Saturday, 21 December 2024

Carmelo Ezpeleta Bicara soal Marc Marquez 2024, Konsesi, dan Balap Motor Listrik

TMCBLOG.com – Carmelo Ezpeleta memberikan ulasan mengenai kejadian terkini di MotoGP. Presentasi tim telah dimulai dengan tiga team Ducati dan CEO Dorna Sports mencoba mengomentari isu hangat Kejuaraan Dunia Sepeda Motor ketika hanya ada sedikit waktu tersisa sebelum musim 2024 dimulai di Sepang Test kurang dari dua pekan lagi.

Carmelo memberikan pendapatnya mengenai keputusan marc untuk melepas hubungan dengan Repsol Honda dan masuk ke skuad satelit dari perusahaan yang saat ini mendominasi kompetisi “Marc Márquez adalah salah satu pembalap terbaik dalam sejarah balap motor. Mampu memiliki kemungkinan untuk memimpin dan bertarung lagi akan menjadi insentif lain. Jelas dia dirindukan. Saya sangat yakin bahwa Marc akan kompetitif”

Lalu Carmelo Bicara soal Konsesi Baru yang dimulai di Musim 2024 ini “Pandemi COVID-19 menyebabkan lebih banyak kerusakan di Jepang. Hal ini tidak ada hubungannya dengan hal tersebut. Jepang berhenti sepenuhnya dan pekerjaan dilanjutkan di Eropa dan hal ini telah menyebabkan perbedaan pendapat yang mengembalikan konsesi untuk memungkinkan mereka mengganti waktu yang hilang.

Saya Saya yakin, pertama, mereka akan kembali dan, kedua, ini adil karena Honda dan Yamaha juga melakukan hal yang sama pada zaman mereka. Ketika mereka memenangkan Kejuaraan Dunia, mereka cukup bermurah hati untuk memberikan konsesi yang memungkinkan merek lain, pertama Ducati, lalu Suzuki, KTM dan Aprilia, untuk kembali kompetitif.”

Dorna sudah memiliki MotoE yang saat ini lebih kompetitif setelah disuplay Kendaraan dari Ducati . . Namun sepertinya Untuk menggantikan MotoGP dengan balapan Motor Listrik masih Jauh panggang dari Api “Kemungkinan itu sangat jauh saat ini. Saya lebih mendukung upaya mencapai nol polusi melalui bensin sintetis. Sepeda motor MotoE saat ini tidak ada hubungannya dengan lima tahun lalu. Dan jika suatu hari nanti hal itu mungkin terjadi, hidrogen sebagai solusi, kami akan mempertimbangkan apa yang bisa kami lakukan, selalu dengan bantuan produsen.” – @tmclog

15 COMMENTS

  1. Jepang tau, EV hanya memindahkan emisi gas buang dari jln raya ke tempat lain (pembangkit listrik dan pembuangan limbah batere)

  2. Jepang gak dungu juga setelah mereka mampu buat kendaraan darat, laut, udara, balap, dll .. molis itu hanya proyek segelintir orang mengatasnamakan ramah lingkungan 😂 aselinya kalo di persentase sama atau lebih buruk untuk lingkungan???

  3. Tenaga nuklir lebih menjanjikan,palingan jangka waktu puluhan tahun baru diisi ulang wkwkwk

    Nikel?greenflation?…Mana paten!!
    Uranium baru mantab

  4. Efek pembatasan ekspor minyak dengan harga yg fluktuatif serta faktor geopolitik. Makanya sekarang koar² beralih ke ev dgn embel ramah lingkungan??
    Padahal nyatanya sama saja malah merusak lingkungan 🤔

  5. Ev adalah sebuah alternatif, begitu juga hidrogen. Semua tergantung pada infrastruktur yg memadai, meski solusi termudah adalah seperti yg di ucap opa Carlo Ezpeleta, bensin sintetis 👍
    Tanpa perlu nambah infrastruktur dan hal2 njelimet lainnya, cukup ganti distribusi bensin fosil ke sintetis.. selesai

  6. Ev adalah bentuk dari ekspansi dinasti cina, begitu juga hidrogen adalah bentuk pertahanan dinasti jepang. Sedangkan bensin sintetis, semua negara di dunia bisa memproduksinya. Tinggal pilih mau di jajah terus atau berdikari sendiri

  7. Teknologi EV masih belum layak utk dibeli sebenarnya, apalagi sepeda motor EV, kalo mobilnya masih mending, mungkin 10-15 tahun kedepan mungkin teknologi EV sudah lebih layak, kalo Hydrogen sebenarnya lebih pas sih, masih pake mesin bakar, masih ada bunyi merdu yg asli, masih bisa shifting dll, intinya masih berseni lah, tapi Hydrogen nya sendiri juga masih mahal dan belum efisien dlm produksi dan distribusi nya, yah Jepang mesti bisa merayu perusahaan2 minyak dunia biar mau mengembangkan Hydrogen yg lebih murah,

    • ya memang pada dasarnya hydrogen di produksi dengan beragam bahan dasar dan metode, pertama ada hydrogen yg masih berbahan dasar fosil dan ada juga hydrogen yg berbahan dasar air, lebih tepatnya air diular yg di produksi melalui metode elektrolisis yg berasal dari pembangkit listrik, akan tetapi jika pembangkit listriknya masih menggunakan metode yg tidak ramah lingkungan seperti PLTU yaa sama aja bohong. tetapi jika menggunakan tenaga angin atau dari tenaga surya (barulah disebut energi berkelanjutan). nah itu yg tengah dikembangkan di jerman dg memproduksi hydrogen dalam jumlah besar, tapi yg jadi masalah sinar matahari di jerman sangat minim,sehingga mereka masih mengimpor hydrogen dari negara lain yg mana tentu membutuhkan mobilisasi dari kapal barang, yg notabene masih berbahan dasar fosil ya tentu juga melepas emisi karbon ke lingkungan, jadi memang permasalahan yg mana energi yg paling baik dan efisien sangatlah complicated.

    • @izanagi, bukannya sekarang jepang lagi riset EV yang pake generator hidrogen ya (yang kemarin beritanya pabrikan2 jepang lagi bagi2 riset pengembangan EV), jadi hidrogennya diconvert jadi listrik buat gerakin motor listriknya.
      jadi emang kedepannya ICE sebagain penggerak bakalan punah sih.

  8. Menurutku 100% bio ethanol masih lebih masuk akal sebagai pengganti minyak bumi, daripada listrik (untuk kendaraan loh ya)

    • Intinya bensin sintetis lebih masuk akal, tanpa ada perubahan yg radikal baik di jalur mesinnya sendiri maupun distribusi bensinnya. Memang kita lebih senang milih jalan alternatif yg sulit ketimbang jalan tol di depan mata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP