Thursday, 7 November 2024

[ Review Test Ride ] Plus – Minus Honda EM1 e: . . . Handling, Speed, Akselerasi & Fitur

TMCBLOG.com – Hari ini di Trek Astra Honda Safety riding Course Delta Mas – Jawa Barat, tmcblog berkesempatan Mencoba secara Langsung Honda EM1 e1:  , Walaupun sejatinya AHM terlebih dahulu memperkenalkan PCX Electric,  EM1 e: ini adalah Produk Skuter Listrik pertama Honda yang dijual Untuk umum. Dan ketika Langsung mencobanya Naik secara statis Menurut tmcblog, Cara terbaik untuk mendeskripsikan EM1 adalah Ini skuter Listrik yang sangat Mudah dan ringan digunakan.

Dengan berat 95kg jika baterai terpasang, Skuter listrik ini bahkan lebih ringan dibandingkan beberapa orang dewasa, dengan tinggi tempat duduk 740mm dan proporsi kecil menjadikannya Sangat Mudah untuk dinaiki dan dikendarai. Jarak Ke Handlebarnya pendek, profil sempit di antara kedua kaki Anda, dan bahkan pengendara termungil dan paling awam sama naik Sepeda motor pun harusnya dapat berkendara dengan EM1 ini dengan percaya diri.

Honda tidak merahasiakan bahwa ini adalah Skuter yang ditujukan untuk menarik anak-anak muda yang sadar lingkungan terhadap merek tersebut. Untuk mencapainya, Honda memang perlu membuat sepeda motor listrik yang semudah mungkin digunakan dan itulah yang telah mereka lakukan.

Nggak perlu memeras otak dengan keras untuk mengoperasikannya dan setelah jalan maka tubuh ini akan dengan senang hati mengikuti skuter ini meluncur, gliding tanpa suara sepanjang maksimum Kecepatan Yang membatasinya yakni 45 km/jam. Untuk market Indoensia Honda EM1 hadir dalam tiga Pilihan Warna Putih, Hitam Dop dan merah dop

Bagaimanapun, Skuter ini ini setara dengan  skuter bermesin ICE/ Bakar 50cc dan masih dilengkapi dengan rem tromol dasar di bagian belakang. EM1 Dilengkapi dengan baterai lithium ion 10,3kg 50,3v yang memerlukan waktu enam jam untuk mengisi daya dari 0-100%, dan 160 menit (2,7 Jam) untuk kapasitas 25-75%, baterai ini dirancang untuk dicolokkan ke stopkontak dinding ( Via Charger external) sobat sekalian baik di rumah, atau di kantor – bertempat di stasiun pengisian daya .

Komponen suspensi dan pengeremannya Basic Banget tapi sudah cukup untuk mengatarkan performa EM1 melaju dengan . Anda akan mendapatkan dua mode, standar dan ECON, dan jangkauan yang diklaim dapat digunakan sejauh km saat full Power terus menerus. Penggantian Mode ini bisa dilakukan saat berkendara, namun perubahan mode baru bisa aktif setelah Throttel ditutup dulu yaa.

Perbedaan feel Tarikan Antara Mode Standar dan Mode ECON ? terasa Banget . . Mode ECON ini Terasa Lebih lambat Lambat Akselerasinya, Plus Tip Speed Mode Econ lebih rendah dari Posisi Mode Standar. Saat Tmcblog coba Top Speed Saat Mode Biasa 48 km/jam sementara Saat Mode Econ mentok di 32 km/jam.

Sebenarnya Ini sih Cukup untuk membawa Kita berkomuter melintasi dalam kota dan Baik kembali ke tempat asal. Namun memang jika dibayangkan Untuk digunakan Traveling Keluar Kota, atau turing beratus ratus km, Skuter listrik ini sepertinya belum bisa menggantikan sepeda motor berbahan bakar bensin. Namun ini tetap merupakan debut masa depan Mobilitas Listrik Sepeda Motor Honda di Indonesia. Tidak peduli seberapa banyak kita julid, menjerit, dan mengecam skuter listrik mungil seperti ini karena terlalu lambat,  terlalu pelan, bentuknya Yang mainstream, Ban Kecil dan alasan alasan Lain.

Saat tmcblog coba di Trek Astra Honda Safety riding Course, Karena sangat ringan, dan dengan roda depan kecil berukuran 12 inci di bagian depan, Honda EM1 e: terkadang terasa ‘terlalu lincah’ saat kita mencoba mengubah arah dengan sangat cepat atau bahkan dengan gerakan paling halus Sekalipun. Dibutuhan waktu beberapa km untuk membiasakan diri, tetapi setelah sobat sekalian mengerti Karakter handlingnya, Karakter akselerasi serta kecepatan, pada akhirnnya Ini skuter yang cukup Fun.

Pengeremannya tipe CBS menggunakan cakram tunggal 190mm kaliper satu piston di depan yang terkombinasi dengan rem drum/ tromol 110mm di belakang. Performanya cukup untuk ukuran dan performanya . Feel Suspensinya sangat mendasar, pas Buat Komuter, sedikit lebih light feel ajrutannnya pada suspensi depan Dibandingkan Misalnya dengan Suspensi Garpu teleskopik Honda Beat.

Sementara  shock ganda dibelakang juga terasa Standard dan belum menawarkan penyesuaian . . Hanya cukup untuk mengawal Roda belakang. Joknya Pun berada di Kategori keempukan yang menengah . . Suatu hal yang wajar Secara SKuter ini berada di posisi Entry level di Kategorinya.

Motor brushless tiga fase Honda EM1 yang dapat ditemukan di hub Velg sisi kanan roda belakang menghasilkan tenaga Maksimum 1,7 kW/540 rpm dengan Torsi Maksimum diklaim mencapai 66,4 lb ft, yang terdengar sangat besar untuk sepeda motor seberat 95 kg dengan roda belakang 10 inci.

Namun setelah tmcblog coba, torsi besar ini tidak mengartikan sobat akan menemukan Jambakan akselerasi tidak terasa tiba-tiba/ mengejutkan.Alih alih Ngejambak, yang tmcblog rasakan adalah Throttle EM1 terasa tenang dan tidak terlalu Intimidatif terlebih saat Mode ECON . . . Bisa dibilang akselerasinya lebih lambat lagi . . . Padahal sebagai Bayangan kalo Angka Torsi ini ada di Motor 150 cc ICE aja misalnya, Roda depan Bisa terangkat Saat gas dihentak cepat / tiba tiba hehehe.

Motor dan baterainya menghadirkan kehalusan khas Honda dan tidak ada suara bising sama sekali terdengar di kuping tmcblog. Asliii, tak mendengar satu pun gumaman dari motor – hanya suara nguing nguing kecil dan suara ketika karet ban menyentuh Asphal Super grippy dari SR Course Delta mas ini yang terdengar dari arah bawah roda. Halus, tidak Tidak ada getaran sama sekali seperti tidak mengendarai apapun  . . sesuatu yang seperti Langit dan Bumi ketika kita coba Bandingkan dengan mesin pembakaran apapun bahkan produk Honda sendiri.

Kekurangan Honda EM1 e:Menurut tmcblog lebih ke Performa  . . Yaaa Minimal sampai 60 km/jam lah, lalu Jaraknya Juga Mungkin bisa minimal 60 km serta satu lagi Mudah Mudahan update kedepan EM1 Bisa menghadirkan Adaptor Internal sehingga Konsumen Bisa dengan mudah mengisi daya Ulang dirumah dengan Colokan PLN sendiri. – @tmcblog

32 COMMENTS

  1. Klo terbukti pabrikan paling kaya pasti kalau ada trouble, motor motor konsumen diganti baru gratis tanpa syarat 😀🤣🤣🤣🤣🤣

  2. Jika kekurangannya pada performa, apa kedepannya cukup dengan mengganti batere yang berkapasitas lebih besar saja Wak..?..
    Secara komponen lainnya sudah mendukung…

      • Performa utamanya dari si motor listriknya. Tapi kalau kuat arus dari baterainya gabisa mensuplai kemauan motor listriknya, ya percuma 😂

      • Baterai pengaruh juga bun, ketika voltase dri baterai ditingikan, maka motor listrik jug aakan semakn kuat tapi resiko lebih cepat panas, panas di listrik = tidak efisien, kalau nonton akun akun tamiya jepang, suka ngebandingin dinamo standar dengan after market ketika baterainya diubah dgn lebih baik maka dinamo bawaan pun sanggup mendekati dinamo aftermarket yg sama sama dikasih baterai bagus, bedanya efisiensi dinamo aftermarket lebih baik

  3. Pembeli potensialnya hanya fans produk honda.

    Konsumen pragmatis pasti mikir keras, terutama soal jarak tempuh yang bisa dibilang sangat pendek. 40km itu tidak jauh-jauh amat.

  4. 41 km klaim pabrikan mah yang rumah di pinggiran jakarta mau ke kantor pasti ketar-ketir, ga semua kantor bisa ngecas soalnya

  5. Yang sering main tamiya pasti paham lah,apa itu magnet dan lilitan kumparan dinamo😆😆😆,tiap nonton molis jd teringat ditaman kota ada mainan anak tk motor listrik yg disewakan,cm beda dimensi dan tenaga

  6. gimana²? hampir 9 kWh sekali charge dari 0?
    berarti 1.444,70 x9 = ±13rb?
    mirip² sama mosin (yang suka di geber 80-100km/h) donk kalau jarak tempuhnya 41.1km
    kalau dipanteng di 45km/h mah jatuhnya lebih irit mosin, meskipun diisi bbm ron 92-98

    • Hitungan nya detail amat, berarti cuma menang di bebas polusi aj😁yah,😁😁,endingnya sama aj dibiaya operasional 😂😂😂,kalo dihitung2 secara objektif di jangka panjang mlah biaya ganti batrey lebih mahal

  7. Harga motor 40 juta (tanpa subsidi),
    Harga baterai nya 10 juta (kata AHM),
    Berarti harga motor tanpa baterai(kosongan) 30 juta.
    Whattt???
    Motor sekecil itu, kosong tanpa mesin, se basic itu 30 juta??

  8. dari sekian banyak review para vlogger keliatan kayaknya masih mending Alva Cervo dah kata saya mah…
    desain, fitur, harga, garansi.. masih menang alva cervo utk saat ini…

    • Ini bukan motor buat kaum mendang-mending om…
      Ini motor buat kaum pledang-pleding….
      Dan saya golongan yg mendang-mending…. wkwkwk

  9. Sebenernya masih dihitung sama aja habisnya , ngecas 6 jam butuh 9 kwh, harga listrik rumah tangga perkwh Rp 1.352,- , jadi untuk 9 kwh=Rp 12.168,- , ini untuk jarak tempuh 41,3 km, ; pakai vario/beat isi 1 liter bensin=10rb bisa jarak tempuh 45-50 km ..belum worth it.

  10. Ini sih! Tips mempersulit diri! Baterai cm tahan neberapa kilo eaja! Stasiun pengisian belum memadahi! Kalau ngisi sendiri setengah hari. Bel tentu kuat nanjak! Dari segi safety nol! Knp nol?? Karena gk ada suara! Bahayanya, pas keluar gang tiba2 nongol motor dr arah samping dan duuaaarrrt!!! Repot! Lari cm 45 km/h.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP