Wednesday, 6 November 2024

Regulasi Monopoli Akan Jadi Hambatan Liberty Media Jika Ingin Miliki MotoGP

TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui bersama bahwa MotoGP sedang ditawarkan untuk dijual dari kepemilikan awal yang memiliki konfigurasi 21% karyawan Dorna, 40% milik Bridgepoint, 39% milik publik Kanada (Canada Pension Plan Investment Board – CPPIB). Dana modal ventura Inggris – Bridgepoint – menuntut lebih dari 4 milyar Euro untuk menjual Dorna. Sebentar, itu artinya jika nanti kepemilikan berubah semisal ke Liberty Media, yang menjalani tugas operasional MotoGP ya tetap Dorna sob.

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2024/02/28/liberty-media-tertarik-akuisisi-dorna-dan-motogp-harganya-4-milyar-euro/

Dan memang salah satu entitas yang telah menjadi pembicaraan hangat berpotensi membelinya adalah Liberty Media. Sejak membeli hak Formula 1 pada tahun 2017, Liberty Media telah merevolusi pendekatan mereka terhadap TV dan penyiaran online, tontonan dan jangkauan global, sehingga secara dramatis meningkatkan minat terhadap olahraga dan penayangan. . . Namun apakah bisa Liberty Media memiliki begitu saja hak dari MotoGP?

Untuk menjawab pertanyaan sederhana ini, menarik mendengar apa yang baru saja dijelaskan jurnalis Mat Oxley dalam siniar terbarunya “Ya memang ada beberapa berkas bisnis yang mengatakan bahwa Dorna sedang dijual dan Liberty [Media] tertarik. Namun Masalahnya Liberty memiliki F1. Dan dulu ketika CVC [Capital Partner] memiliki MotoGP, mereka membeli F1 lalu Komisi Monopoli Uni-Eropa mengatakan ‘Kamu tidak boleh memiliki keduanya!’ Dan lalu mereka menjual MotoGP ke Bridgepoint. Jadi saya rasa tidak mungkin Liberty Media bisa membeli MotoGP, kecuali regulasi [monopoli]-nya berubah.”

CVC Capital ini dulunya pernah bersama dengan Dorna mengelola MotoGP, hingga pada tahun 2006, CVC Capital menjual sebagian sahamnya senilai 500 juta US Dollar atas desakan EU Monopoly Commission demi mengambil alih Formula 1, yang di kemudian hari dijual kembali ke Liberty Media senilai 8 milyar Dollar.

Formula 1 lebih tentang hiburan, lebih banyak tentang individu, cerita mereka, dan persaingan mereka. MotoGP lebih tentang olahraga, tentang balapan secara keseluruhan, atau setidaknya sudah terjadi sejak akhir tahun 2021.

Sebelumnya kita punya Valentino Rossi, untuk waktu yang sangat lama dia bukan hanya seorang pembalap di MotoGP, dia adalah MotoGP. Orang-orang menonton balapan karena dia, orang-orang membenci Marquez, Lorenzo, dan Biaggi karena dia, dia adalah kombinasi langka antara olahraga dan hiburan. Rossi pensiun pada akhir musim 2021, dan sejumlah besar penggemar super pun ikut pensiun bersamanya.

Tidak hanya itu, Marc Marquez melewatkan sebagian besar musim dengan cedera. Artinya, memasuki tahun 2024, bintang terbesar MotoGP ini kehilangan banyak momentum hype tentang dirinya. Hal ini semakin menggeser keseimbangan terhadap orang-orang yang menonton serial tersebut untuk balapan, bukan untuk individu.

Pada tahun 2019, terdapat serial dokumenter F1 Netflix, Drive to Survive, yang membantu Formula 1 secara besar-besaran dalam hal daya tarik maintream dan terus melahirkan fans baru bagi Formula 1. Menurut kami, F1 pada umumnya di mata penonton awamnya adalah hiburan, itulah sebabnya jenis drama realitas cocok untuk mereka. MotoGP mencoba menirunya dengan seri MotoGP Unlimited Amazon Prime pada tahun 2022, tetapi gagal menyamai hype dari Drive to Survive.

