TMCBLOG.com – Pada test pra-musim MotoGP Sepang 2024 yang lalu kita sempat tercengang ketika Aprilia mengunakan alat Aero-Rake/Kiel Probe yang menurut mereka untuk mengonfirmasi seperti apa aliran udara (dan juga pattern dari tekanan udara) secara real/nyata dan membandingkannya dengan hasil simulasi menggunakan software CFD. Nah, Kiel Probe arrays yang sebenarnya kombinasi dari banyak pitot tube dengan Jalur data yang diusakahan aprilia menggunakan fiber optic ini itu baru bisa terlihat setelah komputer mengolah data yang jumlahya bisa jutaan sampling membentuk pattern aliran Udara yang tentunya memiliki bentuk berubah ubah bergantung pada posisi dan sedang apa sepeda motor dibawa oleh pembalap.

Nah sebenarnya ada satu solusi juga yang mungkin akan bisa terlihat dengan kualitatif secara hampir instan untuk dianalisa lebih lanjut untuk melihat hal ini yakni dengan Flow-Vis. Flow-Vis ini sudah banyak digunakan di mobil Formula 1 sebelum ini.

Flow-vis, kependekan dari Flow Visualisation yang pada dasarnya adalah sebuah cat istimewa lebih dari sekedar cat; ini adalah jendela menuju kekuatan tak kasat mata yang membentuk perilaku kendaraan di atas lintasan. Cat dengan campuran khusus ini, terbuat dari bubuk fluoresen yang dicampur dengan minyak ringan, biasanya minyak parafin, berfungsi sebagai sensor sementara.

Insinyur dan teknisi mengaplikasikan cat tersebut pada bagian tertentu dari mobil yang ingin mereka selidiki. Saat cat masih basah, mobil didorong keluar area pit dan masuk ke sirkuit. Saat kendaraan melaju kencang pada straight dan juga saat berbelok, aliran udara berinteraksi dengan cat, mendorong cat dan menyebabkan cat tergores dan mengering dengan pola yang unik.

Pola-pola ini bertindak sebagai ‘peta visual’, mengungkapkan informasi penting tentang bagaimana aliran udara mengalir di permukaan mobil atau bentuk aero yang sedang dicoba dan menyoroti area pemisahan, turbulensi, dan efisiensi.

Setelah kendaraan kembali ke garasi, para insinyur mengambil foto dan mulai memeriksa area yang dicat. Data ini sangat berharga bagi mereka, karena memberikan wawasan tentang bagaimana aliran berinteraksi dengan komponen penting seperti winglet, step konkav ground effect, dan diffuser. Hal ini juga bisa menegaskandan mengonfirmasi hasil yang terlihat dalam pengujian pada software CFD (Computation Fluid Dynamics) atau juga pada fasilitas wind tunnel.

Dengan menggunakan data ini, para insinyur dapat melakukan penyesuaian atau bereksperimen dengan konfigurasi yang berbeda. Secara umum memang cara analisanya berbeda dan Mungkin mengguankan Kiel Probe datanya akan jauh lebih banyak, lebih detail dan lebih komprehensif. Namun butuh waktu untuk mengolahnya di super komputer.

Sedangkan kalau flow-fiz? Hasilnya hampir secara instan bisa dilihat dan memungkinkan update setup yang lebih cepat sebagai feedbacknya . . Mungkin suatu hari nanti MotoGP akan menggunakannya dalam sesi test. Entah pabrikan mana yang duluan mengaplikasikannya. Kalau menurutmu siapa yang bakal jadi pionirnya sob?

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

12 COMMENTS

  1. Tricky nya motor pas belok harus dalam posisi miring bikin polanya bisa2 jadi karya van Gogh 😅
    ~
    Oiya baru ngeh ada tambahan aerodinamis di sekitar tulang kering pembalap Aprilia

  2. Kalau ditanya siapa yang bakal jadi pionirnya, saya 90% yakin Aprillia. Alasannya karena sejauh ini Aprillia yang dipimpin oleh Massimo Rivola, yang sebelumnya berekecimpung di F1, punya kecenderungan mengaplikasikan apa yang Rivola pelajari di F1 ke MotoGP.

    10%nya mungkin Ducati karena ide” pabrikan ini selalu unik dan out of the box.

  3. yang cukup menarik melihat Ducati tidak banyak merubah secara drastis bentuk aero device mereka, entah sudah berapa tahun bentuk motor mereka mirip semua

    d bandingkan dg pabrikan lain, apalagi honda yang tiap tahun seperti masih bingung dan belum dapet dengan setup terbaik yg sesuai, ducati seperti sudah nyaman dengan bentuk motor nya yg sekarang dan entah apa yg d update, dg bentuk yg hampir sama setiap tahun, tapi masih bisa menjadi yg tercepat

  4. Kedepan katanya di kurangi singletnya karena CC turun, JD ngapain jg pakai plo-pis kayak gini. tp never say never sih, namanya aturan bisa dirubah2 juga bisa di langgar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here