TMCBLOG.com – Walaupun hasil GP pertama di Qatar bisa dibilang kurang memuaskan buat Honda dalam hal posisi finis pembalapnya, namun pada umumnya di dalam internal HRC dan kedua team merlihat ada perbaikan dari segi teknis dan juga non teknis terutama soal komunikasi pengembangan motor. Para pembalap satelit Honda di LCR kerap mengatakan bahwa mereka tidak hanya melakukan lebih banyak percakapan dengan para insinyur, tetapi ada juga kolaborasi yang lebih dalam antara tim satelit dan skuad pabrikan dan bahkan kini Johann Zarco dan Takaaki Nakagami kerap menerima spare parts baru bersamaan dengan Joan Mir dan Luca Marini. Sesuatu yang tidak terjadi bahkan di 2023 yang mungkin menjadi salah satu alasan kuat buat Alex Rins memutuskan hengkang dari Honda.

Johann Zarco sendiri mengatakan bahwa ketiadaan ‘pembalap bintang’ di Honda saat ini bisa memperbaiki jalur pengembangan Honda saat ini. Saat bersama Marc Marquez, Honda terlihat sangat terfokus pada Marc sehingga semua sumber daya dikerahkan untuk memecahkan segala masalah yang bersifat Marc-sentris.

“Mereka seharusnya tidak terlalu fokus pada saya,” kata Zarco. “Bahkan jika saya bisa lebih cepat pada suatu waktu, apa yang kami bagikan [di antara kami] jika kami [bisa membantu] meningkatkan level Honda, itu akan bermanfaat bagi semua orang. Saat ini, perubahan besar dari tahun sebelumnya adalah adanya tiadanya [status] kepemimpinan [dalam pengembangan] di tim resmi (pabrikan).”

“Saya tidak ingin mengatakan bahwa mereka adalah pemimpinnya, tapi [kedua tim] sangat mirip dan itu berguna bagi keduanya untuk mengembangkan motor secara menyeluruh, dan Honda sekarang melakukannya seperti itu. Kami bisa memahami bahwa di masa lalu memiliki Marc bisa menyelesaikan semua masalah, dan mungkin mereka terlalu fokus pada masalah tersebut,” tutup Zarco.

 

15 COMMENTS

  1. Semoga honda hadirkan teknologi baru agar bisa podium pucuk begitu juga yamaha..
    Kurang gregets kalo all yurop

  2. Hanya pedrosa saat ini yang dibutuhkan Honda, tapi pedrosa sudah fokus ama pengembangan motor KTM, jadi ya Honda masih lama untuk bisa bersaing dibarisan depan

    • entah kenapa gua juga merasa, Honda udah rugi besar kehilangan pedrosa..
      si Mungil yg sensitif dan cerdas itu malah gak ditahan Honda..

  3. Gini ya lek jarwo, selama ada joki yang bisa bawa motor lebih kenceng dibanding yang lain, dan bisa bikin motornya jadi juara dunia, ya pabrikan pasti condong mendengarkan dia lah. Pabrikan juga kayaknya nggak peduli, kalo ujungnya jadi joki sentris, selama dia berprestasi.

    – Bikinin motor yang dia mau
    – Jadi juara dunia
    – Repeat
    Kan gitu rumusnya

    • Dia pikir klo selama balapan, pabrikan pake motor massprod kali nyesuaikan literally semua orang

      Sekarang aja ducati kalau pecco bilang a, lebih dengerin pecco dibanding martin yg bilang b misalnya

      Buktinya itu gp22 kemarin versinya dimundurin karna request pecco toh

  4. Yha bilang aja kalau ternyata zonk, biar bebannya ga malu sendiri.

    kmaren pas MM gaada, juga dengerin input 3 rider lainnya dan tetep aja kan.

    • Selama ini pengembangan cuma dengerin rider Repsol bahkan parahnya cuma dengerin Marquez disaat Puig masuk, itu pula yg bikin Pedrosa ga kerasan di Repsol dan hampir gabung Petronas Yamaha tapi akhirnya lebih pilih pengsion balab jadi tester KTM. berita2nya ada kok taon 2018-2019an dan gua yakin lu punya kemampuan scrolling berita2 itu ketibang fans laen yg asal ngemeng. Pun kejatuhan RCV krn Marquez cidera kemudian pengembangan RCV yg udah mulai ga terarah malah dibebanin ke Pol Espargaro ampe dibikinin sasis yg ngerubah karakter asli RCV era sebelonnya. Ampe musim kmrn fokus pengembangan masih dengerin Marquez. Skrg mgkin merata tp gw yakin ini efek tekanan Repsol udh bekurang. Dan faktanya Zarco ama Mak Rini dibutuhin Honda bgt buat komparasi Honda vs Ducati, jg Zarco punya ingetan dikit2 ttg Yamaha. Klo KTM sih Joko naek dijaman shit chassis belon kesentuh inputan Pedrosa yg bikin sasis teralis RC KW jadi serasa RC ori, which is RCV itu sendiri. Skrg pabrikn yg jadiin RCV rujukan malah lebih kuenceng ketibang rujukannya, ya faktor Binder ama Axosta sih. Ditangan rider laen masih sepantaran Aprilia. Skrg kayanya bener apa yg dibilang Joko, Honda lebih dengerin inputan pembalap laen terlebih dirinya yg paling pengalaman dan hampir dimasukin kepabrikan ketika Marquez tetiba mutus kontrak sendiri.

  5. Kalau honda berani kontrak Pedrosa sebagai test rider dg iming iming gaji 10jt Euro.. Kayaknya seru. Menjadi fenomena baru kontrak test rider.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here