Kenyataan yang menyedihkan adalah hiburan lebih laku dibandingkan dengan olahraga, dan MotoGP mencoba memanfaatkan tren tersebut. Namun MotoGP dalam bentuknya saat ini terlebih dengan segala update teknologi tidak memiliki karakter yang mampu menciptakan drama yang cukup menghibur. Tidak ada persaingan nyata di MotoGP, mereka hanyalah sekelompok manusia super berdedikasi yang benar-benar ingin memenangkan balapan. Dan satu lagi, motor lebih menentukan saat ini ketimbang manusianya . . . ! !

Permainan psikologis Rossi yang lama sudah hilang, para pembalap kini kerap berlatih bersama, dan menjadi rekan satu tim bukan berarti dendam instan lagi. Persaingan terjadi ketika satu orang menjadi dominan dan sombong, lalu Anda mendukung pihak yang tidak diunggulkan untuk menariknya kembali ke bumi. Ketika beberapa orang secara acak memenangkan setiap balapan dan kejuaraan berpindah tangan setiap musim, tidak ada yang dominan.

So, jika memang MotoGP ke depan akan dimiliki oleh Liberty Media yang sepertinya memang lebih piawai memberikan arahan ke arah hiburan dibandingkan Bridgepoint, maka kita akan tetap melihat Dorna berada di barisan terdepan melakukan apa yang diinginkan pemilik saham mayoritasnya. Menarik melihat bagaimana organisasi yang sangat kental karakter oligarki-nya ini bisa berubah di masa mendatang.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

10 COMMENTS

  1. Tolong ya, drama ya drama, tapi lahirnya dari track bukan dari luar track trs digoreng.
    Rossi bikin drama vs Biaggi di Suzuka, goreng tuh.
    Rossi bikin drama vs Gibernau di Jerez, goreng tuh.
    Rossi bikin ulah di Laguna Seca ke Stoner, goreng tuh.
    Rossi vs Lorenzo di Motegi, Catalunya, dll. Legit buat ditayangkan cuplikannya 50 tahun ke depan.

    Jangan yg kyk isu ban ghoib, family man ala Aleix Espargaro, intervensi pabrikan/factory order ala Ducati, dst yg dibawa2 ke track. Basi!

    Lebih dari itu, panitia buatlah regulasi yg lebih menitikkan peran ke pembalap, bukan motor.
    Ini kuncinya.

    • Tp menurut gw ga harus total mengesampingkan drama diluar track, toh itu juga bagian dr kejuaraan, yg penting sih proporsinya yg ga boleh lebih besar dr drama di dalam track, itu aja sih

  2. setelah liat F1 sekarang menjalin kerja sama sama M*D masih berharap LM jadi akuisisi MotoGP? mending oligarki kemana2 lah. F1 juga tolol rame2nya boikot m*d eh dia malah jalin kerja sama, ik cuma di latin us. tapi hoo lee sheet.

  3. Peraturan Uni Eropa memang ketat sih dan memaksa banyak perusahaan tunduk pada peraturan tsb,
    Sejauh ini gw rasa Dorna udah bergerak ke langkah yang tepat dalam memasarkan MotoGP… salah satu kendalanya adalah bahasa (terlalu banyak orang spanyol dan Itali)

  4. Sudah jangan berdebat. Lebih baik sekarang menikmati motogp dan F1 yang weekend ini jalan bersamaan. Nikmat mana lagi yang kau dustakan.

  5. Liberty punya saham olahraga motor-mobil berpotensi digejal padahal segmen sama tetek bengek aja besa total

    Lah itu dorna fim atau siapalah itu, ngurusin wsbk barengan ama motogp yg lebih beririsan, kok aman aja ?

  6. hanya berlaku di wilayah Uni Eropa terkait tuduhan melakukan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, sedangkan di wilayah negara lain belum tentu melanggar antimonopoly law

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP