 – hanya kepada tim utama dan Pramac Racing musim depan. Pun demikian, Ducati GP23 adalah motor Juara Dunia 2023 dengan dominasi kemenangan 90% seri Grand Prix tahun ini, tidak menyurutkan harapan pada tim musim depan. Sejalan dengan yang Michelle Pirro bocorkan perihal Ducati GP24 yang merupakan evolusi dari GP23 karena dirasa motor tahun ini memiliki paket yang kuat. Dan pada evolusinya untuk tahun depan, motor Ducati GP24 akan disempurnakan lebih lanjut guna mengatasi kekurangan yang hadir pada Ducati GP23.

Kami bisa mengambil kesimpulan bahwa Ducati masih menjadi motor yang ‘sempurna’ untuk saat ini, tahun ini paket motor setahun lebih tua pun bisa tampil di barisan depan dan bahkan meraih kemenangan Sprint dan juga Grand Prix, bukan tidak mungkin musim 2024 bisa mengulang hasil yang serupa atau bahkan lebih baik. Fakta terdekat, Bezzecchi masih menempati posisi dua tercepat pada tes Valencia kemarin. Jadi sobat sekalian boleh berharap musim depan ada nama salah satu pembalap dari Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team yang berdiri di podium tertinggi. Ngomongin tim baru ini, TMCBlog jadi penasaran seperti apa livery grafis body motor dan juga wearpack Bezecchi dan Di Giannantonio nanti. Akan dominan warna merah dan putih kah? | @tmcblog

29 COMMENTS

    • Dan nyatanya paling tidak smpe test smlam jg sdkit trbukti kta om cal.. msih sunmori aja dah bs sm timenya dgn Q2 pke rcv plus tow #eh

      • Dengan naik Honda RCV, saat time attack mati-matian pakai segala cara (towing, hard braking, dll) MM93 hanya bisa dapat best lap 1:29:275.

        Ini baru kenalan pegang stang motor Ducati, di sirkuit yg sama (Valencia test) sudah dapat best lap 1:29:424.

        Pantas saja di trek lurus sekalipun RCV gampang banget disalip sama Ducati.

    • Marc dengan desmo udah 99% kompetitif, tinggal 1% keberuntungan apakah akan berpihak kepadanya seperti yg dimiliki pecco kemaren dan tidak dimiliki martin.

  1. Hukum pasar bebas

    Kayak boscoscuro aja akhirnya punya konsumen sasis mereka setelah sekian lama karena ada andil performa pembalapnya tahun ini

  2. Antangin JRG tentunya akan menjadi sponsor yg dianggap paling beruntung, dengan biaya yg tidak sebesar Pertamina Enduro namun punya potensi cukup besar untuk terlihat di gelaran balap motoGP.
    Apalagi tampilan warna Antangin itu cukup mencolok dan kontras, tulisan merah dengan background warna kuning.

    Demikian juga dengan helm KYT, Aspira, Federal Oil, MS Glow…

  3. Tapi kalo beneran Vr46 pindah ke Yamaha ya berarti cuman setahun doang dong yak potensi eksposure tingginya, 2025 kedepan masih gelap, apakah jadi investasi yg bagus buat Pertamina?

  4. Untuk livery ntah kenapa selalu kebayang warna putih, tapi merah sebenarnya paling cocok krn sesuai warna SPBU nya, cuman syg warna merah udah identik dgn Duacti Lenovo

      • Pernah liat dipostingan kemarin lupa ada jurnalis luar yg posting di ig dia. Perkiraan dia itu bocorannya unsur merah dan putih, kenapa gak biru ? Karena biru itu lebih ke ciri khas pertamina oil bukan lubricant.

  5. M1 harusnya berani ambil revolusi dengan mesin V ! toh pakai mesin saat ini tetap ga ada hasil, tahun depan Fabio bisa loncat ke Aprilia gantikan Aleix atau ke KTM gantikan Miller.
    Ymaha kalau mau berani, kesempatan dulu gaet Martin ga berhasil, di 2025 kerahkan dana buat kontrak Martin.

  6. Berasa baca iklan. Tapi gpp demi indonesia mendunia.
    Yuk bisa yuk veda ega disupport penuh negara biar bisa cetak sejarah juara moto3.

  7. Jangan kata spongsor, rider nyangkate Marco Bebsky dimanja nyang punya hajat aje kepincut dan selangkangan gatel bet pgn ikutan duduk dijoknya ampe dibelain mutus kontrak. Dulu jaman Honda masih enak ABM minta dia pindah pabrikan krn mereka butuh bukti bahwa MM murni skill kaga kebantu motor krn harus diakui sejak Stoner masuk ampe Pedrosa keluar itu motor yg tergurih di grid, Pedrosa, Jak Ngiler ame Kal Kroco aje bisa begantian menang disaat Yamaha ama Ducati cuma tim pabrikan yg bisa menang. Tapi MM nyaman di HRC kan? Kaga mau pindah, giliran motor udh ancur2an mutus kontrak demi seat Gresini. FBM auto sesumbar seolah rider jungjungannya berani terima tangtangan, padahal yg terjadi sebaliknya, dia kaga tahan naek motor ga enak dan nyari enak meskipun cuma motor tua. FBM ngerasa keputusan MM bakal nyumbat mulut ABM, tapu ABM malah ketambahan bahan buat ngecengin MM krn (lagi2) beraninya naek motor enakeun wkwkwk

    Udh hukum alam, motor gurih pasti byk yg mau. Dulu NSR ama YZR laku keras ampe dibikinin paket pahe, kemudian RC211V ampe tim satelitnya bejibun yg ga kebagian motor dibelain bikin motor sendiri asal dapet itu mesin V5, RC213V edisi kolaborasi Stoner-Pedrosa jg narik MarxVDS ama Aspar kan? Skrg era itu udh berakhir, Desmo series yg megang titel motor tergurih. KTM ama Aprilia musti kerja keras nyamain diri ama Desmo, Honda ama Yamaha musti ambil kesempatan konsesi demi ngejar ketertinggalan.

  8. Penasaran,
    Bisa ga ya Honda bikin tim satelit baru yang disubsidi HRC, tujuannya ya supaya semakin banyak data. Untuk 1-2 tahun kedepanHonda ga perlu bicara prestasi dulu, yang penting punya banyak basis data untuk riset motor yang benar2 siap.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here